Unpad Dukung Perubahan Seleksi Masuk PTN, Simak 3 Alasannya
Jum'at, 16 September 2022 - 16:36 WIB
Baca juga: Ini Perbedaan Jurusan Teknik Kelautan dan Ilmu Kelautan serta Prospek Kerjanya
Mengatasi problematika ini, Unpad sudah siap dengan menerapkan sistem belajar hybrid dan kesempatan untuk belajar dalam skema Kampus Merdeka. Pada sistem ini, mahasiswa memiliki akses penuh untuk mempelajari apapun yang dirasa perlu di luar kelas.
Dalam skema Kampus Merdeka, mahasiswa dapat mengambil mata kuliah apa pun yang mereka perlukan untuk memperdalam bidang yang studi yang telah dipilih. Alasan terakhir, Prof. Arief berpendapat bahwa saat ini mengotak-kotakkan seleksi berdasarkan mata pelajaran tertentu di bidang sains atau sosiohumaniora sudah tidak relevan.
Dengan sistem sekarang, semua calon mahasiswa memiliki kesempatan sama untuk masuk ke bidang studi apa pun, dengan talenta yang terseleksi lebih mendasar. Prof. Arief berharap, Unpad ke depan akan memiliki mahasiswa yang benar-benar memiliki talenta dan kecerdasan, bukan hanya andal pada mata pelajaran tertentu.
“Dulu, mahasiswa kedokteran mungkin hanya andal dalam mata pelajaran biologi atau matematika, tetapi sangat lemah di bidang sosial budaya atau komunikasi. Dengan sistem sekarang, mahasiswa akan terjaring berdasarkan potensi dasar di semua aspek kehidupan,” kata Prof. Arief.
Pada prinsipnya, perubahan ini tentu menjadi tantangan bagi Unpad untuk melakukan penyesuaian. Namun, berdasarkan pengalaman yang telah diperoleh saat melaksanakan ujian mandiri, Unpad menyambut baik perubahan kebijakan tersebut.
Mengatasi problematika ini, Unpad sudah siap dengan menerapkan sistem belajar hybrid dan kesempatan untuk belajar dalam skema Kampus Merdeka. Pada sistem ini, mahasiswa memiliki akses penuh untuk mempelajari apapun yang dirasa perlu di luar kelas.
Dalam skema Kampus Merdeka, mahasiswa dapat mengambil mata kuliah apa pun yang mereka perlukan untuk memperdalam bidang yang studi yang telah dipilih. Alasan terakhir, Prof. Arief berpendapat bahwa saat ini mengotak-kotakkan seleksi berdasarkan mata pelajaran tertentu di bidang sains atau sosiohumaniora sudah tidak relevan.
Dengan sistem sekarang, semua calon mahasiswa memiliki kesempatan sama untuk masuk ke bidang studi apa pun, dengan talenta yang terseleksi lebih mendasar. Prof. Arief berharap, Unpad ke depan akan memiliki mahasiswa yang benar-benar memiliki talenta dan kecerdasan, bukan hanya andal pada mata pelajaran tertentu.
“Dulu, mahasiswa kedokteran mungkin hanya andal dalam mata pelajaran biologi atau matematika, tetapi sangat lemah di bidang sosial budaya atau komunikasi. Dengan sistem sekarang, mahasiswa akan terjaring berdasarkan potensi dasar di semua aspek kehidupan,” kata Prof. Arief.
Pada prinsipnya, perubahan ini tentu menjadi tantangan bagi Unpad untuk melakukan penyesuaian. Namun, berdasarkan pengalaman yang telah diperoleh saat melaksanakan ujian mandiri, Unpad menyambut baik perubahan kebijakan tersebut.
(nnz)
tulis komentar anda