Mahasiswa ITS Rancang Aksanawa, Kapal Pencari Korban Kecelakaan Laut
Rabu, 04 Januari 2023 - 13:43 WIB
JAKARTA - Tim mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember ( ITS ) menciptakan kapal Autonomous Surface Vehicle (ASV) untuk membantu pencarian korban kecelakaan di perairan yang dinamakan Aksanawa. Inovasi ini digagas lantaran kasus kecelakaan di perairan Indonesia masih marak.
Aksanawa dirancang untuk membantu tim Search and Rescue (SAR) dalam melakukan penyelamatan saat terjadi kecelakaan di laut. Aksanawa mengadopsi pola pencarian International Aeronautical and Maritime Search and Rescue (IAMSAR), seperti Expanding Square dan Parallel Track Search. Nantinya, operator cukup memberikan perintah dengan microcontroller, lalu kapal secara otomatis bergerak sesuai pola yang diperintahkan.
Ketua Tim Perancang Aksanawa ITS Dion Andreas Solang mengungkapkan, Aksanawa adalah inovasi lanjutan kapal autonomous yang pernah digagas beberapa waktu lalu, yaitu YOLO-Boat. “Aksanawa memiliki perkembangan yang cukup signifikan dari kapal pendahulunya,” katanya, melalui siaran pers, Rabu (4/1/2023).
Baca juga: Keren, Lulusan Unesa Ini Lolos Beasiswa LPDP di 4 Kampus Ternama Dunia
Dibekali dengan baterai Li-PO 6200 mAh, Aksanawa mampu bertahan selama 113 menit dengan kecepatan 0,5 m/s. Selain itu, kapal tersebut menggunakan sistem modular atau bisa dibongkar pasang untuk mempermudah proses pengiriman kapal ke lokasi kecelakaan.
Tim mahasiswa ITS perancang kapal pintar Aksanawa. Foto/Humas ITS.
Lain halnya dengan YOLO-Boat yang hanya memiliki satu kamera di permukaan air, Aksanawa memiliki dua kamera yang di atas dan di bawah permukaan air. Di sisi manajemen power, Aksanawa mengonsumsi daya yang lebih rendah dibanding kapal pendahulunya. “Hal itu disebabkan oleh konsumsi memori Aksanawa hanya sebesar 20 megabyte, lebih sedikit dibanding YOLO-Boat yang memakan memori sebesar 200 megabyte,” jelasnya.
Meskipun memakan memori yang lebih kecil, Aksanawa mampu mendeteksi korban lebih akurat karena Floating Point Operations Per Second (FLOPS) yang digunakan sangat sedikit. “Dengan FLOPS yang sedikit, Aksanawa mampu menghasilkan skor 30 frame per second,” imbuh mahasiswa Departemen Teknik Komputer itu.
Aksanawa dirancang untuk membantu tim Search and Rescue (SAR) dalam melakukan penyelamatan saat terjadi kecelakaan di laut. Aksanawa mengadopsi pola pencarian International Aeronautical and Maritime Search and Rescue (IAMSAR), seperti Expanding Square dan Parallel Track Search. Nantinya, operator cukup memberikan perintah dengan microcontroller, lalu kapal secara otomatis bergerak sesuai pola yang diperintahkan.
Ketua Tim Perancang Aksanawa ITS Dion Andreas Solang mengungkapkan, Aksanawa adalah inovasi lanjutan kapal autonomous yang pernah digagas beberapa waktu lalu, yaitu YOLO-Boat. “Aksanawa memiliki perkembangan yang cukup signifikan dari kapal pendahulunya,” katanya, melalui siaran pers, Rabu (4/1/2023).
Baca juga: Keren, Lulusan Unesa Ini Lolos Beasiswa LPDP di 4 Kampus Ternama Dunia
Dibekali dengan baterai Li-PO 6200 mAh, Aksanawa mampu bertahan selama 113 menit dengan kecepatan 0,5 m/s. Selain itu, kapal tersebut menggunakan sistem modular atau bisa dibongkar pasang untuk mempermudah proses pengiriman kapal ke lokasi kecelakaan.
Tim mahasiswa ITS perancang kapal pintar Aksanawa. Foto/Humas ITS.
Lain halnya dengan YOLO-Boat yang hanya memiliki satu kamera di permukaan air, Aksanawa memiliki dua kamera yang di atas dan di bawah permukaan air. Di sisi manajemen power, Aksanawa mengonsumsi daya yang lebih rendah dibanding kapal pendahulunya. “Hal itu disebabkan oleh konsumsi memori Aksanawa hanya sebesar 20 megabyte, lebih sedikit dibanding YOLO-Boat yang memakan memori sebesar 200 megabyte,” jelasnya.
Meskipun memakan memori yang lebih kecil, Aksanawa mampu mendeteksi korban lebih akurat karena Floating Point Operations Per Second (FLOPS) yang digunakan sangat sedikit. “Dengan FLOPS yang sedikit, Aksanawa mampu menghasilkan skor 30 frame per second,” imbuh mahasiswa Departemen Teknik Komputer itu.
tulis komentar anda