Ratusan Peserta Training Center Vokasi UMM Diberangkatkan ke Jepang
loading...
A
A
A
“Selamat dan sukses saya ucapkan. Semoga saudara menjadi kebanggaan orang tua dan juga bangsa," harapnya.
Di sisi lain, President Director PT OS Selnajaya Jakarta Satoshi Miyajima mengapresiasi kerja sama yang dibangun bersama UMM. Sekalipun berada di situasi pandemi pada 2019-2020 lalu, Kampus Putih tidak pernah berhenti untuk berupaya menyiapkan dan mengirimkan tenaga kerja ke negeri sakura.
Satoshi juga berpesan kepada peserta yang berangkat untuk bekerja dengan baik dan tekun. Mengingat budaya Jepang yang dikenal sangat disiplin dan tepat waktu. Pun dengan sikap cepat belajar yang tentunya akan memudahkan mereka hidup di sana.
“Kalian adalah perwakilan Indonesia, UMM, dan juga OS Selnajaya. Maka, ketika saudara-saudara bekerja dengan baik, image serta kesan tenaga kerja Indonesia juga akan dinilai bagus,” tegasnya.
Hal serupa juga disampaikan Rektor UMM, Dr. Fauzan, M.Pd. Ia menegaskan bahwa program tersebut merupakan tekad UMM untuk berkontribusi atas persoalan yang ada. Khususnya dalam persoalan ketenagakerjaan.
“Para peserta di TC ini bukan hanya dari UMM, tapi juga ada dari perguruan tinggi lain. Ada yang dari Jakarta, Jawa Tengah, dan lainnya. Ini menjadi bukti bahwa UMM berkontribusi bukan hanya untuk UMM saja, tapi juga untuk memajukan bangsa Indonesia,” kata Rektor asal Kediri itu.
Fauzan juga menegaskan bahwa dalam menangani masalah masyarakat, tentu pihaknya menggunakan pendekatan pendidikan. Ada dua cara yang dijalankan yakni jalur reguler yang berdasarkan studi di kampus dan jalur training yang bisa menyasar pihak-pihak membutuhkan.
“Kami ingin menyasar mereka yang putus sekolah atau menganggur. Mengajak mereka untuk ikut dalam training yang tersedia di puluhan Center of Excellence kami. Dengan begitu, angka penganggguran dan kemiskinan bsia lebih ditekan,” pungkasnya.
Di sisi lain, President Director PT OS Selnajaya Jakarta Satoshi Miyajima mengapresiasi kerja sama yang dibangun bersama UMM. Sekalipun berada di situasi pandemi pada 2019-2020 lalu, Kampus Putih tidak pernah berhenti untuk berupaya menyiapkan dan mengirimkan tenaga kerja ke negeri sakura.
Satoshi juga berpesan kepada peserta yang berangkat untuk bekerja dengan baik dan tekun. Mengingat budaya Jepang yang dikenal sangat disiplin dan tepat waktu. Pun dengan sikap cepat belajar yang tentunya akan memudahkan mereka hidup di sana.
“Kalian adalah perwakilan Indonesia, UMM, dan juga OS Selnajaya. Maka, ketika saudara-saudara bekerja dengan baik, image serta kesan tenaga kerja Indonesia juga akan dinilai bagus,” tegasnya.
Hal serupa juga disampaikan Rektor UMM, Dr. Fauzan, M.Pd. Ia menegaskan bahwa program tersebut merupakan tekad UMM untuk berkontribusi atas persoalan yang ada. Khususnya dalam persoalan ketenagakerjaan.
“Para peserta di TC ini bukan hanya dari UMM, tapi juga ada dari perguruan tinggi lain. Ada yang dari Jakarta, Jawa Tengah, dan lainnya. Ini menjadi bukti bahwa UMM berkontribusi bukan hanya untuk UMM saja, tapi juga untuk memajukan bangsa Indonesia,” kata Rektor asal Kediri itu.
Fauzan juga menegaskan bahwa dalam menangani masalah masyarakat, tentu pihaknya menggunakan pendekatan pendidikan. Ada dua cara yang dijalankan yakni jalur reguler yang berdasarkan studi di kampus dan jalur training yang bisa menyasar pihak-pihak membutuhkan.
“Kami ingin menyasar mereka yang putus sekolah atau menganggur. Mengajak mereka untuk ikut dalam training yang tersedia di puluhan Center of Excellence kami. Dengan begitu, angka penganggguran dan kemiskinan bsia lebih ditekan,” pungkasnya.
(mpw)