ITB Susun Sejumlah Aksi untuk Penanganan Gempa Cianjur
Sabtu, 03 Desember 2022 - 08:05 WIB
JAKARTA - Gempa yang melanda Cianjur jelang akhir November kemarin masih membutuhkan bantuan dari berbagai pihak. Merespon hal ini, Institut Teknologi Bandung ( ITB ) pun menyusun sejumlah aksi untuk penanganan gempa Cianjur.
Pertama, tim dosen ITB yakni Prof. Dr.Sc. Ir. Andri Dian Nugraha, Dr. Zulfakriza, dan Aditya Lesmana datang ke Cianjur dan memasang enam Seismograf pemantauan gempa susulan (Aftershock) pada 22 November 2022 lalu.
Dikutip dari laman ITB, Sabtu (3/12/2022), kedatangan ketiganya juga diiringi dengan hadirnya tim Dr. Ing. Andry Widyowijatnoko dari SAPPK ITB ang diwakili oleh Ir. Mipi Ananta Kusuma dan Agis Nurholis dari Rumah Amal Salman.
Baca juga: Unpad Luncurkan Platform Pembelajaran MOOC, Gratis untuk Umum
Dari hasil observasi di lapangan tim bermaksud untuk dapat sesegera mungkin membangun empat Hunian Sementara (Huntara) dengan metode Tunnel Shelter dari bambu berkolaborasi dengan tim aktivis Desa Binaan ITB di Ciranjang Eko Santoso.
Perancangan Tunnel Shelter menggunakan ketersediaan bahan lokal seperti bambu dengan pertimbangan kecepatan karena kerusakan rumah dan bangunan di lokasi sangat besar, khususnya di Desa Benjot Kec. Cugenang.
Melihat kondisi tersebut Prof. Ir. Iswandi Imran dari PPMB ITB beserta tim pun berencana untuk melakukan analisis lapangan asesmen tingkat kerentanan bangunan publik di Cianjur, sehingga bangunan-bangunan yang masih cukup layak digunakan dapat dimanfaatkan dengan baik.
Baca juga: Wujudkan SDM Berkualitas, Program SMK PK SPD Kembali Dibuka
Pertama, tim dosen ITB yakni Prof. Dr.Sc. Ir. Andri Dian Nugraha, Dr. Zulfakriza, dan Aditya Lesmana datang ke Cianjur dan memasang enam Seismograf pemantauan gempa susulan (Aftershock) pada 22 November 2022 lalu.
Dikutip dari laman ITB, Sabtu (3/12/2022), kedatangan ketiganya juga diiringi dengan hadirnya tim Dr. Ing. Andry Widyowijatnoko dari SAPPK ITB ang diwakili oleh Ir. Mipi Ananta Kusuma dan Agis Nurholis dari Rumah Amal Salman.
Baca juga: Unpad Luncurkan Platform Pembelajaran MOOC, Gratis untuk Umum
Dari hasil observasi di lapangan tim bermaksud untuk dapat sesegera mungkin membangun empat Hunian Sementara (Huntara) dengan metode Tunnel Shelter dari bambu berkolaborasi dengan tim aktivis Desa Binaan ITB di Ciranjang Eko Santoso.
Perancangan Tunnel Shelter menggunakan ketersediaan bahan lokal seperti bambu dengan pertimbangan kecepatan karena kerusakan rumah dan bangunan di lokasi sangat besar, khususnya di Desa Benjot Kec. Cugenang.
Melihat kondisi tersebut Prof. Ir. Iswandi Imran dari PPMB ITB beserta tim pun berencana untuk melakukan analisis lapangan asesmen tingkat kerentanan bangunan publik di Cianjur, sehingga bangunan-bangunan yang masih cukup layak digunakan dapat dimanfaatkan dengan baik.
Baca juga: Wujudkan SDM Berkualitas, Program SMK PK SPD Kembali Dibuka
tulis komentar anda