Pospenas Antarpesantren Resmi Dibuka, Menag: Sportifitas Adalah Ajaran Agama
Rabu, 23 November 2022 - 23:43 WIB
Di antaranya atletik (lari, lompat jauh, tolak peluru), senam santri, senam SKJ, tenis meja, sepak bola, pencak silat, pidato tiga bahasa, film pendek, kaligrafi, hadrah, dan stand up commedy.
Pospenas ini diwarnai pawai obor yang apinya diambilkan dari api abadi Mrapen, Grobogan, Jawa Tengah. Obor yang dilepas oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin dari Grobogan ini diarak menuju Surakarta dengan singgah di dua pondok pesantren legendaris, yakni Ponpes Girikesumo, Mranggen, Demak dan Pondok Pesantren Al Mas’udiyah, Jimbaran, Bandungan, Ungaran, Semarang.
Sesampainya di Surakarta, rombongan langsung disambut oleh Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka. Sehari sebelum pembukaan acara, Wali Kota Gibran berlari membawa obor pada Kirab Obor Pospenas IX dari Stadion Sriwedari menuju Balai Kota Solo.
Pameran Produk Nasional
Bersamaan dengan Pospenas ini digelar pula Expo Pospenas, sebuah pameran seni pesantren, yang mengambil tempat di Stadion Sriwedari, Solo. Pembukaan pameran dilakukan Rabu pagi (23/11/2022), oleh Ketua Pembina Dharma Wanita Kemenag Ny. Eny Retno Yaqut Qoumas di area parkir Stadion Sriwedari.
Pembukaan pameran ditandai pemotongan pita oleh Ny. Eny Retno, didampingi Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jawa Tengah Ny. Siti Atikoh Supriyanti dan Ketua Dekranasda Surakarta Selvi Ananda.
Dua nama terakhir ini masing-masing adalah istri Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan istri Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Arena pameran disesaki booth-booth yang menampilkan produk unggulan pesantren dari seluruh Indonesia, serta produk-produk unggulan UMKM seluruh kabupaten se-Jawa Tengah.
Ny. Eny Retno mengungkapkan, Kemenag sebagai representasi negara ingin meningkatkan kemandirian pesantren dan penguatan ekonomi masyarakat Indonesia. "Kemandirian Pesantren menjadi salah satu program prioritas Bapak Yaqut Cholil Qoumas sejak diberi amanah Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Agama," tandasnya.
Terdapat sejumlah alasan, mengapa negara harus peduli dengan pesantren. Pertama, pesantren memiliki SDM yang melimpah karena jumlah santri tercatat mencapai 4,4 juta di seluruh Indonesia. Ini adalah sumberdaya dan juga pasar yang besar bagi penguatan ekonomi pesantren.
Pospenas ini diwarnai pawai obor yang apinya diambilkan dari api abadi Mrapen, Grobogan, Jawa Tengah. Obor yang dilepas oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin dari Grobogan ini diarak menuju Surakarta dengan singgah di dua pondok pesantren legendaris, yakni Ponpes Girikesumo, Mranggen, Demak dan Pondok Pesantren Al Mas’udiyah, Jimbaran, Bandungan, Ungaran, Semarang.
Sesampainya di Surakarta, rombongan langsung disambut oleh Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka. Sehari sebelum pembukaan acara, Wali Kota Gibran berlari membawa obor pada Kirab Obor Pospenas IX dari Stadion Sriwedari menuju Balai Kota Solo.
Pameran Produk Nasional
Bersamaan dengan Pospenas ini digelar pula Expo Pospenas, sebuah pameran seni pesantren, yang mengambil tempat di Stadion Sriwedari, Solo. Pembukaan pameran dilakukan Rabu pagi (23/11/2022), oleh Ketua Pembina Dharma Wanita Kemenag Ny. Eny Retno Yaqut Qoumas di area parkir Stadion Sriwedari.
Pembukaan pameran ditandai pemotongan pita oleh Ny. Eny Retno, didampingi Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jawa Tengah Ny. Siti Atikoh Supriyanti dan Ketua Dekranasda Surakarta Selvi Ananda.
Dua nama terakhir ini masing-masing adalah istri Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan istri Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Arena pameran disesaki booth-booth yang menampilkan produk unggulan pesantren dari seluruh Indonesia, serta produk-produk unggulan UMKM seluruh kabupaten se-Jawa Tengah.
Ny. Eny Retno mengungkapkan, Kemenag sebagai representasi negara ingin meningkatkan kemandirian pesantren dan penguatan ekonomi masyarakat Indonesia. "Kemandirian Pesantren menjadi salah satu program prioritas Bapak Yaqut Cholil Qoumas sejak diberi amanah Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Agama," tandasnya.
Terdapat sejumlah alasan, mengapa negara harus peduli dengan pesantren. Pertama, pesantren memiliki SDM yang melimpah karena jumlah santri tercatat mencapai 4,4 juta di seluruh Indonesia. Ini adalah sumberdaya dan juga pasar yang besar bagi penguatan ekonomi pesantren.
tulis komentar anda