Lembaga Pendidikan Ma'arif Dorong Santri Ambil Peran Strategis di Era Digital
Rabu, 20 Juli 2022 - 21:00 WIB
Pada dasarnya, lanjut Ramdhani, literasi digital meliputi banyak hal, penataan ruang digital, pengenalan budaya baru dan juga mengenai etika dan keamanan.
“Maka pada hari ini kita akan mengemas hal tersebut menjadi sebuah knowledge/pengetahuan, kemampuan/skill dan juga attitude,” tegasnya.
“Karena eksistensi manusia sangat tergantung pada 3 hal ini, bagaimana memiliki pengetahuan yang kuat, keterampilan yang kokoh dan memiliki perilaku yang baik,” sambungnya.
Dijelaskan Ramdhani, delapan hal yang penting mengenai literasi digital yaitu kemampuan penggunaan budaya digital yang disesuaikan dari berbagai struktur, kemampuan kognitif yaitu daya pikir dan cara menuangkan gagasan terhadap konten, dan kemampuan konstruktif.
Lainnya, bagaimana melakukan daya rekas sesuatu yang butuh keahlian yang sifatnya aktual tanpa mengubah nila-nilai sebuah konten yang akan disampaikan, pola-pola komunikasi yang harus dipahami, percaya diri, kreatif, kritis dan bertanggungjawab secara sosial.
“Sifat ketuntasan dari sebuah pembelajaran adalah ketika kita senantiasa beradaptasi pada lingkungan-lingkungan strategis,” jelasnya.
“Semua media memiliki kekuatan untuk mengubah pada zamannya, maka era digiutal ini menjadi sebuah fakta yang harus kita hadapi, maka peran santri menjadi bagian yang sangat penting dalam mengisi era digital ini,” pungkasnya.
“Maka pada hari ini kita akan mengemas hal tersebut menjadi sebuah knowledge/pengetahuan, kemampuan/skill dan juga attitude,” tegasnya.
“Karena eksistensi manusia sangat tergantung pada 3 hal ini, bagaimana memiliki pengetahuan yang kuat, keterampilan yang kokoh dan memiliki perilaku yang baik,” sambungnya.
Dijelaskan Ramdhani, delapan hal yang penting mengenai literasi digital yaitu kemampuan penggunaan budaya digital yang disesuaikan dari berbagai struktur, kemampuan kognitif yaitu daya pikir dan cara menuangkan gagasan terhadap konten, dan kemampuan konstruktif.
Lainnya, bagaimana melakukan daya rekas sesuatu yang butuh keahlian yang sifatnya aktual tanpa mengubah nila-nilai sebuah konten yang akan disampaikan, pola-pola komunikasi yang harus dipahami, percaya diri, kreatif, kritis dan bertanggungjawab secara sosial.
“Sifat ketuntasan dari sebuah pembelajaran adalah ketika kita senantiasa beradaptasi pada lingkungan-lingkungan strategis,” jelasnya.
“Semua media memiliki kekuatan untuk mengubah pada zamannya, maka era digiutal ini menjadi sebuah fakta yang harus kita hadapi, maka peran santri menjadi bagian yang sangat penting dalam mengisi era digital ini,” pungkasnya.
(mpw)
tulis komentar anda