Inovasi Permen Kombucha Mahasiswa UI Juarai Lomba di Singapura
Sabtu, 03 September 2022 - 14:29 WIB
JAKARTA - Mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) Feyza Hilyata yang tergabung dalam Tim Boocaw! berhasil meraih Juara 2 Kompetisi NUS FoodTech Challenge 2022 di Singapura. Prestasi ini diraih berkat BuchaBons yang merupakan permen jelly stick sehat, mengandung Kombucha, buah kersen, dan tanaman herbal.
BuchaBons merupakan pilihan sehat produk pencernaan. Inovasi produk tersebut diajukan pada kategori Nestle mengenai permasalahan kesehatan di Asia. Sementara NUS FoodTech Challenge 2022 merupakan kompetisi yang diadakan oleh Departemen Food Science National University Singapore yang bekerja sama dengan International Flavours & Fragrance (IFF), Nestle, dan Perkin Elmer.
Dalam kompetisi ini, terdapat dua track kompetisi, yakni lokal dan internasional. Track internasional mempertandingkan inovasi dari mahasiswa yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di dunia. Sedangkan, track lokal khususnya untuk mahasiswa dari perguruan tinggi di Singapura.
Baca juga: Mahasiswa UB Manfaatkan Limbah Jeruk untuk Energi Listrik
Gagasan membuat jelly stick ini dilatarbelakangi permasalahan pencernaan di Asia Tenggara. Di Asia, penyakit GERD, diare, hepatitis, dan kanker perut sering terjadi dan umumnya disepelekan. Adanya pertumbuhan yang cepat dari penyakit pencernaan selama dua dekade terakhir dapat menyebabkan peningkatan jumlah penduduk yang terkena penyakit pencernaan, bahkan kematian.
Masalah pencernaan dialami penderita tanpa mengenal usia. Oleh karena itu, Tim Boocaw! mengajukan ide untuk membuat produk permen jelly stick yang bisa dinikmati oleh semua usia dari mulai anak-anak sampai lanjut usia.
Tim Boocaw! beranggotakan dua orang, yakni Feyza Hilyata dari UI dan Annisa Belva dari Binus University. Konsep lomba NUS FTC 2022 menggunakan idea pitching yang lebih mengarah ke bidang bisnis. Mereka berhasil mendapatkan predikat juara 2 tingkat internasional setelah mengalahkan peserta dari berbagai negara, seperti China dan Hongkong lewat persaingan yang sengit.
“Menurutku permasalahan yang di-highlight tentang digestive problem di asia itu penting banget, khususnya di indonesia sendiri. Produk BuchaBons bisa jadi salah satu solusi alternatif buat masalah pencernaan,” ujar mahasiswa FIK UI Angkatan 2019 itu, melalui siaran pers, Sabtu (3/9/2022).
Lebih lanjut, Feyza memaparkan bahwa jika disandingkan dengan obat-obatan, BuchaBons diharapkan bisa jadi produk substitusi cemilan sehat. BuchaBons terbuat dari kombucha yang merupakan teh dengan jamur scoby yang isinya bakteri sehat, plus jamur probiotik.
BuchaBons merupakan pilihan sehat produk pencernaan. Inovasi produk tersebut diajukan pada kategori Nestle mengenai permasalahan kesehatan di Asia. Sementara NUS FoodTech Challenge 2022 merupakan kompetisi yang diadakan oleh Departemen Food Science National University Singapore yang bekerja sama dengan International Flavours & Fragrance (IFF), Nestle, dan Perkin Elmer.
Dalam kompetisi ini, terdapat dua track kompetisi, yakni lokal dan internasional. Track internasional mempertandingkan inovasi dari mahasiswa yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di dunia. Sedangkan, track lokal khususnya untuk mahasiswa dari perguruan tinggi di Singapura.
Baca juga: Mahasiswa UB Manfaatkan Limbah Jeruk untuk Energi Listrik
Gagasan membuat jelly stick ini dilatarbelakangi permasalahan pencernaan di Asia Tenggara. Di Asia, penyakit GERD, diare, hepatitis, dan kanker perut sering terjadi dan umumnya disepelekan. Adanya pertumbuhan yang cepat dari penyakit pencernaan selama dua dekade terakhir dapat menyebabkan peningkatan jumlah penduduk yang terkena penyakit pencernaan, bahkan kematian.
Masalah pencernaan dialami penderita tanpa mengenal usia. Oleh karena itu, Tim Boocaw! mengajukan ide untuk membuat produk permen jelly stick yang bisa dinikmati oleh semua usia dari mulai anak-anak sampai lanjut usia.
Tim Boocaw! beranggotakan dua orang, yakni Feyza Hilyata dari UI dan Annisa Belva dari Binus University. Konsep lomba NUS FTC 2022 menggunakan idea pitching yang lebih mengarah ke bidang bisnis. Mereka berhasil mendapatkan predikat juara 2 tingkat internasional setelah mengalahkan peserta dari berbagai negara, seperti China dan Hongkong lewat persaingan yang sengit.
“Menurutku permasalahan yang di-highlight tentang digestive problem di asia itu penting banget, khususnya di indonesia sendiri. Produk BuchaBons bisa jadi salah satu solusi alternatif buat masalah pencernaan,” ujar mahasiswa FIK UI Angkatan 2019 itu, melalui siaran pers, Sabtu (3/9/2022).
Lebih lanjut, Feyza memaparkan bahwa jika disandingkan dengan obat-obatan, BuchaBons diharapkan bisa jadi produk substitusi cemilan sehat. BuchaBons terbuat dari kombucha yang merupakan teh dengan jamur scoby yang isinya bakteri sehat, plus jamur probiotik.
Lihat Juga :
tulis komentar anda