13 Kampus Berlaga di Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia 2022
Sabtu, 19 November 2022 - 11:20 WIB
JAKARTA - Kemendikbudristek menggelar Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia (KBGI) 2022 yang diikuti 13 perguruan tinggi di Indonesia. Tahun ini Universitas Tarumanagara ( Untar ) menjadi tuan rumah KGBI 2022 yang digelar 17-20 November 2022.
13 perguruan tinggi tersebut adalah Universitas Tarumanagara, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Hasanuddin, Universitas Muhammadiyah Malang, Politeknik Negeri Semarang, Politeknik Negeri Pontianak, Politeknik Negeri Malang, Politeknik Negeri Ujung Pandang, Universitas Gadjah Mada, Universitas Jember, dan Universitas Lampung.
Mereka terdiri dari 16 tim yang terbagi dua kategori yakni kategori baja dan beton. Koordinator Kerja Sama Balai Pengembangan Talenta Indonesia Kemendikbudristek Rizal Alfian mengatakan, KBGI 2022 merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memfasilitasi talenta-talenta yang ada di perguruan tinggi.
Baca juga: Kampus Digital Bisnis UNM dan Anadolu University Turki Kerja Sama Bidang Pendidikan dan Riset
Dalam hal ini, katanya, KBGI menjadi wahana bagi para calon insinyur untuk mengasah keterampilan dan kemampuannya guna memiliki kompetensi tinggi dalam hal merancang bangunan ataupun gedung. "KBGI 2022 akan memberikan kesempatan mereka untuk berkarya dan bertumbuh dalam bidang teknik sipil," kata Rizal, dalam keterangannya usai pembukaan KBGI 2022 di kampus Untar,Jumat (18/11/2022).
Dia menjelaskan, kompetisi ini merupakan bagian dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk tidak hanya belajar di dalam kelas melainkan di luar kelas. Ini merupakan wujud dari project based learning yakni mahasiswa mengerjakan suatu proyek untuk merasakan secara langsung seperti apa profesi mereka nanti di lapangan.
"Mereka membuat perencanaan yang baik, memahami tes keselamatan dalam bangunan, pelaksanaan bahkan pasca pelaksanaan. Dan itu dituangkan ketika mahasiswa mendaftar dalam kompetisi ini," imbuhnya.
Rektor Untar Prof Agustinus Purna Irawan mengatakan, output dari kegiatan ini adalah mahasiswa membuat suatu rancangan bangunan gedung dengan ketentuan yang sudah ditetapkan untuk kategori baja dan beton. Dari rancangan itu kemudian direstorasi secara fisik.
Baca juga: Cetak Doktor Muda, Kuota Beasiswa PMDSU akan Meningkat Tahun Depan
13 perguruan tinggi tersebut adalah Universitas Tarumanagara, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Hasanuddin, Universitas Muhammadiyah Malang, Politeknik Negeri Semarang, Politeknik Negeri Pontianak, Politeknik Negeri Malang, Politeknik Negeri Ujung Pandang, Universitas Gadjah Mada, Universitas Jember, dan Universitas Lampung.
Mereka terdiri dari 16 tim yang terbagi dua kategori yakni kategori baja dan beton. Koordinator Kerja Sama Balai Pengembangan Talenta Indonesia Kemendikbudristek Rizal Alfian mengatakan, KBGI 2022 merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memfasilitasi talenta-talenta yang ada di perguruan tinggi.
Baca juga: Kampus Digital Bisnis UNM dan Anadolu University Turki Kerja Sama Bidang Pendidikan dan Riset
Dalam hal ini, katanya, KBGI menjadi wahana bagi para calon insinyur untuk mengasah keterampilan dan kemampuannya guna memiliki kompetensi tinggi dalam hal merancang bangunan ataupun gedung. "KBGI 2022 akan memberikan kesempatan mereka untuk berkarya dan bertumbuh dalam bidang teknik sipil," kata Rizal, dalam keterangannya usai pembukaan KBGI 2022 di kampus Untar,Jumat (18/11/2022).
Dia menjelaskan, kompetisi ini merupakan bagian dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk tidak hanya belajar di dalam kelas melainkan di luar kelas. Ini merupakan wujud dari project based learning yakni mahasiswa mengerjakan suatu proyek untuk merasakan secara langsung seperti apa profesi mereka nanti di lapangan.
"Mereka membuat perencanaan yang baik, memahami tes keselamatan dalam bangunan, pelaksanaan bahkan pasca pelaksanaan. Dan itu dituangkan ketika mahasiswa mendaftar dalam kompetisi ini," imbuhnya.
Rektor Untar Prof Agustinus Purna Irawan mengatakan, output dari kegiatan ini adalah mahasiswa membuat suatu rancangan bangunan gedung dengan ketentuan yang sudah ditetapkan untuk kategori baja dan beton. Dari rancangan itu kemudian direstorasi secara fisik.
Baca juga: Cetak Doktor Muda, Kuota Beasiswa PMDSU akan Meningkat Tahun Depan
tulis komentar anda