Luar Biasa, 5 Mahasiswa Disabilitas Ini Raih IPK Terbaik di ULM Kalsel
Selasa, 21 Juni 2022 - 23:24 WIB
JAKARTA - Sebanyak 5 mahasiswa disabilitas dan raihan indeks prestasi kumulatif (IPK) 4,00 atau IPK sempurna untuk seorang lulusan terbaik mewarnai gelaran wisuda ke-106 Universitas Lambung Mangkurat (ULM) di Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Ada sebanyak 1.092 lulusan yang dikukuhkan mulai jenjang Diploma (D3), Sarjana (S1), Magister (S2) hingga Doktor (S3).
"Alhamdulilah wisuda kali ini terbilang spesial dengan sejumlah torehan prestasi bisa kita cetak, termasuk ada mahasiswa disabilitas dan seorang lulusan nilai sempurna," kata Rektor ULM Prof Sutarto Hadi, seperti dilansir dari laman resmi ULM, Selasa (21/6/2022).
Ada pun lima lulusan dari Program Studi S1 Pendidikan Khusus Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) itu, yakni Muhammad Ridho Illahi, Muhammad Asef Alfayet, Steven Christofel Palloan, Elsa Yuwanda Dewi, dan Eka Permata Sari. Kelimanya memiliki keterbatasan pendengaran alias tunarungu.
Sementara, lulusan terbaik tingkat universitas dengan IPK 4,00 diraih Nurul Huda dari Program Magister S2 Teknik Kimia dengan lama studi 1 tahun 5 bulan.
Sutarto menegaskan ULM adalah universitas inklusi jadi siapa pun bisa kuliah tanpa memandang keterbatasan fisik. Sepanjang calon mahasiswa lulus seleksi secara akademik dan kompetensinya maka bisa mengenyam pendidikan tinggi hingga menjadi sarjana.
"Kewajiban kita mendidik semua anak bangsa tanpa memandang apa pun, termasuk keterbatasan fisik," tegasnya.
Ada sebanyak 1.092 lulusan yang dikukuhkan mulai jenjang Diploma (D3), Sarjana (S1), Magister (S2) hingga Doktor (S3).
Baca Juga
"Alhamdulilah wisuda kali ini terbilang spesial dengan sejumlah torehan prestasi bisa kita cetak, termasuk ada mahasiswa disabilitas dan seorang lulusan nilai sempurna," kata Rektor ULM Prof Sutarto Hadi, seperti dilansir dari laman resmi ULM, Selasa (21/6/2022).
Ada pun lima lulusan dari Program Studi S1 Pendidikan Khusus Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) itu, yakni Muhammad Ridho Illahi, Muhammad Asef Alfayet, Steven Christofel Palloan, Elsa Yuwanda Dewi, dan Eka Permata Sari. Kelimanya memiliki keterbatasan pendengaran alias tunarungu.
Sementara, lulusan terbaik tingkat universitas dengan IPK 4,00 diraih Nurul Huda dari Program Magister S2 Teknik Kimia dengan lama studi 1 tahun 5 bulan.
Sutarto menegaskan ULM adalah universitas inklusi jadi siapa pun bisa kuliah tanpa memandang keterbatasan fisik. Sepanjang calon mahasiswa lulus seleksi secara akademik dan kompetensinya maka bisa mengenyam pendidikan tinggi hingga menjadi sarjana.
"Kewajiban kita mendidik semua anak bangsa tanpa memandang apa pun, termasuk keterbatasan fisik," tegasnya.
tulis komentar anda