Wujudkan SDM Berkualitas, Program SMK PK SPD Kembali Dibuka
Jum'at, 02 Desember 2022 - 17:53 WIB
JAKARTA - Kemendikbudristek melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Vokasi kembali menyelenggarakan program Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) Pusat Keunggulan (PK) Skema Pemadanan Dukungan (SPD) 2023. Pendaftarannya telah dibuka 17 November 2022 hingga minggu kedua Januari 2023.
Program SMK PK SPD merupakan mekanisme pengembangan SMK Pusat Keunggulan (PK) yang berbasis kemitraan dan penyelarasan dengan partisipasi dari dunia usaha dunia industri (DUDI) yang didukung oleh pendanaan dari APBN dan investasi DUDI. Melalui program ini, akan terjalin kemitraan yang lebih terukur antara DUDI dengan SMK.
"Sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki pendidikan vokasi dapat menguatkan daya saing ekonomi bangsa. Pada tahun 2022, program SMK PK SPD telah berhasil menggandeng total 349 industri dan 373 SMK dengan komitmen investasi sebesar Rp439,25 miliar," jelas Plt. Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Saryadi, melalui siaran pers, Jumat (2/12/2022).
Baca juga: Siswa MAN 2 Banyumas Juara I Robotik Internasional di Malaysia
Kemudian, sasaran program SMK PK SPD ini adalah SMK, SMK Pusat Keunggulan (SMK PK), perguruan tinggi, DUDI, pemerintah daerah (Pemda), dan masyarakat penyelenggara pendidikan. Saryadi menyampaikan, peran Pemda tentu dibutuhkan dalam program ini lantaran Pemda memiliki skema masing-masing dalam mendukung kemajuan SMK di daerahnya. Untuk itu, pihaknya berharap seluruh Pemda dapat membantu keberhasilan program ini dengan mengusulkan SMK mana saja yang sesuai dengan ketentuan SMK PK.
Selanjutnya, Konsorsium Pengusaha Peduli Vokasi RI yang diwakili oleh Primadi Serad, mengatakan bahwa kepedulian DUDI kepada SMK lewat program SMK PK SPD ini lantaran pihaknya meyakini vokasi menjadi salah satu jalan agar bangsa ini memiliki pendapatan yang meningkat, di mana hal itu dapat terwujud apabila kualitas SDM juga meningkat. Untuk itu, pihaknya pun telah menyiapkan Rp50 miliar untuk pendanaan pada tahun 2022 hingga 2023 nanti.
"Kita mempunyai misi agar lulusan SMK memiliki penghasilan di atas Upah Minimum Regional (UMR). Yang kami lakukan adalah melakukan penyesuaian kurikulumnya dengan industri. Kemudian kami latih guru-gurunya hingga mampu mengajar sesuai kurikulum yang kami kehendaki. Baru kemudian kita membantu pada bidang infrastrukturnya hingga teaching factory," papar Primadi.
Baca juga: Galakan Karya Sastra, Komunitas Puisi Esai Makin Berkembang hingga Mancanegara
Sementara itu, salah satu SMK yang telah menjalankan program SMK PK SPD mengakui program tersebut membuat pihak SMK menjadi lebih siap menyiapkan siswa-siswinya untuk masuk ke dunia kerja. Kemitraan dengan DUDI pun menjadi lebih erat. Kepala Sekolah Pengampu Program SMK (SMK Jaya Buana), Aan Angsori mengatakan, perubahan terlihat pada penggunaan kurikulum di sekolahnya.
Program SMK PK SPD merupakan mekanisme pengembangan SMK Pusat Keunggulan (PK) yang berbasis kemitraan dan penyelarasan dengan partisipasi dari dunia usaha dunia industri (DUDI) yang didukung oleh pendanaan dari APBN dan investasi DUDI. Melalui program ini, akan terjalin kemitraan yang lebih terukur antara DUDI dengan SMK.
"Sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki pendidikan vokasi dapat menguatkan daya saing ekonomi bangsa. Pada tahun 2022, program SMK PK SPD telah berhasil menggandeng total 349 industri dan 373 SMK dengan komitmen investasi sebesar Rp439,25 miliar," jelas Plt. Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Saryadi, melalui siaran pers, Jumat (2/12/2022).
Baca juga: Siswa MAN 2 Banyumas Juara I Robotik Internasional di Malaysia
Kemudian, sasaran program SMK PK SPD ini adalah SMK, SMK Pusat Keunggulan (SMK PK), perguruan tinggi, DUDI, pemerintah daerah (Pemda), dan masyarakat penyelenggara pendidikan. Saryadi menyampaikan, peran Pemda tentu dibutuhkan dalam program ini lantaran Pemda memiliki skema masing-masing dalam mendukung kemajuan SMK di daerahnya. Untuk itu, pihaknya berharap seluruh Pemda dapat membantu keberhasilan program ini dengan mengusulkan SMK mana saja yang sesuai dengan ketentuan SMK PK.
Selanjutnya, Konsorsium Pengusaha Peduli Vokasi RI yang diwakili oleh Primadi Serad, mengatakan bahwa kepedulian DUDI kepada SMK lewat program SMK PK SPD ini lantaran pihaknya meyakini vokasi menjadi salah satu jalan agar bangsa ini memiliki pendapatan yang meningkat, di mana hal itu dapat terwujud apabila kualitas SDM juga meningkat. Untuk itu, pihaknya pun telah menyiapkan Rp50 miliar untuk pendanaan pada tahun 2022 hingga 2023 nanti.
"Kita mempunyai misi agar lulusan SMK memiliki penghasilan di atas Upah Minimum Regional (UMR). Yang kami lakukan adalah melakukan penyesuaian kurikulumnya dengan industri. Kemudian kami latih guru-gurunya hingga mampu mengajar sesuai kurikulum yang kami kehendaki. Baru kemudian kita membantu pada bidang infrastrukturnya hingga teaching factory," papar Primadi.
Baca juga: Galakan Karya Sastra, Komunitas Puisi Esai Makin Berkembang hingga Mancanegara
Sementara itu, salah satu SMK yang telah menjalankan program SMK PK SPD mengakui program tersebut membuat pihak SMK menjadi lebih siap menyiapkan siswa-siswinya untuk masuk ke dunia kerja. Kemitraan dengan DUDI pun menjadi lebih erat. Kepala Sekolah Pengampu Program SMK (SMK Jaya Buana), Aan Angsori mengatakan, perubahan terlihat pada penggunaan kurikulum di sekolahnya.
tulis komentar anda