Mahasiswa UB Teliti Daun Mimba untuk Terapi Kanker Hati
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mahasiswa Uni versitas Brawijaya (UB) meneliti Azadirachta indica atau Daun Mimba untuk terapi kanker hati. Karsinoma hepatoseluler (KHS) merupakan jenis kanker hati yang paling sering ditemukan. Menurut data dari World Health Organization, KHS mempunyai tingkat mortalitas yang tinggi, hampir 85%.
Salah satu alasan utama untuk prognosis yang buruk adalah bahwa kanker hati sering didiagnosis pada stadium lanjut. Terapi kanker terdiri dari berbagai tujuan diantaranya kuratif, paliatif, suportif dan paliatif. Herbal dalam terapi kanker dapat menjadi terapi suportif.
Baca: Ini 3 Jurus Jitu Jadi Pemimpin Transformasional ala Elon Musk
Azadirachta indica atau Daun Mimba merupakan tanaman asli yang tumbuh di Indonesia dan Filipina. Perbedaan lokasi tumbuh tanaman tersebut memungkinkan terdapat perbedaan senyawa metabolit dan potensi antikankernya.
Melihat hal tersebut, mahasiswa S3 Fakultas MIPA Universitas Brawijaya (UB) drh. Ricadonna Raissa meneliti perbedaan khasiat antikanker di antara kedua varian tersebut, yakni Azadirachta indica dari Indonesia dan Filipina.
Dalam paparan diseminasinya beberapa waktu lalu, wanita yang akrab dipanggil Donna ini menyampaikan, ekstrak etanol dari Azadirachta indica varian Indonesia dan Filipina memiliki potensi sebagai anti kanker melalui jalur apoptosis.
“Potensi apoptosis terhadap sel atau jaringan KHS dari kedua varian tersebut tidak berbeda secara signifikan,” katanya, dikutip dari laman UB, Kamis (7/7/2022).
Donna berharap, untuk penelitian selanjutnya dapat dilakukan pengujian mengenai pengujian potensi antikanker Azadirachta indica varian Indonesia dan Filipina terhadap sel normal hati (non-kanker) secara in vitro.
Drh. Ricadonna Raissa, S.Kh., M.Si merupakan mahasiswa penerima beasiswa Program Magister Menuju Doktoral Untuk Sarjana Unggul (PMDSU) batch 4 pertama dari Departemen Kimia, FMIPA UB.
Di bawah bimbingan dari promotor utama, Prof. Dr. drh. Aulanni’am, DES, dengan ko-promotor, Anna Safitri, Ph.D dan Masruri, Ph.D, Donna telah menghasilkan lebih dari dua publikasi pada jurnal internasional yang terindeks Scopus.
Donna memulai program PMDSU-nya sejak tahun 2018, dengan terlebih dahulu menempuh studi pada PS Magister Kimia, hingga tahun 2020. Kemudian dilanjutkan menempuh studi pada PS Doktor Kimia UB pada tahun 2020-2022. Sehingga total S2 dan S3 ditempuh hanya dalam masa empat tahun.
Diseminasi disertasi Dona dibuka oleh Ketua Program Studi Doktor Kimia UB Barlah Rumhayati, Ph.D, sekaligus sebagai ketua sidang. Dan dihadiri oleh tim promotor dan tim penguji yang terdiri dari Akhmad Sabarudin, S.Si., M.Sc. Dr.Sc sebagai penguji internal dan Hendra Susanto, S.Pd, M.Biomed, Ph.D sebagai penguji eksternal dari FMIPA UM.
Lihat Juga: 5 Kampus Terbaik di Indonesia Versi Publikasi Riset Nature Index, PTS Ini Bersaing Ketat
Salah satu alasan utama untuk prognosis yang buruk adalah bahwa kanker hati sering didiagnosis pada stadium lanjut. Terapi kanker terdiri dari berbagai tujuan diantaranya kuratif, paliatif, suportif dan paliatif. Herbal dalam terapi kanker dapat menjadi terapi suportif.
Baca: Ini 3 Jurus Jitu Jadi Pemimpin Transformasional ala Elon Musk
Azadirachta indica atau Daun Mimba merupakan tanaman asli yang tumbuh di Indonesia dan Filipina. Perbedaan lokasi tumbuh tanaman tersebut memungkinkan terdapat perbedaan senyawa metabolit dan potensi antikankernya.
Melihat hal tersebut, mahasiswa S3 Fakultas MIPA Universitas Brawijaya (UB) drh. Ricadonna Raissa meneliti perbedaan khasiat antikanker di antara kedua varian tersebut, yakni Azadirachta indica dari Indonesia dan Filipina.
Dalam paparan diseminasinya beberapa waktu lalu, wanita yang akrab dipanggil Donna ini menyampaikan, ekstrak etanol dari Azadirachta indica varian Indonesia dan Filipina memiliki potensi sebagai anti kanker melalui jalur apoptosis.
“Potensi apoptosis terhadap sel atau jaringan KHS dari kedua varian tersebut tidak berbeda secara signifikan,” katanya, dikutip dari laman UB, Kamis (7/7/2022).
Donna berharap, untuk penelitian selanjutnya dapat dilakukan pengujian mengenai pengujian potensi antikanker Azadirachta indica varian Indonesia dan Filipina terhadap sel normal hati (non-kanker) secara in vitro.
Drh. Ricadonna Raissa, S.Kh., M.Si merupakan mahasiswa penerima beasiswa Program Magister Menuju Doktoral Untuk Sarjana Unggul (PMDSU) batch 4 pertama dari Departemen Kimia, FMIPA UB.
Di bawah bimbingan dari promotor utama, Prof. Dr. drh. Aulanni’am, DES, dengan ko-promotor, Anna Safitri, Ph.D dan Masruri, Ph.D, Donna telah menghasilkan lebih dari dua publikasi pada jurnal internasional yang terindeks Scopus.
Donna memulai program PMDSU-nya sejak tahun 2018, dengan terlebih dahulu menempuh studi pada PS Magister Kimia, hingga tahun 2020. Kemudian dilanjutkan menempuh studi pada PS Doktor Kimia UB pada tahun 2020-2022. Sehingga total S2 dan S3 ditempuh hanya dalam masa empat tahun.
Diseminasi disertasi Dona dibuka oleh Ketua Program Studi Doktor Kimia UB Barlah Rumhayati, Ph.D, sekaligus sebagai ketua sidang. Dan dihadiri oleh tim promotor dan tim penguji yang terdiri dari Akhmad Sabarudin, S.Si., M.Sc. Dr.Sc sebagai penguji internal dan Hendra Susanto, S.Pd, M.Biomed, Ph.D sebagai penguji eksternal dari FMIPA UM.
Lihat Juga: 5 Kampus Terbaik di Indonesia Versi Publikasi Riset Nature Index, PTS Ini Bersaing Ketat
(nnz)