Guru Besar UI Ungkap Kunci untuk Menurunkan Stunting

Sabtu, 04 Februari 2023 - 11:56 WIB
loading...
Guru Besar UI Ungkap...
Hasil penelitian membuktikan zat makanan terpenting untuk mencegah stunting adalah protein. Foto/Wawan Bastian.
A A A
JAKARTA - Pemerintah menargetkan prevalensi stunting di tahun 2024 sebesar 14 persen. Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ( FK UI ) Prof. dr. Damayanti Rusli Sjarif mengaku optimistis Indonesia mampu mencapai target selama konsisten menjalankan konsep yang terbukti secara ilmiah (scientifically proven).

“Hasil penelitian membuktikan zat makanan terpenting untuk mencegah stunting adalah protein. Kunci menurunkan stunting adalah mengonsumsi asam amino esensial lengkap dan cukup yang bersumber dari protein hewani,” ujar Prof. Damayanti, dalam keterangan resmi, Sabtu (4/2/2023).

“Penelitian lebih jauh mengungkap bahwa pangan sumber protein hewani mengandung asam amino esensial yang lengkap dan bisa didapatkan dari susu, telur, ikan, ayam dan lainnya,” ungkapnya yang juga menjabat Ketua Satgas Stunting Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

Baca juga: Inilah 3 Jenis Dana BOSP 2023 yang akan Disalurkan ke Sekolah

Dia menjelaskan, tidak semua balita pendek itu diklasifikasikan sebagai stunting, melainkan hanya yang mengalami kekurangan gizi berulang atau kronis. Banyak hal akan dialami anak jika mengalami kekurangan gizi terus menerus, dimulai dari anak mengalami kenaikan berat badan yang tidak adekuat (memadai) atau dikenal dengan weight faltering.

Contohnya pada bayi berusia 0-3 bulan mengalami kenaikan berat badan kurang 750 gram/bulan, jika tidak dilakukan intervensi segera, lama-kelamaan berat badannya akan berkurang atau underweight, yang berakibat penurunan imunitas, mudah terinfeksi penyakit, dan akhirnya mengalami gizi kurang dan gizi buruk, sehingga mempengaruhi pembentukan hormon pertumbuhan.

Ketika hormon pertumbuhan berkurang, penambahan tinggi badan juga terhambat. Jika tidak segera diatasi, maka akan sampai pada titik -2 (minus dua) standar deviasi (SD) atau yang kita sebut dengan stunting.

“Ada dua hal yang bisa menyebabkan anak kekurangan gizi. Pertama, asupan tidak memadai, dan ini bisa terjadi karena kemiskinan, penelantaran atau ketidaktahuan. Kedua, misalnya anak sering sakit, sehingga memiliki gangguan makan, atau memang memiliki masalah bayi berat lahir rendah (BBLR), prematuritas, dan kelainan metabolisme bawaan yang harus ditangani dengan pemberian nutrisi khusus atau disebut pangan olahan untuk keperluan medis khusus (PKMK),” jelas Prof. Damayanti.

Baca juga: UI Sediakan Jalur Mandiri Prestasi dan SIMAK, Apa Perbedaannya?

Untuk mengenali anak stunting atau tidak, dokter anak lah yang mempunyai kompetensi keilmuan untuk menentukan. Hal ini perlu diidentifikasi sejak awal, agar bisa ditentukan tindakan tepat yang diperlukan anak.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Dewan Guru Besar UI...
Dewan Guru Besar UI Serahkan Keputusan Gelar Doktor Bahlil ke Rektor
Studi AASH Ungkap Solusi...
Studi AASH Ungkap Solusi Holistik untuk Stunting di Indonesia
Komitmen Jaga Biodiversitas,...
Komitmen Jaga Biodiversitas, Prof Luthfiralda Dikukuhkan sebagai Guru Besar FMIPA UI
Atasi Stunting, Dosen...
Atasi Stunting, Dosen Vokasi UI Lakukan Penyuluhan dan Pemeriksaan Fisioterapi
Aplikasi NU Posting,...
Aplikasi NU Posting, Inovasi Baru FKK Unusa untuk Atasi Stunting
Pentingnya Pencegahan...
Pentingnya Pencegahan Stunting untuk Bantu Siswa Meraih Prestasi
PNM Gelar Aksi Pencegahan...
PNM Gelar Aksi Pencegahan Stunting dan Imunisasi Gratis di Seluruh Indonesia
Asosiasi Dinas Kesehatan...
Asosiasi Dinas Kesehatan Dorong Inovasi dan Pemanfaatan Dana Desa untuk Penuntasan Stunting
Program Makan Bergizi...
Program Makan Bergizi Gratis Landasan Menuju Indonesia Emas 2045
Rekomendasi
Olla Ramlan Resmi Lepas...
Olla Ramlan Resmi Lepas Hijab, Hapus Semua Foto saat Berkerudung
Prabowo: Jika Saya Tidak...
Prabowo: Jika Saya Tidak Berhasil, Jangan Harapkan Saya Mau Maju Lagi
43 Dapur Gizi Berdiri...
43 Dapur Gizi Berdiri di Banten, 35 Unit Menyusul
Prabowo: Swasembada...
Prabowo: Swasembada Pangan di Depan Mata, Produksi Beras-Jagung Tertinggi Sepanjang Sejarah
Prabowo Tahu Ada Penegak...
Prabowo Tahu Ada Penegak Hukum Diancam hingga Dibuntuti
Kebijakan Merah Putih...
Kebijakan Merah Putih Bakal Tumbuhkan Bisnis Kurir Rp1.900 Triliun
Berita Terkini
Benarkah Orang Pendek...
Benarkah Orang Pendek Lebih Panjang Umur? Pakar IPB Bilang Begini
FHCI BUMN: Ini Kriteria...
FHCI BUMN: Ini Kriteria Peserta yang Lolos RBB 2025 ke Tes Online Tahap 2
Ini Persyaratan Prapendaftaran...
Ini Persyaratan Prapendaftaran SPMB Jakarta 2025 dan Ikuti Langkah Mudahnya
UGM Sediakan 3.670 Kursi...
UGM Sediakan 3.670 Kursi untuk Mahasiswa Baru di Jalur Mandiri 2025, Segera Daftar!
Perpusnas Luncurkan...
Perpusnas Luncurkan Program KKN Tematik Literasi dan Relima
Ikut Jejak Lyodra, Siswi...
Ikut Jejak Lyodra, Siswi Indonesia Cetak Sejarah di Kompetisi Menyanyi Dunia
Infografis
Ukraina Mengharapkan...
Ukraina Mengharapkan 3 Juta Peluru Sekutu untuk Akhiri Perang
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved