Perjalanan Panjang Observatorium Bosscha yang Kini Berusia 100 Tahun

Selasa, 31 Januari 2023 - 10:28 WIB
loading...
A A A
Baca juga: Tips Jitu Lolos Masuk UGM Angkatan 2023, Lakukan 5 Hal Ini Peluang Masuknya Besar

Selanjutnya, pada tanggal 3 Desember tahun 1920, anggota asosiasi menyepakati keputusan untuk meresmikan nama dari observatorium ini sebagai “Observatorium Bosscha”, yang berasal dari nama salah seorang fisikawan Belanda, Johannes Bosscha, yang juga merupakan ayah dari Karel Bosscha. Daerah Lembang yang berada di ketinggian 1300 meter di atas permukaan laut dan terletak 40 km di utara Bandung, tepat di selatan Gunung Tangkuban Perahu kemudian dipilih sebagai lokasi untuk pembangunan observatorium ini.

Proses konstruksi gedung pertama observatorium berjalan dengan lancar sehingga pada 1 Januari 1923 dengan dihadiri oleh Gubernur Jenderal Fock, observatorium ini resmi dibuka. Dalam tahun yang sama dengan tahun mulai beroperasi, observatorium ini diwariskan perpustakaan astronomi pribadi milik Prof. van de Sande Bakhuyzen yang merupakan seorang direktur di Observatorium Leiden.

Setelah itu, secara bertahap, dilakukan pengadaan alat seperti refraktor ganda dan alat-alat lain, termasuk pengadaan patung dari Bosscha yang dianggap telah memberikan banyak kontribusi untuk Hindia-Belanda terutama di bidang astronomi.

Meskipun perkembangannya relatif cepat, di tahun-tahun awal berdirinya, observatorium ini tidak mampu menghasilkan banyak pencapaian astronomi karena kurangnya personel yang berada di dalam lingkungan observatorium ini.

Kemudian, tidak lama setelah observatorium ini rampung, pada 26 November tahun 1928, Karel Bosscha meninggal dunia di perkebunan teh miliknya di daerah Malabar sehingga posisi ketua dari asosiasi digantikan oleh Rudolf Kerkhoven hingga ia pensiun di tahun 1935.
(nnz)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1730 seconds (0.1#10.140)