Diplomasi Budaya, UPI Kenalkan Angklung kepada Siswa Disabilitas Jepang
Selasa, 16 Agustus 2022 - 18:56 WIB
Ayo menilai kerja sama bidang seni yang telah berjalan dan penjajakan kerja sama akademik merupakan urgensi era ini. “Kami yakin seni tradisional Indonesia bukan saja dikenal, tetapi dibutuhkan untuk pembelajaran seni di sekolah-sekolah dan universitas Jepang. Kami juga mendorong agar dosen dan guru Jepang terus dapat mengembangkan materi pembelajaran seni khususnya angklung dalam kurikulum mereka,” papar Ayo.
Atase Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia untuk Jepang, Yusli Wardiatno, yang mendampingi Dubes Heri Akhmadi menjelaskan, kerja sama dalam bidang seni budaya merupakan jembatan kedua yang dibangun KBRI Tokyo, usai sebelumnya memfasilitasi kolaborasi antara Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung (FSRD ITB) dengan Joshibi University of Arts and Design beberapa waktu lalu.
“Diplomasi budaya melalui pendidikan sangat penting bagi Indonesia dan Jepang. Kesepakatan hari ini merupakan bukti pengakuan lembaga pendidikan Jepang terhadap kemampuan pendidik Indonesia dalam pengembangan Teknik Pendidikan Seni bagi siswa disabilitas. Kita harus bangga dengan itu,” jelas Yusli.
Yusli menambahkan, dalam diskusi lanjutan yang juga dihadiri oleh Dosen Gifu University, Yoshitaka Suzuki, disepakati akan dilakukan suatu konser angklung dengan penampil siswa berkebutuhan khusus pada tahun 2023 untuk memeriahkan 65 tahun hubungan Indonesia – Jepang.
Atase Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia untuk Jepang, Yusli Wardiatno, yang mendampingi Dubes Heri Akhmadi menjelaskan, kerja sama dalam bidang seni budaya merupakan jembatan kedua yang dibangun KBRI Tokyo, usai sebelumnya memfasilitasi kolaborasi antara Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung (FSRD ITB) dengan Joshibi University of Arts and Design beberapa waktu lalu.
“Diplomasi budaya melalui pendidikan sangat penting bagi Indonesia dan Jepang. Kesepakatan hari ini merupakan bukti pengakuan lembaga pendidikan Jepang terhadap kemampuan pendidik Indonesia dalam pengembangan Teknik Pendidikan Seni bagi siswa disabilitas. Kita harus bangga dengan itu,” jelas Yusli.
Yusli menambahkan, dalam diskusi lanjutan yang juga dihadiri oleh Dosen Gifu University, Yoshitaka Suzuki, disepakati akan dilakukan suatu konser angklung dengan penampil siswa berkebutuhan khusus pada tahun 2023 untuk memeriahkan 65 tahun hubungan Indonesia – Jepang.
(nnz)
tulis komentar anda