Gagas Filter Air Berbahan Limbah, Mahasiswa ITERA Raih Emas di Ajang Internasional

Rabu, 27 Juli 2022 - 16:52 WIB
Tim mahasiswa ITERA. Foto/Tangkap layar laman ITERA.
JAKARTA - Tim mahasiswa Institut Teknologi Sumatera ( ITERA ) kembali mengharumkan nama kampus. Mereka meraih medali emas dan penghargaan spesial IYSA dalam ajang kompetisi sains internasional bertajuk World Science Environment And Engineering Competition 2022.

Dalam kompetisi yang diselenggarakan Indonesia Young Scientist Association (IYSA), tim mahasiswa ITERA diwakili oleh Abdul Khanafy, Dina Fauzizah Rabathi Al Choil, Ester Silvia Pramudita, Kholivia Cahyani dan Timotius Tarigan dari Teknik Pertambangan.

IYSA merupakan salah satu lembaga yang memfasilitasi para pelajar indonesia dalam mengembangkan potensi di bidang keilmuan baik dalam negeri maupun luar negeri pads Juni-Juli 2022.

Baca: Nama-nama Peraih Beasiswa APERTI BUMN 2022, Ini Daftar Lengkapnya



Dua penghargaan diraih mahasiswa ITERA setelah mereka menyampaikan gagasan bertajuk Tera Water yaitu sebuah konsep alat penyaring atau filter air dengan memanfaatkan bahan limbah kulit pisang dan serabut kelapa yang sebelumnya telah dijadikan arang aktif.

“Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan secara studi literatur pada pengolahan sampel logam berat, dan untuk desain dari alat dan data observasi dilakukan penelitian secara langsung. Pada penelitian ini kedua limbah tersebut dijadikan arang aktif yang menurut beberapa jurnal sangat efektif untuk dijadikan filter air bersih,” jelas Abdul Khanafy, dikutip dari laman ITERA, Rabu (27/7/2022).

Selain memperoleh penghargaan di tingkat internasional melalui ajang yang diselenggarakan IYSA, gagasan alat penyaring air berbahan limbah ini juga pernah meraih penghargaan di tingkat nasional dalam lomba karya tulis ilmiah mahasiswa se-Sumatera, yang diadakan Himpunan Mahasiswa Pendidikan Kimia Universitas Jambi.

Baca juga: Tes Wawancara Beasiswa Pendidikan Indonesia Digelar Daring, Ini Prosedurnya

Lebih lanjut Abdul Khanafy menyampaikan, penelitian yang dilakukan timnya didasari atas banyaknya limbah kulit pisang dan serabut kelapa yang tidak termanfaatkan dengan baik. Selain itu, adanya masalah kesulitan air bersih di daerah Sungai Way Belau, Bandar Lampung membuat masyarakat membutuhkan sebuah alat penyaring air yang sederhana.

Abdul Khanafy menjelaskan, selain menggagas material penyaring, tim mahasiswa ITERA juga mendesain alat penyaring adengan aplikasi blender dengan alat yang memiliki tiga buah tabung yang pada tabung pertama sebagai penghilang bau, tabung kedua filtrasi, dan tabung ketiga sebagai pembersih tabung pertama dan tabung kedua.

“Penelitian ini merupakan penelitian yang sama kami lakukan pada tahun 2022 bulan Februari tetapi hanya saja arang aktif yang digunakan menggunakan bahan yang berbeda dan nanomaterial,” ujar Abdul Khanafy.

Dalam melaksanakan penelitian, mahasiswa ITERA mendapatkan bimbingan dari dosen Teknik Pertambangan ITERA Alio Jasipto.
(nnz)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More