Ciptakan 1.155 Inovasi, UI Terima 2 Penghargaan dari DJKI Kemenkumham

Kamis, 24 November 2022 - 10:38 WIB
Untuk itu, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mengembangkan sektor ekonomi kreatif berbasis kekayaan intelektual (KI).

“Pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan pemangku kepentingan diharapkan dapat membantu menyosialisasikan pentingnya pelindungan KI kepada masyarakat,” ujar Yasonna dalam keterangan pers, Kamis (24/11/2022).

Kemenkumham melalui DJKI akan membuat kebijakan pemangkasan waktu permohonan KI dengan meluncurkan Persetujuan Otomatis Perpanjangan Merek (POP Merek) agar kreasi masyarakat Indonesia lebih dihargai dan memiliki nilai jual tinggi.

Dalam mendukung kemajuan produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), proteksi karya dan inovasi dapat dilakukan melalui pelindungan KI, baik itu hak cipta, merek, paten, desain industri, indikasi geografis, serta KI yang bersifat komunal.

Secara terpisah, Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi, drg. Nurtami, Ph.D., Sp,OF(K) menyampaikan apresiasinya atas penghargaan ini. “Saya berharap UI dapat mempertahankan prestasi ini dengan meningkatkan capaian paten, ciptaan, serta kekayaan intelektual lainnya dari para peneliti UI sehingga inovasi yang dihasilkan dapat berdampak positif bagi masyarakat,” ujar drg. Nurtami.

Capaian UI ini merupakan bukti bahwa UI berperan aktif dalam upaya memacu pertumbuhan kreativitas dan inovasi KI dalam rangka pemulihan ekonomi nasional.

Produk-produk UI yang terdaftar memenuhi kriteria orisinalitas, baru, mengandung langkah inventif, dapat diterapkan dalam industri, dan dapat berfungsi sebagai tanda pembeda. Baru artinya invensi UI berbeda dengan teknologi yang ada sebelumnya.

Produk UI juga mengandung langkah inventif yang merupakan kebaruan bagi seseorang yang mempunyai keahlian di bidang tertentu, serta dapat diproduksi dan digunakan dalam berbagai jenis industri.

Direktur Inovasi dan Science Techno Park UI, Ahmad Gamal, S.Ars., M.Si., M.U.P., Ph.D. menyampaikan bahwa capaian ini terjadi karena perbaikan di semua lini manajemen inovasi, dari sisi hulu dan hilir.

“Di hulu, setiap penelitian kami monitor untuk memastikan capaian kekayaan intelektualnya memadai, sementara di hilir proses pendaftaran kekayaan intelektual dan negosiasi komersialnya dengan mitra industri difasilitasi dengan lebih baik,” ujar Gamal.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More