Ratusan Peserta Training Center Vokasi UMM Diberangkatkan ke Jepang
loading...
![Ratusan Peserta Training...](https://pict.sindonews.net/webp/732/pena/news/2023/02/06/211/1015647/ratusan-peserta-training-center-vokasi-umm-diberangkatkan-ke-jepang-uep.webp)
Ratusan peserta Training Center Vokasi UMM diberangkatkan dan bekerja di sederet bidang di Jepang. Foto/Dok/UMM
A
A
A
JAKARTA - Universitas Muhammadiyah Malang ( UMM ) berhasil menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul melalui berbagai cara. Salah satunya lewat training center (TC) Vokasi UMM yang mengantarkan anak-anak muda berkarya di Jepang.
Hal itu dikatakan oleh Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Dr. Ir. Wahid Wahyudi, M.T. dalam pelepasan peserta program kerja UMM ke Jepang. Acara yang dilaksanakan pada 6 Februari 2023 ini dihadiri ratusan tamu dan peserta TC.
Ada lebih dari 112 peserta TC Vokasi UMM yang akan diberangkatkan dan bekerja di sederet bidang. Mereka telah melewati proses persiapan, baik dari segi bahasa maupun mematangkan skill.
Apalagi para peserta TC memang diharuskan hidup di asrama selama 24 jam sehari untuk mengikuti persiapan intensif. Menariknya, mereka bahkan mampu lulus dalam waktu enam bulan, padahal targetnya adalah dua belas bulan.
Adapun periode ini mengisi slot 29 perusahaan yang berlokasi di 17 prefektur Jepang. Vokasi UMM dan tim TC juga menargetkan semua prefektur bisa ditempati sebagai wadah berkarya para peserta di tahun mendatang. Yakni sebanyak 47 prefektur atau provinsi yang ada di Jepang.
Dalam kesempatan itu, Wahid, sapaannya, juga memberikan kuliah tamu kepada para peserta yang akan berangkat. Menurutnya, Indonesia akan menghadapi sederet tantangan dunia yang mau tidak mau harus dikalahkan. Terutama di era yang menuntut untuk berinovasi seiring berkembangnya zaman.
“Pun dengan era globalisasi yang menuntut standar kerja berskala global. Diiringi dengan media sosial yang membuat kita harus peka akan keadaan masyasrakat. Tantangan lainnya adalah era gig economy yang di dalamnya anak-anak milenial akan menjadi pekerja temporer,” jelasnya.
Namun ia mengapresiasi UMM, khususnya tim Voksi yang sangat bagus untuk menyiapkan SDM unggul sebagai modal kemajuan bangsa melalui beragam program. Ia juga ingin agar anak-anak muda bis amengembangkan potensi dan kompetensi yang dibutuhkan dalam menghadapi perkembangan teknologi digital.
“Selamat dan sukses saya ucapkan. Semoga saudara menjadi kebanggaan orang tua dan juga bangsa," harapnya.
Di sisi lain, President Director PT OS Selnajaya Jakarta Satoshi Miyajima mengapresiasi kerja sama yang dibangun bersama UMM. Sekalipun berada di situasi pandemi pada 2019-2020 lalu, Kampus Putih tidak pernah berhenti untuk berupaya menyiapkan dan mengirimkan tenaga kerja ke negeri sakura.
Satoshi juga berpesan kepada peserta yang berangkat untuk bekerja dengan baik dan tekun. Mengingat budaya Jepang yang dikenal sangat disiplin dan tepat waktu. Pun dengan sikap cepat belajar yang tentunya akan memudahkan mereka hidup di sana.
“Kalian adalah perwakilan Indonesia, UMM, dan juga OS Selnajaya. Maka, ketika saudara-saudara bekerja dengan baik, image serta kesan tenaga kerja Indonesia juga akan dinilai bagus,” tegasnya.
Hal serupa juga disampaikan Rektor UMM, Dr. Fauzan, M.Pd. Ia menegaskan bahwa program tersebut merupakan tekad UMM untuk berkontribusi atas persoalan yang ada. Khususnya dalam persoalan ketenagakerjaan.
“Para peserta di TC ini bukan hanya dari UMM, tapi juga ada dari perguruan tinggi lain. Ada yang dari Jakarta, Jawa Tengah, dan lainnya. Ini menjadi bukti bahwa UMM berkontribusi bukan hanya untuk UMM saja, tapi juga untuk memajukan bangsa Indonesia,” kata Rektor asal Kediri itu.
Fauzan juga menegaskan bahwa dalam menangani masalah masyarakat, tentu pihaknya menggunakan pendekatan pendidikan. Ada dua cara yang dijalankan yakni jalur reguler yang berdasarkan studi di kampus dan jalur training yang bisa menyasar pihak-pihak membutuhkan.
“Kami ingin menyasar mereka yang putus sekolah atau menganggur. Mengajak mereka untuk ikut dalam training yang tersedia di puluhan Center of Excellence kami. Dengan begitu, angka penganggguran dan kemiskinan bsia lebih ditekan,” pungkasnya.
Hal itu dikatakan oleh Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Dr. Ir. Wahid Wahyudi, M.T. dalam pelepasan peserta program kerja UMM ke Jepang. Acara yang dilaksanakan pada 6 Februari 2023 ini dihadiri ratusan tamu dan peserta TC.
Ada lebih dari 112 peserta TC Vokasi UMM yang akan diberangkatkan dan bekerja di sederet bidang. Mereka telah melewati proses persiapan, baik dari segi bahasa maupun mematangkan skill.
Apalagi para peserta TC memang diharuskan hidup di asrama selama 24 jam sehari untuk mengikuti persiapan intensif. Menariknya, mereka bahkan mampu lulus dalam waktu enam bulan, padahal targetnya adalah dua belas bulan.
Adapun periode ini mengisi slot 29 perusahaan yang berlokasi di 17 prefektur Jepang. Vokasi UMM dan tim TC juga menargetkan semua prefektur bisa ditempati sebagai wadah berkarya para peserta di tahun mendatang. Yakni sebanyak 47 prefektur atau provinsi yang ada di Jepang.
Dalam kesempatan itu, Wahid, sapaannya, juga memberikan kuliah tamu kepada para peserta yang akan berangkat. Menurutnya, Indonesia akan menghadapi sederet tantangan dunia yang mau tidak mau harus dikalahkan. Terutama di era yang menuntut untuk berinovasi seiring berkembangnya zaman.
“Pun dengan era globalisasi yang menuntut standar kerja berskala global. Diiringi dengan media sosial yang membuat kita harus peka akan keadaan masyasrakat. Tantangan lainnya adalah era gig economy yang di dalamnya anak-anak milenial akan menjadi pekerja temporer,” jelasnya.
Namun ia mengapresiasi UMM, khususnya tim Voksi yang sangat bagus untuk menyiapkan SDM unggul sebagai modal kemajuan bangsa melalui beragam program. Ia juga ingin agar anak-anak muda bis amengembangkan potensi dan kompetensi yang dibutuhkan dalam menghadapi perkembangan teknologi digital.
“Selamat dan sukses saya ucapkan. Semoga saudara menjadi kebanggaan orang tua dan juga bangsa," harapnya.
Di sisi lain, President Director PT OS Selnajaya Jakarta Satoshi Miyajima mengapresiasi kerja sama yang dibangun bersama UMM. Sekalipun berada di situasi pandemi pada 2019-2020 lalu, Kampus Putih tidak pernah berhenti untuk berupaya menyiapkan dan mengirimkan tenaga kerja ke negeri sakura.
Satoshi juga berpesan kepada peserta yang berangkat untuk bekerja dengan baik dan tekun. Mengingat budaya Jepang yang dikenal sangat disiplin dan tepat waktu. Pun dengan sikap cepat belajar yang tentunya akan memudahkan mereka hidup di sana.
“Kalian adalah perwakilan Indonesia, UMM, dan juga OS Selnajaya. Maka, ketika saudara-saudara bekerja dengan baik, image serta kesan tenaga kerja Indonesia juga akan dinilai bagus,” tegasnya.
Hal serupa juga disampaikan Rektor UMM, Dr. Fauzan, M.Pd. Ia menegaskan bahwa program tersebut merupakan tekad UMM untuk berkontribusi atas persoalan yang ada. Khususnya dalam persoalan ketenagakerjaan.
“Para peserta di TC ini bukan hanya dari UMM, tapi juga ada dari perguruan tinggi lain. Ada yang dari Jakarta, Jawa Tengah, dan lainnya. Ini menjadi bukti bahwa UMM berkontribusi bukan hanya untuk UMM saja, tapi juga untuk memajukan bangsa Indonesia,” kata Rektor asal Kediri itu.
Fauzan juga menegaskan bahwa dalam menangani masalah masyarakat, tentu pihaknya menggunakan pendekatan pendidikan. Ada dua cara yang dijalankan yakni jalur reguler yang berdasarkan studi di kampus dan jalur training yang bisa menyasar pihak-pihak membutuhkan.
“Kami ingin menyasar mereka yang putus sekolah atau menganggur. Mengajak mereka untuk ikut dalam training yang tersedia di puluhan Center of Excellence kami. Dengan begitu, angka penganggguran dan kemiskinan bsia lebih ditekan,” pungkasnya.
(mpw)