Pospenas Antarpesantren Resmi Dibuka, Menag: Sportifitas Adalah Ajaran Agama

Rabu, 23 November 2022 - 23:43 WIB
loading...
Pospenas Antarpesantren...
Pekan Olahraga dan Seni Antarpondok Pesantren Tingkat Nasional (Pospenas) ke IX 2022 resmi dibuka oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, di Stadion Manahan, Surakarta, Rabu (23/11/2022). Foto/Dok/Kemenag
A A A
JAKARTA - Pekan Olahraga dan Seni Antarpondok Pesantren Tingkat Nasional ( Pospenas ) ke IX Tahun 2022 resmi dibuka oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, di Stadion Manahan, Surakarta, Rabu malam (23/11/2022), pukul 21:00 WIB.

Seremoni pembukaan menampilkan defile semua kontingen dari 34 provinsi, dimeriahkan berbagai penampilan, di antaranya marching band Gema Nawa Katika dan tari kecak santri , sebuah tari konvergensi kecak dengan tarian sufi dan nada selawatan.



Tampak hadir pada acara ini Sekda Provinsi Jateng Sumarno, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, Asisten Kapolri Bidang SDM Irjen Pol Wahyu Widodo, dan sejumlah perwakilan Gubernur dan Bupati.

Dari Kemenag tampak Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI Muhammad Ali Ramdhani, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag Waryono Abdul Ghafur, dan Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jateng Mustain Ahmad.

Gubernur Ganjar Pranowo yang dijadwalkan hadir memberi sambutan hanya mengirimkan wakil, karena pada saat yang sama mendampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin yang berkunjung ke Banyumas.



Di depan 4 ribu atlit dan official serta 20 ribu santri yang memadati stadion Manahan Surakarta, Menag berpesan agar para santri berlaga dengan menjaga sportifitas tinggi.

"Ingat, sportifitas dan kejujuran adalah di antara sekian banyak nilai yang selama ini diajarkan para kiai dan pengasuh pesantren. Praktikan itu di sini, dengan berlomba penuh respek dan sportif," serunya disambut gegap gempita para hadirin.

Santri adalah penuntut ilmu yang konsisten memegang prinsip agama Islam. Ia bisa menjadi atlit, seniman, dan banyak profesi lain, dengan tetap memegang teguh karakter agamis.

Ajang Pospenas ini, kata Menag, menjadi salah satu bentuk kehadiran negara dalam meningkatkan kebugaran jasmani, rohani, dan prestasi santri. "Maka berikan yang terbaik untuk pesantren, provinsi masing-masing, dan juga Indonesia," tambahnya.

Pospenas IX Tahun 2022, akan digelar di beberapa venue di Kota Surakarta pada 23-27 November 2022. Acara ini mengambil tema “Gerak Santri, Bangkit Negeri”, dikaitkan dengan semangat hari santri, karena Pospenas sendiri adalah bagian dari rangkaian acara Hari Santri 2022.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag, Muhammad Ali Ramdhani mengaku senang, para santri dapat bertanding di stadion Manahan yang berkelas Internasional.

Namun arti Pospenas lebih dari itu, yaitu memupuk persatuan, persahabatan dan persaudaraan antar santri serta membangkitkan santri untuk untuk menjaga NKRI.

"Karena masih pandemi, Pospenas 2022 digelar tetap dengan menerapkan protokol kesehatan. Seluruh atlit sudah divaksin dan swab antigen," katanya.

Pospenas adalah event tahunan yang diinisiasi oleh Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama RI.

Penyelenggaraannya melalui kerja sama kolaboratif antar kementerian sesuai dengan nota kesepahaman antara Menteri Agama, Menteri Pemuda dan Olahraga, Menteri Dalam Negeri, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan Menteri Pariwisata.

Kementerian Agama sebagai leading sector event ini menempatkan diri sebagai kepanjangan tangan negara untuk memberikan pembinaan kepada santri dan pondok pesantren, dengan menghadirkan suasana kompetisi yang menstimulasi pengembangan olahraga dan seni di kalangan pesantren.

Saat ini, menurut data Kemenag, terdapat 4,5 juta pondok pesantren yang menaungi 37,6 juta santri. Yang turun di arena Pospenas IX kali ini adalah 2.867 santri dari 34 provinsi yang memperebutkan 312 tropi dari 12 cabang olah raga dan seni yang dipertandingkan.

Di antaranya atletik (lari, lompat jauh, tolak peluru), senam santri, senam SKJ, tenis meja, sepak bola, pencak silat, pidato tiga bahasa, film pendek, kaligrafi, hadrah, dan stand up commedy.

Pospenas ini diwarnai pawai obor yang apinya diambilkan dari api abadi Mrapen, Grobogan, Jawa Tengah. Obor yang dilepas oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin dari Grobogan ini diarak menuju Surakarta dengan singgah di dua pondok pesantren legendaris, yakni Ponpes Girikesumo, Mranggen, Demak dan Pondok Pesantren Al Mas’udiyah, Jimbaran, Bandungan, Ungaran, Semarang.

Sesampainya di Surakarta, rombongan langsung disambut oleh Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka. Sehari sebelum pembukaan acara, Wali Kota Gibran berlari membawa obor pada Kirab Obor Pospenas IX dari Stadion Sriwedari menuju Balai Kota Solo.

Pameran Produk Nasional

Bersamaan dengan Pospenas ini digelar pula Expo Pospenas, sebuah pameran seni pesantren, yang mengambil tempat di Stadion Sriwedari, Solo. Pembukaan pameran dilakukan Rabu pagi (23/11/2022), oleh Ketua Pembina Dharma Wanita Kemenag Ny. Eny Retno Yaqut Qoumas di area parkir Stadion Sriwedari.

Pembukaan pameran ditandai pemotongan pita oleh Ny. Eny Retno, didampingi Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jawa Tengah Ny. Siti Atikoh Supriyanti dan Ketua Dekranasda Surakarta Selvi Ananda.

Dua nama terakhir ini masing-masing adalah istri Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan istri Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

Arena pameran disesaki booth-booth yang menampilkan produk unggulan pesantren dari seluruh Indonesia, serta produk-produk unggulan UMKM seluruh kabupaten se-Jawa Tengah.

Ny. Eny Retno mengungkapkan, Kemenag sebagai representasi negara ingin meningkatkan kemandirian pesantren dan penguatan ekonomi masyarakat Indonesia. "Kemandirian Pesantren menjadi salah satu program prioritas Bapak Yaqut Cholil Qoumas sejak diberi amanah Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Agama," tandasnya.

Terdapat sejumlah alasan, mengapa negara harus peduli dengan pesantren. Pertama, pesantren memiliki SDM yang melimpah karena jumlah santri tercatat mencapai 4,4 juta di seluruh Indonesia. Ini adalah sumberdaya dan juga pasar yang besar bagi penguatan ekonomi pesantren.

Kedua, pesantren memerlukan perhatian dari semua pihak, termasuk dunia usaha. Dalam hal ini dimungkinkan terjalin kerjasama bisnis yang saling menguntungkan antar kedua belah pihak.

Ketiga, pemerintah berkomitmen membentuk Badan Usaha Milik Pesantren (BUMPes), dengan target tahun 2024, diharapkan terbentuk setidaknya 3.500 BUMPes.

"Tahun ini, kurang lebih ada 500 pesantren yang kami berikan Bantuan Inkubasi Bisnis dan program ini akan terus dikembangkan di tahun mendatang. Beberapa BUMPes bahkan ikut pada pameran hari ini," lanjut Eny.
(mpw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1539 seconds (0.1#10.140)