Atasi Stunting, Dosen Vokasi UI Lakukan Penyuluhan dan Pemeriksaan Fisioterapi

Minggu, 01 September 2024 - 16:08 WIB
loading...
Atasi Stunting, Dosen...
Penyuluhan serta sosialisasi tentang Meningkatkan Aktifitas Fisik sebagai Upaya Penanganan Stunting Pada Anak di Kelurahan Pulau Panggang, Kepulauan Seribu, Jakarta. Foto/Istimewa.
A A A
JAKARTA - Stunting adalah kondisi gagal pertumbuhan pada anak akibat kekurangan gizi kronis. Biasanya terjadi pada masa pertumbuhan awal, terutama selama 1.000 hari pertama kehidupan, yaitu dari masa kehamilan hingga usia dua tahun.

Kondisi ini paling mudah dikenali dengan kategori tinggi badan anak yang lebih pendek dari standar pertumbuhan anak sehat di usia tertentu. Salah satu penyebab stunting adalah gangguan penyerapan nutrisi sehingga anak dapat mengalami gangguan pertumbuhan.

Baca juga: Cegah Stunting! Beras Fortivit Bulog Jadi Andalan Ibu Pekerja Penuhi Gizi Anaknya

Stunting memiliki dampak yang bisa menjadi sangat berbahaya dan berkelanjutan, baik secara individu maupun bagi masyarakat. Angka kejadian stunting pada anak masih cukup besar, kegagalan proses tumbuh kembang tentunya akan berdampak pada produktivitas saat dewasa, sehingga diperlukan upaya penanganan dan pencegahan.

Diungkapkan oleh Riza Pahlawi selaku salah satu pemateri sekaligus Dosen dari Dosen Fisioterapi Vokasi Universitas Indonesia saat melakukan penyuluhan serta sosialisasi tentang Meningkatkan Aktifitas Fisik Sebagai Upaya Penanganan Stunting Pada Anak di Kelurahan Pulau Panggang, Kepulauan Seribu, Jakarta.

Berdasarkan jumlah anak yang berada di Pulau Panggang Kepulauan Seribu yang cukup banyak, maka upaya pencegahan terhadap stunting penting untuk dilakukan.

Oleh karena itu, Dosen Program Studi Fisioterapi Program Pendidikan Vokasi, Riza Pahlawi sebagai Ketua Tim Pengabdi memimpin untuk melakukan kegiatan pengabdian masyarakat yaitu memberikan bantuan berupa penyuluhan dan pemeriksaan fisioterapi dengan pendekatan “Play Exercise” pada anak.

Pengaturan aktivitas bermain pada anak akan meningkatkan aktifitas metabolisme pada tubuh anak, sehingga penyerapan nutrisi yang penting bagi pertumbuhan akan lebih optimal. Play exercise dan aktivitas fisik memungkinkan untuk mengevaluasi berbagai faktor yang dapat memengaruhi kesejahteraan fisik, termasuk pola makan, tingkat aktivitas fisik, kualitas tidur, stres, lingkungan fisik, dan genetika.

Dengan memperhitungkan semua faktor ini secara bersamaan, kita dapat mengidentifikasi penyebab yang mendasari masalah kesehatan fisik dan merancang strategi yang sesuai untuk memperbaikinya

“Berdasarkan pada beberapa kegiatan pengmas, Tim Pengabdi berupaya merumuskan target perubahan yang diharapkan dengan berorientasi pada kebermanfaatan program baik anak maupun bagi masyarakat pada umumnya," katanya, melalui siaran pers, Minggu (1/9/2024).
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2359 seconds (0.1#10.140)