Kemendikbudristek Ajukan Tambahan Rp10,14 Triliun di Pagu Anggaran 2023
Rabu, 31 Agustus 2022 - 07:58 WIB
JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ( Kemendikbudristek ) mengusulkan tambahan pagu anggaran 2023 sebesar Rp10,14 triliun. Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek Suharti dalam raker bersama Komisi X DPR RI, Selasa (30/8/2022).
"Terkait dengan tambahan alokasi anggaran, kami usulkan lagi sebesar Rp10,14 triliun, karena belum ada realisasi kemarin dari pagu indikatif menjadi pagu anggaran," kata Suharti.
Baca juga: Nadiem: RUU Sisdiknas Kebijakan Paling Berdampak Positif Agar Guru Sejahtera
Suharti berkata, usulan tambahan anggaran itu telah dibahas oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa.
"Ini juga sudah mulai dibahas salah satunya antara Menkeu dengan Bapak Menteri Bappenas. Untuk kegiatan yang diusulkan, nanti akan kami laporkan berikutnya," tutur Suharti.
Adapun rincian pembagian penambahan pagu anggaran itu untuk program PIP jenjang SD, SMA, dan SMK sebesar Rp5,2 triliun. Kemudian, Pemacuan Kebudayaan untuk Muaro Jambi sebesar Rp742,9 miliar; revitalisasi museum sebesar Rp107,16 miliar.
Baca juga: 455 Anak PMI di Malaysia Lulus Beasiswa Program Gema Repatriasi
"Program Kualitas Pengajaran Pembelajaran kami usulkan untuk kegiatan sekolah penggerak, akreditasi sekolah dan penguatan karakter ini masih butuh Rp443 miliar," ucap Suharti.
"Untuk kompetensi pendidik melalui program Organiasi penggerak, pendampingan guru penggerak kami usulkan Rp334 miliar," imbuhnya.
Selanjutnya Program Pendidikan Tinggi meliputi KIP kuliah sebesar Rp583,47 miliar; tunjangan profesi dosen dan guru besar non-PNS sebesar Rp339,66 miliar; revitalisasi sarana dan prasarana pendidikan tinggi sebesar Rp642,79 miliar; dan beasiswa darmasiswa sebesar Rp31,85 miliar.
Kemudian Program Pendidikan dan Pelatihan Vokasi meliputi kerjasama pendidikan vokasi dengan dunia usaha dan industri serta penambahan sasaran program SMK, PKK dan Program Kewirausahaan sebesar Rp1,07 triliun.
Selanjutnya Program Competitive Fund dan Penguatan Kelambagaan dan Sumber Daya sebesar Rl104,9 miliar. Terakhir untuk Program Dukungan Manajemen sebesar Rp527 miliar.
"Terkait dengan tambahan alokasi anggaran, kami usulkan lagi sebesar Rp10,14 triliun, karena belum ada realisasi kemarin dari pagu indikatif menjadi pagu anggaran," kata Suharti.
Baca juga: Nadiem: RUU Sisdiknas Kebijakan Paling Berdampak Positif Agar Guru Sejahtera
Suharti berkata, usulan tambahan anggaran itu telah dibahas oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa.
"Ini juga sudah mulai dibahas salah satunya antara Menkeu dengan Bapak Menteri Bappenas. Untuk kegiatan yang diusulkan, nanti akan kami laporkan berikutnya," tutur Suharti.
Adapun rincian pembagian penambahan pagu anggaran itu untuk program PIP jenjang SD, SMA, dan SMK sebesar Rp5,2 triliun. Kemudian, Pemacuan Kebudayaan untuk Muaro Jambi sebesar Rp742,9 miliar; revitalisasi museum sebesar Rp107,16 miliar.
Baca juga: 455 Anak PMI di Malaysia Lulus Beasiswa Program Gema Repatriasi
"Program Kualitas Pengajaran Pembelajaran kami usulkan untuk kegiatan sekolah penggerak, akreditasi sekolah dan penguatan karakter ini masih butuh Rp443 miliar," ucap Suharti.
"Untuk kompetensi pendidik melalui program Organiasi penggerak, pendampingan guru penggerak kami usulkan Rp334 miliar," imbuhnya.
Selanjutnya Program Pendidikan Tinggi meliputi KIP kuliah sebesar Rp583,47 miliar; tunjangan profesi dosen dan guru besar non-PNS sebesar Rp339,66 miliar; revitalisasi sarana dan prasarana pendidikan tinggi sebesar Rp642,79 miliar; dan beasiswa darmasiswa sebesar Rp31,85 miliar.
Kemudian Program Pendidikan dan Pelatihan Vokasi meliputi kerjasama pendidikan vokasi dengan dunia usaha dan industri serta penambahan sasaran program SMK, PKK dan Program Kewirausahaan sebesar Rp1,07 triliun.
Selanjutnya Program Competitive Fund dan Penguatan Kelambagaan dan Sumber Daya sebesar Rl104,9 miliar. Terakhir untuk Program Dukungan Manajemen sebesar Rp527 miliar.
(nnz)
tulis komentar anda