Cegah Kekerasan Seksual di Sekolah, Dosen Universitas Esa Unggul Gelar Abdimas
Kamis, 07 Juli 2022 - 18:50 WIB
Dalam kegiatan tersebut, para guru diberikan kesempatan untuk memasukkan materi-materi ke mata ajar yang cocok dengan materi pencegahan kekerasan seksual. Pada sesi tersebut pemateri lainnya yakni Sri Lestari mengatakan pentingnya berdiskusi dengan para tenaga pengajar terkait materi-materi ke mata ajar yang cocok dengan materi pencegahan kekerasan seksual.
Dia mencontohkan seperti yang terdiri dari menstimulai literasi anak terkait kekerasan seksual dan insidennya, mengenali anggota tubuh dan fungsinya.
"Materi lainya untuk pencegahan lainnya yakni mengenali sentuhan yang aman dan tidak aman, melatih anak untuk menolak dan berkata tidak serta melatih anak untuk menghindari perbuatan yang mengarah kepada kekerasan seksual dan berani untuk melaporkan kejadian. Guru guru juga berlatih dengan menggunakan berbagai macam media pembelajaran yang menarik untuk tiap tema materi di setiap level kelas sekolah dasar," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SDIT AL-Uswah Iqbal Hanif, Lc. mengapresiasi dan mendukung kegiatan ini dikarenakan kegiatan ini merupakan hal yang baru dan dapat memotivasi guru untuk menciptakan kurikulum yang mendukung keterampilan siswa didik dalam mencegah kekerasan seksual.
"Dengan dibentuknya kurikulum pencegahan kekerasan seksual berbasis sekolah ini, diharapkan mampu untuk memunculkan karakter berani dan menstimulasi anak didik untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan untuk melindungi diri mereka sendiri dari kekerasan seksual," tutupnya.
Lihat Juga: UPH Tegas Menindak Kasus Kekerasan Seksual, Bukti Komitmen Penegakan Aturan dan Perlindungan terhadap Korban
Dia mencontohkan seperti yang terdiri dari menstimulai literasi anak terkait kekerasan seksual dan insidennya, mengenali anggota tubuh dan fungsinya.
"Materi lainya untuk pencegahan lainnya yakni mengenali sentuhan yang aman dan tidak aman, melatih anak untuk menolak dan berkata tidak serta melatih anak untuk menghindari perbuatan yang mengarah kepada kekerasan seksual dan berani untuk melaporkan kejadian. Guru guru juga berlatih dengan menggunakan berbagai macam media pembelajaran yang menarik untuk tiap tema materi di setiap level kelas sekolah dasar," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SDIT AL-Uswah Iqbal Hanif, Lc. mengapresiasi dan mendukung kegiatan ini dikarenakan kegiatan ini merupakan hal yang baru dan dapat memotivasi guru untuk menciptakan kurikulum yang mendukung keterampilan siswa didik dalam mencegah kekerasan seksual.
"Dengan dibentuknya kurikulum pencegahan kekerasan seksual berbasis sekolah ini, diharapkan mampu untuk memunculkan karakter berani dan menstimulasi anak didik untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan untuk melindungi diri mereka sendiri dari kekerasan seksual," tutupnya.
Lihat Juga: UPH Tegas Menindak Kasus Kekerasan Seksual, Bukti Komitmen Penegakan Aturan dan Perlindungan terhadap Korban
(mpw)
tulis komentar anda