Dokter Reisa Bagikan Tujuh Kiat Sukses Bersekolah dengan Pembelajaran Daring
Minggu, 05 Juli 2020 - 06:34 WIB
JAKARTA - Situasi pandemi masih mengakibatkan pelaksanaan tahun ajaran dan tahun akademik baru 2020/2021 dengan menerapkan belajar jarak jauh. Sekolah yang berada di zona hijau atau tidak terdapat kasus COVID-19 dapat menerapkan kegiatan belajar dengan tetap muka dengan beberapa syarat, seperti izin dari pemerintah daerah setempat.
Namun, sekolah di wilayah yang berisiko rendah hingga tinggi mau tidak mau menerapkan belajar jarak jauh karena faktor kesehatan dan keamanan komunitas sekolah. (Baca juga: Bertambah 1.301 Kasus, Jumlah Pasien Positif Covid-19 Capai 60.695 Orang)
Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional Penanganan COVID, dr Reisa Broto Asmoro menyampaikan tujuh kiat atau cara yang perlu diperhatikan agar sukses melakukan kegiatan belajar daring. Ia mengatakan, yang pertama siswa dan guru harus bergembira. Jangan stres. Pastikan, semuanya sudah paham dengan cara mengoperasikan alat teknologi.
“Kedua, bagi kelas menjadi kelompok belajar yang kecil, diskusi, kerja kelompok dan akan membuat waktu belajarnya akan lebih efektif,” ujar dr. Reisa saat konferensi pers di Media Center Gugus Tugas Nasional, Jakarta, Sabtu (4/7/2020).
Ketiga, guru dan murid sepakat mengerjakan tugas kelompok dan menciptakan suatu tantangan atau lomba yang memerlukan kolaborasi. Keempat, alokasikan waktu bagi murid-murid yang tertinggal atau kurang dapat memahami sesi pembelajaran. Pastikan semua murid sudah hampir sama pemahaman terhadap subjek yang diajarkan.
Kelima, fokus dan kuatkan pada subjek pelajaran yang dapat ikut membantu kemampuan para murid, untuk bisa sukses di pelajaran manapun. Seperti, bahasa dan sains. Keenam, amati, tiru, modifikasi, dan lihat cara guru lain belajar, dan yang pastinya yang bagus itu yang menjadi contoh.
“Tanya tips dan triknya. Lalu adopsi di kelas masing-masing. Begitu juga dengan para murid, tanyakan bagaimana teman bisa mengikuti pembelajaran dengan baik, meski melalui online,” tutur dr Reisa.
Ia mengingatkan bahwa proses belajar jarak jauh bukan memindahkan kelas dari ruang fisik ke ruang digital. Cara membuat sesi online menjadi riang gembira, dan penuh interaksi, serta mudah mentransfer ilmu pengetahuan adalah dengan berkreasi, dan tentunya dengan bekerja sama. Inilah langkah ketujuh.
“Dan semua ini sangat penting untuk orang tua, seperti saya, dan bapak ibu semua untuk harus aktif terlibat, dalam setiap proses pembelajaran, baik belajar, maupun mengajar online,” paparnya.
Namun, sekolah di wilayah yang berisiko rendah hingga tinggi mau tidak mau menerapkan belajar jarak jauh karena faktor kesehatan dan keamanan komunitas sekolah. (Baca juga: Bertambah 1.301 Kasus, Jumlah Pasien Positif Covid-19 Capai 60.695 Orang)
Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional Penanganan COVID, dr Reisa Broto Asmoro menyampaikan tujuh kiat atau cara yang perlu diperhatikan agar sukses melakukan kegiatan belajar daring. Ia mengatakan, yang pertama siswa dan guru harus bergembira. Jangan stres. Pastikan, semuanya sudah paham dengan cara mengoperasikan alat teknologi.
“Kedua, bagi kelas menjadi kelompok belajar yang kecil, diskusi, kerja kelompok dan akan membuat waktu belajarnya akan lebih efektif,” ujar dr. Reisa saat konferensi pers di Media Center Gugus Tugas Nasional, Jakarta, Sabtu (4/7/2020).
Ketiga, guru dan murid sepakat mengerjakan tugas kelompok dan menciptakan suatu tantangan atau lomba yang memerlukan kolaborasi. Keempat, alokasikan waktu bagi murid-murid yang tertinggal atau kurang dapat memahami sesi pembelajaran. Pastikan semua murid sudah hampir sama pemahaman terhadap subjek yang diajarkan.
Kelima, fokus dan kuatkan pada subjek pelajaran yang dapat ikut membantu kemampuan para murid, untuk bisa sukses di pelajaran manapun. Seperti, bahasa dan sains. Keenam, amati, tiru, modifikasi, dan lihat cara guru lain belajar, dan yang pastinya yang bagus itu yang menjadi contoh.
“Tanya tips dan triknya. Lalu adopsi di kelas masing-masing. Begitu juga dengan para murid, tanyakan bagaimana teman bisa mengikuti pembelajaran dengan baik, meski melalui online,” tutur dr Reisa.
Ia mengingatkan bahwa proses belajar jarak jauh bukan memindahkan kelas dari ruang fisik ke ruang digital. Cara membuat sesi online menjadi riang gembira, dan penuh interaksi, serta mudah mentransfer ilmu pengetahuan adalah dengan berkreasi, dan tentunya dengan bekerja sama. Inilah langkah ketujuh.
“Dan semua ini sangat penting untuk orang tua, seperti saya, dan bapak ibu semua untuk harus aktif terlibat, dalam setiap proses pembelajaran, baik belajar, maupun mengajar online,” paparnya.
tulis komentar anda