Cegah Kekerasan Seksual hingga Intoleransi, Kemendikbudristek Gelar Rumah Digital
Kamis, 14 Juli 2022 - 16:05 WIB
JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ( Kemendikbudristek ) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Peserta Didik Ramah Digital dalam Mencegah Perundungan, Kekerasan Seksual, dan Intoleransi tahap II sejak (12/7/2022).
Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur SMA , Winner Jihad Akbar mengatakan, di era teknologi pesat saat ini, peserta didik SMA dengan mudah membuka akses, konten yang bersifat positif hingga negatif. Sehingga, tak hayal, peserta didik kerap mencontoh apa yang Ia lihat di internet.
"Kondisi ini harus disikapi oleh para pendidik secara bijaksana untuk mendorong terciptanya daya kompetitif dan kompetensi peserta didik guna mewarnai transformasi digital demi kesejahteraan diri dan masyarakat,” ujar Winner dalam keterangannya, Kamis (14/7/2022).
Lebih lanjut, Winner menuturkan, perlu ada kolaborasi dari berbagai pihak dalam mengatasi tiga dosa besar pendidikan. Hal itu, guna menghalau kekerasan seksual hingga intoleransi di lingkungan pendidikan.
"Hal ini menjadi tanggung jawab bersama pemerintah, masyarakat, dan satuan pendidikan untuk mengantisipasi permasalahan pendidikan tersebut,” paparnya.
Sebagai informasi, pelaksanaan pembekalan ini dihadiri 80 orang peserta berasal dari 29 Provinsi yang meliputi personil Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota, Kepala Sekolah SMA Penggerak dan Pengimbasannya, Pendidik yang membidangi pembinaan kepesertadidikan dan Ketua Komite Pembelajaran di Sekolah Penggerak dan pengimbasan.
Adapun narasumber yang hadir, yakni Kementerian Komunikasi dan Informatika, Badan Siber dan Sandi Negara, Perguruan Tinggi dan Yayasan Sagasitas seputar Pendidikan Berdigital dan Profesi Baru Masa Depan, Transformasi Digital dalam Penyiapan Talenta Peserta Didik SMA dan Ramah Digital untuk Mencegah Tiga Dosa Besar.
Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur SMA , Winner Jihad Akbar mengatakan, di era teknologi pesat saat ini, peserta didik SMA dengan mudah membuka akses, konten yang bersifat positif hingga negatif. Sehingga, tak hayal, peserta didik kerap mencontoh apa yang Ia lihat di internet.
Baca Juga
"Kondisi ini harus disikapi oleh para pendidik secara bijaksana untuk mendorong terciptanya daya kompetitif dan kompetensi peserta didik guna mewarnai transformasi digital demi kesejahteraan diri dan masyarakat,” ujar Winner dalam keterangannya, Kamis (14/7/2022).
Lebih lanjut, Winner menuturkan, perlu ada kolaborasi dari berbagai pihak dalam mengatasi tiga dosa besar pendidikan. Hal itu, guna menghalau kekerasan seksual hingga intoleransi di lingkungan pendidikan.
"Hal ini menjadi tanggung jawab bersama pemerintah, masyarakat, dan satuan pendidikan untuk mengantisipasi permasalahan pendidikan tersebut,” paparnya.
Baca Juga
Sebagai informasi, pelaksanaan pembekalan ini dihadiri 80 orang peserta berasal dari 29 Provinsi yang meliputi personil Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota, Kepala Sekolah SMA Penggerak dan Pengimbasannya, Pendidik yang membidangi pembinaan kepesertadidikan dan Ketua Komite Pembelajaran di Sekolah Penggerak dan pengimbasan.
Adapun narasumber yang hadir, yakni Kementerian Komunikasi dan Informatika, Badan Siber dan Sandi Negara, Perguruan Tinggi dan Yayasan Sagasitas seputar Pendidikan Berdigital dan Profesi Baru Masa Depan, Transformasi Digital dalam Penyiapan Talenta Peserta Didik SMA dan Ramah Digital untuk Mencegah Tiga Dosa Besar.
(mpw)
tulis komentar anda