Cegah Kekerasan Seksual di Sekolah, Dosen Universitas Esa Unggul Gelar Abdimas

Kamis, 07 Juli 2022 - 18:50 WIB
3 dosen UEU menggelar Pengabdian Masyarakat di SDIT Al Uswah, Jakarta, terkait maraknya kasus kekerasan seksual kepada anak. Foto/Dok/Humas UEU
JAKARTA - Maraknya kasus kekerasan seksual yang terjadi pada anak di Indonesia, membuat kekhawatiran yang mendalam bagi masyarakat terutama orang tua. Tentunya pendidikan kekerasan seksual penting untuk diberikan demi menekan angka kejadian kekerasan seksual di Indonesia.

Melihat permasalahan tersebut, 3 dosen Universitas Esa Unggul (UEU) yakni Anita Sukarno, S.Kep., Ns., M.Sc., Sri Lestari, S. Pd., MA., dan Nurul Khasanah, S. Psi., Psikologi menggelar Pengabdian Masyarakat di SDIT Al Uswah, Jakarta.





Selain 3 dosen UEU, juga terdapat dua mahasiswa yang mengikuti kegiatan Abdimas yakni Meisya Talahaturuson dan Inggrid Tabalessy.

Dalam keterangannya, Ketua Tim Pengabdian Masyarakat, Anita Sukarno menerangkan tema kegiatan ini ialah gerakan program child sexual abuse preventiom Education (C-Shape) dalam memberantas kekerasan seksual sejak dini yang mengambil lokasi di SDIT Al Uswah.

"Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh maraknya kasus kasus pelecehan seksual dan kekerasan seksual pada anak. Hal ini sangat ironis karena dapat terjadi di mana saja bahkan di lingkungan sekolah atau keluarga mereka. Dampak yang ditimbulkan pun sangat berat seperti stress, cemas, depressi, penurunan kemampuan kognitif hingga bunuh diri," kata Anita Sukarno dalam keterangan pers, Kamis (7/7/2022).



Anita pun mengatakan, kebersamaan anak dengan guru atau orang tua di masa sekolah tidak bisa berlangsung selama 24 jam secara terus menerus. Sehingga sangat diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan anak serta kemampuan anak untuk melindungi dirinya sendiri salah satunya dengan pendidikan di sekolah.

"Sejalan dengan Permendikbud Nomor 82 Tahun 2015 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan, pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dengan mengusung ide mengintegrasikan kurikulum berbasis sekolah dalam pencegahan kekerasan seksual pada anak," ucapnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More