Derasnya Informasi, Penerima Beasiswa Santri Berprestasi Dibekali Penguatan Moderasi Beragama
Jum'at, 09 Desember 2022 - 06:06 WIB
Hal senada disampaikan Kabid PD Pontren Kanwil Kemenag Jawa Tengah, Nor Abadi. Dia melihat mahasantri sebagai individu yang dilahirkan dari pesantren memiliki nilai lebih karena pernah dididik dengan karakter kedisiplinan, kemampuan untuk survive, dan yang lebih penting terlatih mengenal perbedaan.
"Santri sudah terbiasa melatih kebersamaan dalam kehidupan sehari-harinya di pondok pesantren. Begitu pun dalam hal perbedaan pemikiran, santri sudah belajar banyak tentang adanya perbedaan pemikiran dan madzhab dalam agama, dan tahu bagaimana menyikapinya," terangnya.
Nor Abadi berharap para santri yang sedang menempuh studi di perguruan tinggi tetap membawa karakter kesantrian yang telah dipelajari di pesantren dan menularkannya kepada yang lain.
"Sampai kapan pun, di mana pun, jiwa dan karakter kesantrian harus tetap dibawa. Apa indikator dari karakter kesantrian itu? Yakni komitmen kebangsaan dan toleransi," terang Nor Abadi.
Subkoordinator Sarpras dan Kelembagaan Subdit PdPontren Nanang Yunus Kaharuddin menambahkan, Pembinaan Moderasi Beragama dan Wawasan Keagamaan merupakan program rutin Direktorat PD Pontren.
"Kali ini giat Moderasi Beragama diikuti sekitar 70 mahasiswa dari 25 Perguruan Tinggi," terang Nanang Yunus.
Kemenag mendorong program Moderasi Beragama tidak lain untuk membangun kesadaran akan keragaman yang dimiliki bangsa.
"Negara Indonesia memiliki tingkat keragaman luar biasa, ada 1.340 suku, 715 bahasa, multi agama dan kepercayaan. Keragaman bangsa ini akan menjadi kelebihan tersendiri jika dibalut dalam bingkai semangat persatuan yang saling melengkapi dan menguatkan," terang Nanang.
"Santri sudah terbiasa melatih kebersamaan dalam kehidupan sehari-harinya di pondok pesantren. Begitu pun dalam hal perbedaan pemikiran, santri sudah belajar banyak tentang adanya perbedaan pemikiran dan madzhab dalam agama, dan tahu bagaimana menyikapinya," terangnya.
Nor Abadi berharap para santri yang sedang menempuh studi di perguruan tinggi tetap membawa karakter kesantrian yang telah dipelajari di pesantren dan menularkannya kepada yang lain.
"Sampai kapan pun, di mana pun, jiwa dan karakter kesantrian harus tetap dibawa. Apa indikator dari karakter kesantrian itu? Yakni komitmen kebangsaan dan toleransi," terang Nor Abadi.
Subkoordinator Sarpras dan Kelembagaan Subdit PdPontren Nanang Yunus Kaharuddin menambahkan, Pembinaan Moderasi Beragama dan Wawasan Keagamaan merupakan program rutin Direktorat PD Pontren.
"Kali ini giat Moderasi Beragama diikuti sekitar 70 mahasiswa dari 25 Perguruan Tinggi," terang Nanang Yunus.
Kemenag mendorong program Moderasi Beragama tidak lain untuk membangun kesadaran akan keragaman yang dimiliki bangsa.
"Negara Indonesia memiliki tingkat keragaman luar biasa, ada 1.340 suku, 715 bahasa, multi agama dan kepercayaan. Keragaman bangsa ini akan menjadi kelebihan tersendiri jika dibalut dalam bingkai semangat persatuan yang saling melengkapi dan menguatkan," terang Nanang.
(mpw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda