Mahasiswa Unesa Kembangkan Alat Pengusir Tikus Berbasis IoT
Sabtu, 08 Oktober 2022 - 17:41 WIB
JAKARTA - Selama ini para petani mengusir hama tikus menggunakan bahan kimia. Pun ada yang menggunakan aliran listrik. Cara-cara ini selain tidak ramah lingkungan juga sering memakan korban jiwa.
Berangkat dari masalah ini, tim mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) membuat alat pengusir tikus yang lebih ramah lingkungan. Alat tersebut memanfaatkan gelombang ultrasonik yang diproyeksikan sedemikian rupa sehingga dapat mengeluarkan gelombang frekuensi yang berbeda-beda.
Baca juga: Ingin Kuliah di Prancis? Info Ini Penting Untukmu
Alat ini dirancang berbasis Internet of Things (IoT) yang dapat dikendalikan dari jarak jauh memanfaatkan panel surya sebagai sumber energi. Hasil penelitian menunjukan, tikus peka terhadap gelombang ultrasonik karena memiliki jangkauan pendengaran antara 5-60 kHz (Heffner dan Heffner 2007). Bahkan, dalam situasi tertentu bisa mencapai 100 kHz.
Salah satu anggota tim Bima Setyo Nugroho menjelaskan, alat yang diberi nama IT-KUS 1.0. ini didesain dalam bentuk boks yang tahan cauca panas dan hujan sehingga aman dipasang di ruang terbuka dan juga lebih aman. “Kami mendapatkan dana hibah dari Dikti untuk membuat alatnya,” ujarnya, dikutip dari laman Unesa, Sabtu (8/10/2022).
Ahmad Ajib Ridlwan selaku dosen pembimbing mengatakan, alat ini merupakan kolaborasi mahasiswa berbagai bidang keilmuan yaitu Sistem Informasi, Manajemen, dan Fisika untuk menjawab permasalahan yang dialami petani di lapangan.
Baca juga: 9 Fakta Menarik KIP Kuliah, IPK hingga Jurusan Favoritnya
“Mahasiswa ini mencoba menyelesaikan permasalahan di daerahnya, yaitu serangan hama tikus yang bisa menurunkan hasil panen. Mereka terpanggil untuk menciptakan alat yang smart dan ramah lingkungan itu untuk membantu masyarakat," ujarnya.
Ke depan, alat ini terus dikembangkan dan diproduksi secara massal sehingga bisa digunakan oleh para petani. Dia berharap, IT-KUS dapat membantu para petani dan meningkatkan produktivitas petani serta mengatasi serangan hama tikus.
Mahasiswa tim Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC) yang membuat alat pengusir hama tikus ini yaitu Bima Setyo Nugroho (S-1 Manajemen), Siftiyan Abdullah Zidan Arzaqi (S-1 Sistem Informasi), Fitriana Nurochmatul Hidayah (S-1 Manajemen) dan Ema Rahmawati (S-1 Fisika).
Berangkat dari masalah ini, tim mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) membuat alat pengusir tikus yang lebih ramah lingkungan. Alat tersebut memanfaatkan gelombang ultrasonik yang diproyeksikan sedemikian rupa sehingga dapat mengeluarkan gelombang frekuensi yang berbeda-beda.
Baca juga: Ingin Kuliah di Prancis? Info Ini Penting Untukmu
Alat ini dirancang berbasis Internet of Things (IoT) yang dapat dikendalikan dari jarak jauh memanfaatkan panel surya sebagai sumber energi. Hasil penelitian menunjukan, tikus peka terhadap gelombang ultrasonik karena memiliki jangkauan pendengaran antara 5-60 kHz (Heffner dan Heffner 2007). Bahkan, dalam situasi tertentu bisa mencapai 100 kHz.
Salah satu anggota tim Bima Setyo Nugroho menjelaskan, alat yang diberi nama IT-KUS 1.0. ini didesain dalam bentuk boks yang tahan cauca panas dan hujan sehingga aman dipasang di ruang terbuka dan juga lebih aman. “Kami mendapatkan dana hibah dari Dikti untuk membuat alatnya,” ujarnya, dikutip dari laman Unesa, Sabtu (8/10/2022).
Ahmad Ajib Ridlwan selaku dosen pembimbing mengatakan, alat ini merupakan kolaborasi mahasiswa berbagai bidang keilmuan yaitu Sistem Informasi, Manajemen, dan Fisika untuk menjawab permasalahan yang dialami petani di lapangan.
Baca juga: 9 Fakta Menarik KIP Kuliah, IPK hingga Jurusan Favoritnya
“Mahasiswa ini mencoba menyelesaikan permasalahan di daerahnya, yaitu serangan hama tikus yang bisa menurunkan hasil panen. Mereka terpanggil untuk menciptakan alat yang smart dan ramah lingkungan itu untuk membantu masyarakat," ujarnya.
Ke depan, alat ini terus dikembangkan dan diproduksi secara massal sehingga bisa digunakan oleh para petani. Dia berharap, IT-KUS dapat membantu para petani dan meningkatkan produktivitas petani serta mengatasi serangan hama tikus.
Mahasiswa tim Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC) yang membuat alat pengusir hama tikus ini yaitu Bima Setyo Nugroho (S-1 Manajemen), Siftiyan Abdullah Zidan Arzaqi (S-1 Sistem Informasi), Fitriana Nurochmatul Hidayah (S-1 Manajemen) dan Ema Rahmawati (S-1 Fisika).
(nnz)
tulis komentar anda