Tutup Pospenas 2022, Wamenag: Zaman Berubah, Santri Harus Hadapi Tantangan Baru
Minggu, 27 November 2022 - 07:10 WIB
Pertempuran yang mempertaruhkan nyawa ini tak dapat dilepaskan dari peran santri dalam mewujudkan cita-cita kemerdekaan. "Saya melihat semangat 77 tahun lalu itu di sini, malam ini," tandas Wamenag. Semangat itu, lanjutnya, masih membara dalam bentuk berbeda, yaitu melalui olah raga dan seni.
Zainut Tauhid berpesan, zaman terus berubah dan santri harus menghadapi tantangan tantangan baru masa kini. Namun belakangan ini santri telah mengisi berbagai bidang dan menunjukkan identitasnya yang berkarakter. "Ini salah satu bukti, kiprah santri telah mengglobal dan menjangkau berbagai bidang," katanya.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberi apresiasi yang tinggi bagi para santri yang saat ini tidak lagi hanya mengenal pengajian. "Siapa bilang santri tidak bisa olah raga, berprestasi lagi," katanya.
Hari ini, kata Ganjar, santri telah menunjukkan performa dan sportifitasnya. "Yang juara tak perlu merasa jumawa, yang kalah tidak perlu merasa sedih," katanya. Tentu saja ajang ini lebih bermakna silaturahmi. Soal prestasi itu nilai tambah yang patut disyukuri.
"Mudah-mudahan dari ajang ini ada atlit yang keluar dari kandang, menuju PON, Asian Games, Sea Games, sampai Olimpaide. "Itulah yang kita harapkan. Terima kasih kepada guru dan kiai, dari tangan beliaulah kalian bisa hebat," tandasnya.
Mendapat giliran bicara di penghujung, Habib Syech mengaku senang santri terlibat dalam sebuah gelaran olah raga dan seni dengan semangat tinggi. "Yang menang boleh bangga, tapi yang kalah jangan merasa kalah," katanya. Meskipun acara ini sifatnya kompetisi, tetapi substansinya adalah silaturahmi. "Insyaallah santri akan terus menyuarakan hal-hal baik di manapun," katanya.
Pospenas IX tahun 2022 yang digelar di Surakarta 23-27 November 2022 ini diikuti kontingen dari 34 provinsi, dengan menurunkan 4 ribu atlit serta official. Atlitnya sendiri berjumlah 2.867 orang yang memperebutkan 312 tropi dari 12 cabang olah raga dan seni yang dipertandingkan.
Di antaranya atletik (lari, lompat jauh, tolak peluru), senam santri, senam SKJ, tenis meja, sepak bola, pencak silat, pidato tiga bahasa, film pendek, kaligrafi, hadrah, dan stand up commedy.
Pemenangnya adalah Provinsi Jawa Barat yang muncul sebagai juara umum dengan mengoleksi 11 medali emas, 5 perak, dan 1 perunggu. Tuan rumah Jawa Tengah hanya puas sebagai runner up dengan 8 medali emas, 4 perak, dan 5 perunggu. Posisi ketiga hingga kelima diduduki Jawa Timur (4 emas, 8 perak, 5 perunggu), DKI Jakarta (4 emas, 4 perak, dan 1 perunggu) serta Sulawesi Selatan (2 emas dan 4 perunggu).
Pospenas adalah event tahunan yang diinisiasi oleh Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama. Penyelenggaraannya melalui kerjasama kolaboratif antar kementerian sesuai dengan nota kesepahaman antara Menteri Agama, Menteri Pemuda dan Olahraga, Menteri Dalam Negeri, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan Menteri Pariwisata.
Zainut Tauhid berpesan, zaman terus berubah dan santri harus menghadapi tantangan tantangan baru masa kini. Namun belakangan ini santri telah mengisi berbagai bidang dan menunjukkan identitasnya yang berkarakter. "Ini salah satu bukti, kiprah santri telah mengglobal dan menjangkau berbagai bidang," katanya.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberi apresiasi yang tinggi bagi para santri yang saat ini tidak lagi hanya mengenal pengajian. "Siapa bilang santri tidak bisa olah raga, berprestasi lagi," katanya.
Hari ini, kata Ganjar, santri telah menunjukkan performa dan sportifitasnya. "Yang juara tak perlu merasa jumawa, yang kalah tidak perlu merasa sedih," katanya. Tentu saja ajang ini lebih bermakna silaturahmi. Soal prestasi itu nilai tambah yang patut disyukuri.
"Mudah-mudahan dari ajang ini ada atlit yang keluar dari kandang, menuju PON, Asian Games, Sea Games, sampai Olimpaide. "Itulah yang kita harapkan. Terima kasih kepada guru dan kiai, dari tangan beliaulah kalian bisa hebat," tandasnya.
Mendapat giliran bicara di penghujung, Habib Syech mengaku senang santri terlibat dalam sebuah gelaran olah raga dan seni dengan semangat tinggi. "Yang menang boleh bangga, tapi yang kalah jangan merasa kalah," katanya. Meskipun acara ini sifatnya kompetisi, tetapi substansinya adalah silaturahmi. "Insyaallah santri akan terus menyuarakan hal-hal baik di manapun," katanya.
Pospenas IX tahun 2022 yang digelar di Surakarta 23-27 November 2022 ini diikuti kontingen dari 34 provinsi, dengan menurunkan 4 ribu atlit serta official. Atlitnya sendiri berjumlah 2.867 orang yang memperebutkan 312 tropi dari 12 cabang olah raga dan seni yang dipertandingkan.
Di antaranya atletik (lari, lompat jauh, tolak peluru), senam santri, senam SKJ, tenis meja, sepak bola, pencak silat, pidato tiga bahasa, film pendek, kaligrafi, hadrah, dan stand up commedy.
Pemenangnya adalah Provinsi Jawa Barat yang muncul sebagai juara umum dengan mengoleksi 11 medali emas, 5 perak, dan 1 perunggu. Tuan rumah Jawa Tengah hanya puas sebagai runner up dengan 8 medali emas, 4 perak, dan 5 perunggu. Posisi ketiga hingga kelima diduduki Jawa Timur (4 emas, 8 perak, 5 perunggu), DKI Jakarta (4 emas, 4 perak, dan 1 perunggu) serta Sulawesi Selatan (2 emas dan 4 perunggu).
Pospenas adalah event tahunan yang diinisiasi oleh Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama. Penyelenggaraannya melalui kerjasama kolaboratif antar kementerian sesuai dengan nota kesepahaman antara Menteri Agama, Menteri Pemuda dan Olahraga, Menteri Dalam Negeri, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan Menteri Pariwisata.
tulis komentar anda