Tips Raih Akreditasi Unggul ala Mantan Mendikbud Prof. Bambang Sudibyo
Selasa, 02 Agustus 2022 - 19:34 WIB

Prof. Bambang Sudibyo, Mantan Menteri Pendidikan Nasional 2004-2009, dalam Webinar Sevima, Senin (1/8/2022). Foto/Dok/Sevima
JAKARTA - Semua mahasiswa pastinya ingin berkuliah di perguruan tinggi dengan akreditasi terbaik . Akreditasi yang baik akan membantu ulusan kampus tersebut untuk mendapatkan pekerjaan, mengikuti seleksi CPNS, maupun meraih kesempatan beasiswa.
Sayangnya, berdasarkan data Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), baru 27 kampus yang sudah mendapatkan peringkat Unggul untuk Akreditasi Perguruan Tinggi (APT) dari total 4.500 kampus se-Indonesia.
Baca juga: Jurusan Teknik Informatika dan Teknik Komputer, Ini Perbedaannya
Hal ini diungkapkan Prof. Bambang Sudibyo, Mantan Menteri Pendidikan Nasional 2004-2009, dalam Webinar Sevima pada Senin (1/8/2022).
“Bahwa setiap lembaga pendidikan tinggi pasti membutuhkan sebuah akreditasi. Namun, belum setiap lembaga pendidikan tinggi saat ini memiliki akreditasi yang unggul. Untuk mendapatkan akreditasi yang unggul, kampus harus memiliki pondasi yang kuat untuk mewujudkannya,” ungkap Guru Besar Universitas Gadjah Mada tersebut.
Baca juga: Lavita Nur'aviana, Lulusan Pertama Prodi Magister Teknologi Nano ITB dengan Predikat Cumlaude
Dalam Webinar yang dihadiri 200 Rektor dan lebih dari 10.000 civitas akademika, Prof. Bambang Sudibyo, Para Pimpinan Kampus, dan Komunitas Sevima, saling berbagi kiat untuk bersama-sama menyukseskan akreditasi di perguruan tinggi masing-masing. Berikut tipsnya:
1. Komitmen Pimpinan dan Lembaga
Komitmen pimpinan sangat berperan penting untuk kampus meningkatkan akreditasi. Karena pimpinan kampuslah yang menentukan bagaimana kemajuan dan kompetensi kampus diciptakan.
Kepemimpinan yang baik juga perlu dilanjutkan, dilembagakan sebagai rencana jangka panjang yang berkelanjutan, dan terus didukung oleh segenap civitas akademika. Termasuk perlu didukung para dosen dan mahasiswa.
“Sebuah perguruan tinggi yang kompetitif dan ambisius akan tercipta jika memiliki pemimpin yang ambisius, dan kepemimpinan itu perlu dilembagakan. Sehingga membutuhkan konsep leadership, yang berkelanjutan dan tidak berakhir hanya karena berganti sosok pemimpin atau masa jabatan,” ungkap Prof. Bambang.
Sayangnya, berdasarkan data Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), baru 27 kampus yang sudah mendapatkan peringkat Unggul untuk Akreditasi Perguruan Tinggi (APT) dari total 4.500 kampus se-Indonesia.
Baca juga: Jurusan Teknik Informatika dan Teknik Komputer, Ini Perbedaannya
Hal ini diungkapkan Prof. Bambang Sudibyo, Mantan Menteri Pendidikan Nasional 2004-2009, dalam Webinar Sevima pada Senin (1/8/2022).
“Bahwa setiap lembaga pendidikan tinggi pasti membutuhkan sebuah akreditasi. Namun, belum setiap lembaga pendidikan tinggi saat ini memiliki akreditasi yang unggul. Untuk mendapatkan akreditasi yang unggul, kampus harus memiliki pondasi yang kuat untuk mewujudkannya,” ungkap Guru Besar Universitas Gadjah Mada tersebut.
Baca juga: Lavita Nur'aviana, Lulusan Pertama Prodi Magister Teknologi Nano ITB dengan Predikat Cumlaude
Dalam Webinar yang dihadiri 200 Rektor dan lebih dari 10.000 civitas akademika, Prof. Bambang Sudibyo, Para Pimpinan Kampus, dan Komunitas Sevima, saling berbagi kiat untuk bersama-sama menyukseskan akreditasi di perguruan tinggi masing-masing. Berikut tipsnya:
1. Komitmen Pimpinan dan Lembaga
Komitmen pimpinan sangat berperan penting untuk kampus meningkatkan akreditasi. Karena pimpinan kampuslah yang menentukan bagaimana kemajuan dan kompetensi kampus diciptakan.
Kepemimpinan yang baik juga perlu dilanjutkan, dilembagakan sebagai rencana jangka panjang yang berkelanjutan, dan terus didukung oleh segenap civitas akademika. Termasuk perlu didukung para dosen dan mahasiswa.
“Sebuah perguruan tinggi yang kompetitif dan ambisius akan tercipta jika memiliki pemimpin yang ambisius, dan kepemimpinan itu perlu dilembagakan. Sehingga membutuhkan konsep leadership, yang berkelanjutan dan tidak berakhir hanya karena berganti sosok pemimpin atau masa jabatan,” ungkap Prof. Bambang.
Lihat Juga :