Perpusnas Bersama PWI Berkolaborasi dalam Penguatan Literasi Masyarakat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perpustakaan Nasional Republik Indonesia ( Perpusnas ) melakukan kolaborasi dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dalam penguatan literasi di tengah masyarakat. Khususnya mengenai penyampaian informasi yang akuntabel dan kredibel.
“PWI dan Perpusnas adalah institusi pengelola peradaban yang tercatat di dalam sejarah panjang dunia. Kita berharap di tengah ledakan informasi, insan media mendapat referensi yang berkualitas dari perpustakaan dan sebaliknya, produk-produk insan media, baik dalam bentuk media online dan cetak,” ujar Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando, melalui siaran pers, Sabtu (11/2/2023).
Nota Kesepahaman Bersama (MoU) antara Perpusnas dan PWI dilakukan bertepatan dengan puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2023 di Medan, pada Kamis (10/2/2023). Nota kesepahaman bersama bertujuan meningkatkan hubungan kelembagaan dalam pelaksanaan diseminasi informasi untuk penguatan literasi masyarakat.
Baca juga: Siapkan Generasi Terbaik, Aksiologi Bekali Pelajar SMP dan SMA Kemampuan Kepemimpinan
Kepala Perpusnas menjelaskan, perpustakaan akan semakin mendapatkan karya-karya intelektual yang dihasilkan oleh insan media yang lebih berkualitas untuk pembangunan masyarakat pada masa akan datang.
“MoU ini akan membangun sinergitas menuju kolaborasi yang berkualitas dan penyajian informasi yang akuntabel, transparan, dan kredibel,” ungkapnya.
Menurutnya, Perpusnas dan pers harus menyampaikan ke masyarakat mengenai pentingnya literasi. Karena ilmu pengetahuan mendukung terciptanya perkembangan teknologi. Teknologi itu bisa didapatkan dari membaca buku. Hal ini membuktikan dan menjelaskan mahalnya ilmu pengetahuan.
Dalam pelaksanaannya, ruang lingkup nota kesepahaman ini meliputi pengembangan dan pemanfaatan sumber informasi perpustakaan, pengembangan dan pemanfaatan sumber daya perpustakaan, pengembangan sumber daya manusia, optimalisasi publikasi dan diseminasi informasi tentang perpustakaan dan literasi, serta kegiatan lainnya yang disepakati antara Perpusnas dan PWI.
Pihak PWI yang menandatangani adalah Ketua Umum PWI Pusat, Atal S Depari. Penandatanganan dilaksanakan di hadapan Presiden Joko Widodo, yang memberikan sambutan pada puncak peringatan HPN 2023.
Presiden dalam acara puncak HPN 2023 dengan tema 'Pers Merdeka, Demokrasi Bermartabat' ini mengatakan bahwa peran utama media kini semakin penting untuk mengamplifikasi kebenaran dan menyingkap fakta, terutama di tengah keganasan post truth, pascafakta dan pascakebenaran.
Baca juga: Tren Bisnis Kuliner Meningkat, Kemendikbudristek Dorong LKP Boga Ambil Peluang
Media arus utama diharapkan mampu menjaga dan mempertahankan misinya untuk mencari kebenaran, searching the truth, dan membangun optimistis.
Peran penting Perpusnas juga dinyatakan oleh Ketua Forum Pemimpin Redaksi, Arifin Asydhad, bahwa tugas utama media adalah melakukan penguatan literasi kepada publik.
“Media massa perlu melakukan kolaborasi-kolaborasi dengan banyak pihak terkait dengan literasi, salah satunya dengan Perpustakaan Nasional. Jadi saya kira media massa dan Perpustakaan Nasional punya visi dan misi yang sama, sehingga perlu ada kerja sama-kerja sama yang baik ke depan,” pungkasnya.
“PWI dan Perpusnas adalah institusi pengelola peradaban yang tercatat di dalam sejarah panjang dunia. Kita berharap di tengah ledakan informasi, insan media mendapat referensi yang berkualitas dari perpustakaan dan sebaliknya, produk-produk insan media, baik dalam bentuk media online dan cetak,” ujar Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando, melalui siaran pers, Sabtu (11/2/2023).
Nota Kesepahaman Bersama (MoU) antara Perpusnas dan PWI dilakukan bertepatan dengan puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2023 di Medan, pada Kamis (10/2/2023). Nota kesepahaman bersama bertujuan meningkatkan hubungan kelembagaan dalam pelaksanaan diseminasi informasi untuk penguatan literasi masyarakat.
Baca juga: Siapkan Generasi Terbaik, Aksiologi Bekali Pelajar SMP dan SMA Kemampuan Kepemimpinan
Kepala Perpusnas menjelaskan, perpustakaan akan semakin mendapatkan karya-karya intelektual yang dihasilkan oleh insan media yang lebih berkualitas untuk pembangunan masyarakat pada masa akan datang.
“MoU ini akan membangun sinergitas menuju kolaborasi yang berkualitas dan penyajian informasi yang akuntabel, transparan, dan kredibel,” ungkapnya.
Menurutnya, Perpusnas dan pers harus menyampaikan ke masyarakat mengenai pentingnya literasi. Karena ilmu pengetahuan mendukung terciptanya perkembangan teknologi. Teknologi itu bisa didapatkan dari membaca buku. Hal ini membuktikan dan menjelaskan mahalnya ilmu pengetahuan.
Dalam pelaksanaannya, ruang lingkup nota kesepahaman ini meliputi pengembangan dan pemanfaatan sumber informasi perpustakaan, pengembangan dan pemanfaatan sumber daya perpustakaan, pengembangan sumber daya manusia, optimalisasi publikasi dan diseminasi informasi tentang perpustakaan dan literasi, serta kegiatan lainnya yang disepakati antara Perpusnas dan PWI.
Pihak PWI yang menandatangani adalah Ketua Umum PWI Pusat, Atal S Depari. Penandatanganan dilaksanakan di hadapan Presiden Joko Widodo, yang memberikan sambutan pada puncak peringatan HPN 2023.
Presiden dalam acara puncak HPN 2023 dengan tema 'Pers Merdeka, Demokrasi Bermartabat' ini mengatakan bahwa peran utama media kini semakin penting untuk mengamplifikasi kebenaran dan menyingkap fakta, terutama di tengah keganasan post truth, pascafakta dan pascakebenaran.
Baca juga: Tren Bisnis Kuliner Meningkat, Kemendikbudristek Dorong LKP Boga Ambil Peluang
Media arus utama diharapkan mampu menjaga dan mempertahankan misinya untuk mencari kebenaran, searching the truth, dan membangun optimistis.
Peran penting Perpusnas juga dinyatakan oleh Ketua Forum Pemimpin Redaksi, Arifin Asydhad, bahwa tugas utama media adalah melakukan penguatan literasi kepada publik.
“Media massa perlu melakukan kolaborasi-kolaborasi dengan banyak pihak terkait dengan literasi, salah satunya dengan Perpustakaan Nasional. Jadi saya kira media massa dan Perpustakaan Nasional punya visi dan misi yang sama, sehingga perlu ada kerja sama-kerja sama yang baik ke depan,” pungkasnya.
(nnz)