Luar Biasa, 5 Mahasiswa Disabilitas Ini Raih IPK Terbaik di ULM Kalsel
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 5 mahasiswa disabilitas dan raihan indeks prestasi kumulatif (IPK) 4,00 atau IPK sempurna untuk seorang lulusan terbaik mewarnai gelaran wisuda ke-106 Universitas Lambung Mangkurat (ULM) di Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Ada sebanyak 1.092 lulusan yang dikukuhkan mulai jenjang Diploma (D3), Sarjana (S1), Magister (S2) hingga Doktor (S3).
"Alhamdulilah wisuda kali ini terbilang spesial dengan sejumlah torehan prestasi bisa kita cetak, termasuk ada mahasiswa disabilitas dan seorang lulusan nilai sempurna," kata Rektor ULM Prof Sutarto Hadi, seperti dilansir dari laman resmi ULM, Selasa (21/6/2022).
Ada pun lima lulusan dari Program Studi S1 Pendidikan Khusus Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) itu, yakni Muhammad Ridho Illahi, Muhammad Asef Alfayet, Steven Christofel Palloan, Elsa Yuwanda Dewi, dan Eka Permata Sari. Kelimanya memiliki keterbatasan pendengaran alias tunarungu.
Sementara, lulusan terbaik tingkat universitas dengan IPK 4,00 diraih Nurul Huda dari Program Magister S2 Teknik Kimia dengan lama studi 1 tahun 5 bulan.
Sutarto menegaskan ULM adalah universitas inklusi jadi siapa pun bisa kuliah tanpa memandang keterbatasan fisik. Sepanjang calon mahasiswa lulus seleksi secara akademik dan kompetensinya maka bisa mengenyam pendidikan tinggi hingga menjadi sarjana.
"Kewajiban kita mendidik semua anak bangsa tanpa memandang apa pun, termasuk keterbatasan fisik," tegasnya.
Sutarto pun mengaku sangat bangga atas prestasi ULM pada wisuda kali ini yang prosesi sidang senat terbukanya dipimpin Ketua Senat ULM Prof Muhammad Hadin Muhjad.
Meski di tengah keterbatasan akibat pandemi, perguruan tinggi negeri terakreditasi A itu secara konsisten dapat mencetak lulusan dengan kualitas dan kuantitas terjaga.
Dia menyebut masyarakat di Pulau Kalimantan tidak perlu harus jauh-jauh lagi ke Pulau Jawa untuk kuliah S3, karena ULM telah menyediakan banyak Program S3 yang kini sudah berhasil meluluskan sebanyak 20 doktor Ilmu Pertanian.
Nurul Huda, yang berhasil menjadi lulusan terbaik menyampaikan terima kasih kepada ULM karena telah mengantarkannya sejak sarjana hingga kini bergelar magister.
Alumni SMAN 2 Banjarbaru ini pun mengaku ingin membalas jasa besar ULM dengan mengabdi sebagai dosen jika diberikan kesempatan suatu hari nanti.
"Kini saya fokus mencari beasiswa S3 dulu," ucap wanita kelahiran Barabai, Hulu Sungai Tengah, yang kini bekerja di PLTU Asam-Asam, Kabupaten Tanah Laut.
Ada sebanyak 1.092 lulusan yang dikukuhkan mulai jenjang Diploma (D3), Sarjana (S1), Magister (S2) hingga Doktor (S3).
"Alhamdulilah wisuda kali ini terbilang spesial dengan sejumlah torehan prestasi bisa kita cetak, termasuk ada mahasiswa disabilitas dan seorang lulusan nilai sempurna," kata Rektor ULM Prof Sutarto Hadi, seperti dilansir dari laman resmi ULM, Selasa (21/6/2022).
Ada pun lima lulusan dari Program Studi S1 Pendidikan Khusus Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) itu, yakni Muhammad Ridho Illahi, Muhammad Asef Alfayet, Steven Christofel Palloan, Elsa Yuwanda Dewi, dan Eka Permata Sari. Kelimanya memiliki keterbatasan pendengaran alias tunarungu.
Sementara, lulusan terbaik tingkat universitas dengan IPK 4,00 diraih Nurul Huda dari Program Magister S2 Teknik Kimia dengan lama studi 1 tahun 5 bulan.
Sutarto menegaskan ULM adalah universitas inklusi jadi siapa pun bisa kuliah tanpa memandang keterbatasan fisik. Sepanjang calon mahasiswa lulus seleksi secara akademik dan kompetensinya maka bisa mengenyam pendidikan tinggi hingga menjadi sarjana.
"Kewajiban kita mendidik semua anak bangsa tanpa memandang apa pun, termasuk keterbatasan fisik," tegasnya.
Sutarto pun mengaku sangat bangga atas prestasi ULM pada wisuda kali ini yang prosesi sidang senat terbukanya dipimpin Ketua Senat ULM Prof Muhammad Hadin Muhjad.
Meski di tengah keterbatasan akibat pandemi, perguruan tinggi negeri terakreditasi A itu secara konsisten dapat mencetak lulusan dengan kualitas dan kuantitas terjaga.
Dia menyebut masyarakat di Pulau Kalimantan tidak perlu harus jauh-jauh lagi ke Pulau Jawa untuk kuliah S3, karena ULM telah menyediakan banyak Program S3 yang kini sudah berhasil meluluskan sebanyak 20 doktor Ilmu Pertanian.
Nurul Huda, yang berhasil menjadi lulusan terbaik menyampaikan terima kasih kepada ULM karena telah mengantarkannya sejak sarjana hingga kini bergelar magister.
Alumni SMAN 2 Banjarbaru ini pun mengaku ingin membalas jasa besar ULM dengan mengabdi sebagai dosen jika diberikan kesempatan suatu hari nanti.
"Kini saya fokus mencari beasiswa S3 dulu," ucap wanita kelahiran Barabai, Hulu Sungai Tengah, yang kini bekerja di PLTU Asam-Asam, Kabupaten Tanah Laut.
(mpw)