Lulus S3 Kimia, Ilmi Jadi Wisudawan Doktor Termuda ITB
Jum'at, 28 Oktober 2022 - 15:07 WIB
Tak disangka, perannya dalam ESRF 2020 membuahkan kerja sama sehingga ia diberikan kesempatan untuk mengirimkan sampel ke ESRF untuk dianalisis lebih lanjut. Hal ini tentu saja merupakan pengalaman yang sangat berharga mengingat ESRF merupakan fasilitas penelitian ternama di Eropa.
Baca juga: Implementasi Kampus Merdeka Terkendala, Pengelola Prodi Berbagi Strategi
Prinsip yang selalu dipegang Ilmi dalam belajar adalah rasa ingin tahu dan haus akan ilmu. Hal ini membuatnya terbuka dengan pengetahuan multidisiplin serta terus mengikuti dinamisasi penelitian yang sejalan dengan topik penelitiannya. Selain itu, pemaknaan akan hakikat ilmu pengetahuan juga merupakan esensi dari proses belajar. Tidak perlu terlalu fokus mempertanyakan untuk apa belajar, namun dengan menjalaninya sebaik mungkin kita akan menemukan relevansi ilmu tersebut dalam kehidupan.
“Jangan terlalu memikirkan belajar buat apa, kenapa sih kita belajar ini. Kita jalani dulu, nanti sambil berjalan kita akan menemukan sendiri kegunaan dari ilmu yang kita pelajari,” ungkap Ilmi.
Selama menjalani studi doktoral, Ilmi mengaku perlu menyesuaikan waktu antara akademik dan keluarga. Ilmi dituntut untuk dapat membagi waktunya antara melakukan penelitian, menulis proposal dan laporan, membantu istri, dan merawat anak.
Menurut Ilmi, ada lima tips untuk menyelesaikan studi tepat waktu atau bahkan lebih cepat namun tetap produktif. Tips pertama, melakukan segala sesuatu dengan terarah. Tips kedua, selalu berprogres seiring waktu tidak masalah sekecil apa progres tersebut.
Tips ketiga, mengatur skala prioritas untuk efisiensi waktu, tenaga, dan pikiran. Tips keempat, fokus pada tujuan dan motivasi awal agar etos kerja tetap terjaga. Sedangkan tips terakhir adalah mengenali cara belajar agar mempermudah penyerapan pengetahuan dan implementasinya.
Baca juga: Implementasi Kampus Merdeka Terkendala, Pengelola Prodi Berbagi Strategi
Prinsip yang selalu dipegang Ilmi dalam belajar adalah rasa ingin tahu dan haus akan ilmu. Hal ini membuatnya terbuka dengan pengetahuan multidisiplin serta terus mengikuti dinamisasi penelitian yang sejalan dengan topik penelitiannya. Selain itu, pemaknaan akan hakikat ilmu pengetahuan juga merupakan esensi dari proses belajar. Tidak perlu terlalu fokus mempertanyakan untuk apa belajar, namun dengan menjalaninya sebaik mungkin kita akan menemukan relevansi ilmu tersebut dalam kehidupan.
“Jangan terlalu memikirkan belajar buat apa, kenapa sih kita belajar ini. Kita jalani dulu, nanti sambil berjalan kita akan menemukan sendiri kegunaan dari ilmu yang kita pelajari,” ungkap Ilmi.
Selama menjalani studi doktoral, Ilmi mengaku perlu menyesuaikan waktu antara akademik dan keluarga. Ilmi dituntut untuk dapat membagi waktunya antara melakukan penelitian, menulis proposal dan laporan, membantu istri, dan merawat anak.
Menurut Ilmi, ada lima tips untuk menyelesaikan studi tepat waktu atau bahkan lebih cepat namun tetap produktif. Tips pertama, melakukan segala sesuatu dengan terarah. Tips kedua, selalu berprogres seiring waktu tidak masalah sekecil apa progres tersebut.
Tips ketiga, mengatur skala prioritas untuk efisiensi waktu, tenaga, dan pikiran. Tips keempat, fokus pada tujuan dan motivasi awal agar etos kerja tetap terjaga. Sedangkan tips terakhir adalah mengenali cara belajar agar mempermudah penyerapan pengetahuan dan implementasinya.
(nnz)
tulis komentar anda