Orasi Ilmiah, Hasto: Bangun Sumbar dengan Geopolitik dan Kejar Penguasaan Iptek
Minggu, 03 Juli 2022 - 15:30 WIB
Hasto lalu membeberkan bagaimana dalam peta geopolitik di kawasan Indo-Pasifik, Samudera Hindia menjadi pusat pertarungan hegemoni negara-negara maju. AS membangun 13 pangkalan militer. Inggris, Australia, Malaysia dan Singapura membentuk aliansi pertahanan.
Bagi India, Samudera Hindia dipandang sebagai jalur transportasi yang hangat. Bagi Tiongkok, kawasan ini juga sangat penting dengan menjadikan Myanmar sebagai pintu gerbang kepentingan Tiongkok di Samudera Hindia. Dari perspektif geoekonomi, Samudra Hindia merupakan kawasan di mana 70 persen jalur perdagangan dunia berada. Di kawasan ini menjadi jalur utama minyak dan gas bumi.
“Dengan demikian, Samudera Hindia secara geopolitik, geostrategi dan geoekonomi sangatlah penting bagi kepentingan nasional Indonesia. Karena itulah Sumatera Barat harus dikembangkan dalam cara pandang geopolitik,” tegas Hasto.
Lalu bagaimana Sumatera Barat dengan pandangan geopolitik Soekarno tersebut dapat secepatnya mengejar ketertinggalannya dan bergerak progresif bagi kamajuan bangsa? Hasto mengatakan kuncinya adalah cara pandang dan kepemimpinan strategis yang outward looking.
“Guna mewujudkan hal tersebut, nilai-nilai yang hidup sebagai bagian dari strategic culture seperti Tungku Tigo Sajarangan, sangatlah penting untuk membangun keunggulan dengan bertindak keluar,” beber Hasto.
Dalam misi inilah Universitas Negeri Padang memiliki tugas sejarah: bagaimana mempercepat transformasi kemajuan melalui penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan mengedepankan riset dan inovasi. “Hanya dengan cara itulah kepemimpinan Sumatera Barat bagi Indonesia dan dunia dapat digelorakan kembali,” kata Hasto.
Kembali diingatkan Hasto, tokoh agama, tokoh adat dan tokoh cendekiawan berperan penting dengan harus bersama-sama menggelorakan semangat kemajuan.
“Semoga dengan kesadaran geopolitik tersebut, seluruh semangat untuk maju dan menjadi pemimpin diantara bangsa-bangsa dapat dikobarkan di Bumi Minang ini. Di sinilah Unversitas Negeri Padang dengan seluruh jejaring alumninya memiliki tugas yang sangat penting. Bangun kemajuan dengan menjadi terbaik dimulai dari penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi,” pungkasnya.
Bagi India, Samudera Hindia dipandang sebagai jalur transportasi yang hangat. Bagi Tiongkok, kawasan ini juga sangat penting dengan menjadikan Myanmar sebagai pintu gerbang kepentingan Tiongkok di Samudera Hindia. Dari perspektif geoekonomi, Samudra Hindia merupakan kawasan di mana 70 persen jalur perdagangan dunia berada. Di kawasan ini menjadi jalur utama minyak dan gas bumi.
“Dengan demikian, Samudera Hindia secara geopolitik, geostrategi dan geoekonomi sangatlah penting bagi kepentingan nasional Indonesia. Karena itulah Sumatera Barat harus dikembangkan dalam cara pandang geopolitik,” tegas Hasto.
Lalu bagaimana Sumatera Barat dengan pandangan geopolitik Soekarno tersebut dapat secepatnya mengejar ketertinggalannya dan bergerak progresif bagi kamajuan bangsa? Hasto mengatakan kuncinya adalah cara pandang dan kepemimpinan strategis yang outward looking.
“Guna mewujudkan hal tersebut, nilai-nilai yang hidup sebagai bagian dari strategic culture seperti Tungku Tigo Sajarangan, sangatlah penting untuk membangun keunggulan dengan bertindak keluar,” beber Hasto.
Dalam misi inilah Universitas Negeri Padang memiliki tugas sejarah: bagaimana mempercepat transformasi kemajuan melalui penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan mengedepankan riset dan inovasi. “Hanya dengan cara itulah kepemimpinan Sumatera Barat bagi Indonesia dan dunia dapat digelorakan kembali,” kata Hasto.
Kembali diingatkan Hasto, tokoh agama, tokoh adat dan tokoh cendekiawan berperan penting dengan harus bersama-sama menggelorakan semangat kemajuan.
“Semoga dengan kesadaran geopolitik tersebut, seluruh semangat untuk maju dan menjadi pemimpin diantara bangsa-bangsa dapat dikobarkan di Bumi Minang ini. Di sinilah Unversitas Negeri Padang dengan seluruh jejaring alumninya memiliki tugas yang sangat penting. Bangun kemajuan dengan menjadi terbaik dimulai dari penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi,” pungkasnya.
(mpw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda