Tren Bisnis Kuliner Meningkat, Kemendikbudristek Dorong LKP Boga Ambil Peluang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kemendikbudristek mendorong lembaga kursus dan pelatihan ( LKP ) di bidang tata boga untuk lebih kreatif dan cerdas dalam membaca peluang. Salah satunya adalah industri kuliner yang sangat potensial dan terus mengalami pertumbuhan paling cepat pascapandemi Covid-19.
Hal ini disampaikan Direktur Kursus dan Pelatihan Ditjen Pendidikan Vokasi (Diksi) Kemendikbudristek Wartanto dalam sambutannya saat membuka Webinar Nasional “Sinergitas Ikaboga Indonesia dalam Mengembangkan Program Pendidikan Kewirausahaan di LKP Tata Boga”.
Selain menjadi sektor yang cepat bangkit dari Covid-19, industri boga juga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui pembukaan lapangan usaha baru.
Baca juga: Program SMK PK SPD Perkuat Kemitraan Industri dan Pendidikan Vokasi
Berdasarkan data BPS Juni 2022, terdapat 11.223 usaha kuliner yang tersebar di seluruh Indonesia pada 2020, di mana 8.042 usaha (71,65 persen) di antaranya berupa restoran atau rumah makan, 269 usaha (2,40 persen) berupa katering, dan sisanya 2.912 usaha (25,9 persen) masuk dalam kategori lainnya.
Oleh karena itu, sebagai salah satu satuan pendidikan vokasi nonformal, LKP, menurut Wartanto, harus dapat melihat peluang besar dari industri boga tersebut. LKP harus mampu menyediakan layanan pendidikan yang inovatif dan kreatif agar bisa melahirkan peserta didik yang mampu membuka usaha boga.
“Kursus tata boga itu menjadi salah satu kursus yang paling banyak diminati dan LKP di bidang boga harus memiliki kreativitas yang luar biasa,” ujarnya, melalui siaran pers, Jumat (10/2/2023).
Wartanto mengatakan, LKP juga harus bersinergi atau berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan agar dapat menghadirkan layanan pendidikan yang inovatif dan mampu mendukung pengembangan industri boga di Indonesia.
“Setelah kita keluar dari zona merah Covid-19, kita bisa saksikan bahwa usaha-usaha kuliner seperti pujasera dan pusat-pusat kuliner kembali bermunculan dan ini menandakan bahwa bidang kuliner dan boga itu sangat luar biasa,” katanya.
Baca juga: PPDB 2023 SMAN Unggulan M.H Thamrin Jakarta, Baca Infonya di Sini
Hal ini disampaikan Direktur Kursus dan Pelatihan Ditjen Pendidikan Vokasi (Diksi) Kemendikbudristek Wartanto dalam sambutannya saat membuka Webinar Nasional “Sinergitas Ikaboga Indonesia dalam Mengembangkan Program Pendidikan Kewirausahaan di LKP Tata Boga”.
Selain menjadi sektor yang cepat bangkit dari Covid-19, industri boga juga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui pembukaan lapangan usaha baru.
Baca juga: Program SMK PK SPD Perkuat Kemitraan Industri dan Pendidikan Vokasi
Berdasarkan data BPS Juni 2022, terdapat 11.223 usaha kuliner yang tersebar di seluruh Indonesia pada 2020, di mana 8.042 usaha (71,65 persen) di antaranya berupa restoran atau rumah makan, 269 usaha (2,40 persen) berupa katering, dan sisanya 2.912 usaha (25,9 persen) masuk dalam kategori lainnya.
Oleh karena itu, sebagai salah satu satuan pendidikan vokasi nonformal, LKP, menurut Wartanto, harus dapat melihat peluang besar dari industri boga tersebut. LKP harus mampu menyediakan layanan pendidikan yang inovatif dan kreatif agar bisa melahirkan peserta didik yang mampu membuka usaha boga.
“Kursus tata boga itu menjadi salah satu kursus yang paling banyak diminati dan LKP di bidang boga harus memiliki kreativitas yang luar biasa,” ujarnya, melalui siaran pers, Jumat (10/2/2023).
Wartanto mengatakan, LKP juga harus bersinergi atau berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan agar dapat menghadirkan layanan pendidikan yang inovatif dan mampu mendukung pengembangan industri boga di Indonesia.
“Setelah kita keluar dari zona merah Covid-19, kita bisa saksikan bahwa usaha-usaha kuliner seperti pujasera dan pusat-pusat kuliner kembali bermunculan dan ini menandakan bahwa bidang kuliner dan boga itu sangat luar biasa,” katanya.
Baca juga: PPDB 2023 SMAN Unggulan M.H Thamrin Jakarta, Baca Infonya di Sini