Kemenkominfo Gelar Seminar Literasi Digital untuk Pesantren

Selasa, 19 Juli 2022 - 18:29 WIB
Baca juga: Keren! Tim Bimasakti UGM Raih Juara di Kompetisi Mobil Balap Dunia



Rofiatul Rofiah selaku influencer dan praktisi literasi digital memaparkan materi perilaku di media sosial. “Digital era, your behavior is your health, kesopanan lebih tinggi nilainya daripada kecerdasan. Behavior orang yang main sosial media itu semua tergantung pada penggunanya. Behavior itulah yang dapat membedakan mana yang baik dan buruk. Sejauh apapun kita mempunya berbagai macam sosial, kita harus beretika,” ujarnya.

Praktisi Literasi Digital Andilala menambahkan, pilar Digital Culture ada sebagai wujud ke-Indonesiaan (Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika) di mana kompetensi digital individu difungsikan agar mampu berperan sebagai warga negara dalam batas-batas formal yang berkaitan dengan hak, kewajiban, dan tanggung jawabnya dalam ruang negara.

“Mengapa mahasiswa perlu menerapkan budaya digital? Karena adanya hak dan kewajiban mahasiswa melaksanakan advokasi dan aksi sebagai agen perubahan perubahan sosial yang berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan nasional dan bernilai lokalitas," katanya.

"Jadi kesimpulannya ialah mahasiswa merupakan aktor perubahan-perubahan sosial yang diharapkan dapat menguasai transformasi digital sesuai dengan kebutuhan dan situasi nasional, agar dapat memberdayakan nilai lokalitas di tengah pengembangan digital maka perlu diaktualisasikannya budaya digital yang berintisari Pancasila,” pungkas Andilala.
(nnz)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More