Kolaborasi dengan Kemenhan, PMM-PKBN Profesi Digital dan Bela Negara Diluncurkan
Rabu, 14 September 2022 - 16:20 WIB
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kemendikbudristek Nizam menyampaikan, melalui program ini mahasiswa dapat mengambil paket mata kuliah sekaligus mendapat beragam pengayaan lain yang dapat menjadi bekal berharga bagi masa depannya seperti membangun soft skills, membangun kompetensi dan membangun semangat kebersamaan.
Baca juga: Hary Tanoe: Terus Kembangkan MNC University, Turut Serta Membangun NKRI
“Di abad ke 21 ini, generasi muda harus memiliki sejumlah keterampilan, seperti Communication, Colaboration, Creativity, Critical Thinking agar memiliki daya saing. Ditambah lagi kemampuan berkolaborasi, menjalin jaringan, dan bekerja menjadi kemampuan yang harus dimiliki insan Pendidikan tinggi, yaitu dosen dan mahasiswa,” katanya.
Sejalan dengan hal tersebut, Kabadiklat Kementerian Pertahanan Mayjen TNI Tandyo Budi meyakini bahwa informasi dan komunikasi saat ini sudah menjadi bagian dari infrastruktur pembangunan sebuah bangsa yang menyentuh hampir seluruh aspek kehidupan “Bela negara tidak selalu identik dengan pendidikan militer, tetapi melalui hal lain. Misalnya saja di bidang keamanan siber yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan. Kita menyadari saat ini ada saja serangan di dunia maya dan telah menjadi trend baru dalam perang modern di abad-21,” jelasnya.
Rektor Universitas BSI, Dr. Ir. Mochamad Wahyudi selaku tuan rumah dan bagian dari konsorsium menjelaskan “Kuliah umum bela negara ini memiliki beberapa tujuan, yakni mengeksplor dan mempelajari keberagaman pelaksanaan Tri Darma di perguruan tinggi, berteman dengan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, dan berkesempatan belajar di perguruan tinggi yang lain. Ada beberapa paket dalam kuliah umum yang dapat dipilih oleh mahasiswa seperti Paket A profesi artificial intelligence, Paket B profesi data science, Paket C profesi cyber security, Paket D communication specialist, dan Paket E web programming,” paparnya.
Acara ini ditutup dengan kuliah umum dari Menko PMK Prof. Dr. Muhadjir Effendy. “Kemampuan bela negara yang baik di tengah keberagaman bangsa adalah salah satu kunci untuk pembangunan manusia di Indonesia. Kita semua harus turut serta. Program PMM-PKBN ini mendukung program transformasi digital di Indonesia yang dicananangkan oleh Presiden Jokowi, salah satunya pengembangan roadmap transformasi digital di sektor-sektor strategis, terutama sektor pendidikan dan menyiapkan kebutuhan SDM yang berkompetensi talenta digital,” tandasnya.
Baca juga: Hary Tanoe: Terus Kembangkan MNC University, Turut Serta Membangun NKRI
“Di abad ke 21 ini, generasi muda harus memiliki sejumlah keterampilan, seperti Communication, Colaboration, Creativity, Critical Thinking agar memiliki daya saing. Ditambah lagi kemampuan berkolaborasi, menjalin jaringan, dan bekerja menjadi kemampuan yang harus dimiliki insan Pendidikan tinggi, yaitu dosen dan mahasiswa,” katanya.
Sejalan dengan hal tersebut, Kabadiklat Kementerian Pertahanan Mayjen TNI Tandyo Budi meyakini bahwa informasi dan komunikasi saat ini sudah menjadi bagian dari infrastruktur pembangunan sebuah bangsa yang menyentuh hampir seluruh aspek kehidupan “Bela negara tidak selalu identik dengan pendidikan militer, tetapi melalui hal lain. Misalnya saja di bidang keamanan siber yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan. Kita menyadari saat ini ada saja serangan di dunia maya dan telah menjadi trend baru dalam perang modern di abad-21,” jelasnya.
Rektor Universitas BSI, Dr. Ir. Mochamad Wahyudi selaku tuan rumah dan bagian dari konsorsium menjelaskan “Kuliah umum bela negara ini memiliki beberapa tujuan, yakni mengeksplor dan mempelajari keberagaman pelaksanaan Tri Darma di perguruan tinggi, berteman dengan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, dan berkesempatan belajar di perguruan tinggi yang lain. Ada beberapa paket dalam kuliah umum yang dapat dipilih oleh mahasiswa seperti Paket A profesi artificial intelligence, Paket B profesi data science, Paket C profesi cyber security, Paket D communication specialist, dan Paket E web programming,” paparnya.
Acara ini ditutup dengan kuliah umum dari Menko PMK Prof. Dr. Muhadjir Effendy. “Kemampuan bela negara yang baik di tengah keberagaman bangsa adalah salah satu kunci untuk pembangunan manusia di Indonesia. Kita semua harus turut serta. Program PMM-PKBN ini mendukung program transformasi digital di Indonesia yang dicananangkan oleh Presiden Jokowi, salah satunya pengembangan roadmap transformasi digital di sektor-sektor strategis, terutama sektor pendidikan dan menyiapkan kebutuhan SDM yang berkompetensi talenta digital,” tandasnya.
(nnz)
Lihat Juga :
tulis komentar anda