Program Pelatihan akan Tingkatkan Kemampuan Siswa Pendidikan Kesetaraan
Rabu, 07 Desember 2022 - 08:07 WIB
Dia menuturkan, saat ini dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, SPNF SKB Kota Palembang semakin dikenal karena dipromosikan melalui media sosial. Dia menekankan, sekolahnya hanya menerima calon siswa yang serius ingin belajar dan bukan asal mendaftar, namun tidak pernah datang ke sekolah dan menuntut ijazah.
Herlina menuturkan, untuk siswa Paket B di sekolahnya rata-rata siswanya masih dalam usia muda dan bersekolah karena dorongan dari orang tua. Sementara siswa Paket C rata-rata ingin melanjutkan sekolah di SPNF SKB Kota Palembang karena dorongan dirinya sendiri.
Dia menuturkan, sekolahnya menerapkan hari sekolah yang fleksibel bagi siswa yang bekerja. Misalnya saja siswa tersebut susah mendapat libur dua hari untuk sekolah maka pihaknya bisa membantu membuat surat permohonan ke tempatnya bekerja untuk diperbolehkan mendapat libur 2 hari untuk melanjutkan sekolah di pendidikan kesetaraan.
"Sebab memang kita tidak bisa suruh mereka berhenti kerja. Silakan (kerja) tetapi sekolah tetap sekolah. Mereka akan dapat pembelajaran dan juga skill," imbuhnya.
Dia menambahkan, keberadaan pamong belajar merupakan ujung tombak pendidikan non formal yang sangat dibutuhkan di sekolahnya. Akan tetapi, jelasnya, sampai saat ini yang semestinya jumlah pamong di sekolahnya ada 30 baru ada 3 orang, bahkan satu orang menjelang pensiun.
Oleh karena itu, untuk membantu pembelajaran sementara ini di sekolahnya dibantu oleh guru honorer yang menjadi tutor di pendidikan kesetaraan dan PAUD. Diapun berharap, ke depannya para tutor itu bisa segera diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
"Tahun depan kami harap tutor kami yang mengajar hampir 15 tahun itu bisa diangkat menjadi PPPK. Bahkan tidak dengan tes kalau bisa," harapnya.
Herlina menuturkan, untuk siswa Paket B di sekolahnya rata-rata siswanya masih dalam usia muda dan bersekolah karena dorongan dari orang tua. Sementara siswa Paket C rata-rata ingin melanjutkan sekolah di SPNF SKB Kota Palembang karena dorongan dirinya sendiri.
Dia menuturkan, sekolahnya menerapkan hari sekolah yang fleksibel bagi siswa yang bekerja. Misalnya saja siswa tersebut susah mendapat libur dua hari untuk sekolah maka pihaknya bisa membantu membuat surat permohonan ke tempatnya bekerja untuk diperbolehkan mendapat libur 2 hari untuk melanjutkan sekolah di pendidikan kesetaraan.
"Sebab memang kita tidak bisa suruh mereka berhenti kerja. Silakan (kerja) tetapi sekolah tetap sekolah. Mereka akan dapat pembelajaran dan juga skill," imbuhnya.
Dia menambahkan, keberadaan pamong belajar merupakan ujung tombak pendidikan non formal yang sangat dibutuhkan di sekolahnya. Akan tetapi, jelasnya, sampai saat ini yang semestinya jumlah pamong di sekolahnya ada 30 baru ada 3 orang, bahkan satu orang menjelang pensiun.
Oleh karena itu, untuk membantu pembelajaran sementara ini di sekolahnya dibantu oleh guru honorer yang menjadi tutor di pendidikan kesetaraan dan PAUD. Diapun berharap, ke depannya para tutor itu bisa segera diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
"Tahun depan kami harap tutor kami yang mengajar hampir 15 tahun itu bisa diangkat menjadi PPPK. Bahkan tidak dengan tes kalau bisa," harapnya.
(nnz)
tulis komentar anda