Menata Asa di Bina Bangsa
loading...
A
A
A
KOTAWARINGIN TIMUR - Deretan bangunan sekolah dari TK hingga SMA yang berdiri megah di kanan-kiri jalan. Jika bangunan itu berada di wilayah perkotaan, maka akan menjadi pemandangan yang biasa. Namun ini di tengah kebun sawit. Tentu kontras dengan lanskap di sekitarnya.
Apalagi jika kita masuk ke dalam. Bangunan fisik dan fasilitas yang tersedia ubahnya sekolah unggulan di Jakarta dan sekitarnya.
Ya, sekolah tersebut berada di area PT Mustika Sembuluh 1, Wilmar di Desa Pondok Damar, Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Sekolah tersebut dikelola Yayasan Bina Bangsa yang bernaung di bawah Wilmar Central Kalimantan Project.
Selain di Kota Waringin Timur, yayasan ini juga mengoperasikan sekolah di Kabupaten Seruyan. Total ada 18 sekolah yang dikelola. Rinciannya 8 TK, 6 SD, 3 SMP, dan 1 SMA dengan total jumlah murid mencapai 5.377 orang. Fasilitas tersebut disediakan untuk anak karyawan. Meski demikian, Yayasan memberikan peluang bagi masyarakat sekitar perkebunan untuk turut menimba ilmu di sekolah tersebut.
Selama ini, Wilmar dikenal sebagai perusahaan yang bergerak dalam industri agribisnis. Lantas, apa yang mendorong perusahaan tersebut concern dalam masalah pendidikan?
Ketua Yayasan Bina Bangsa Eko Yuliadi menuturkan, perusahaan sangat peduli dengan pendidikan. Alasannya pendidikan merupakan pondasi dalam menyiapkan generasi masa depan yang berkualitas dan sumbangsih terhadap negara.
Semua anak perlu mendapatkan kesempatan yang sama dalam memperoleh pendidikan, dimanapun mereka berada. "Ini merupakan kesempatan juga kebanggaan bagi karyawan agar putra-putrinya bisa mendapatkan pendidikan yang lebih baik," katanya saat ditemui dalam kunjungan ke Sekolah Bina Bangsa, Rabu (8/2/2023).
Salah satu upaya mempersiapkan generasi yang baik adalah dengan membina minat dan bakat sejak dini. Hal itu terlihat dalam program unggulan di TK Bina Bangsa, yang terdiri dari seni tari, melukis, berkebun, drum band, dan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Pihaknya juga mengajarkan mengenai budaya agar anak-nak tersebut mengenalnya sejak dini. "Setiap kelas punya khas, ini agar kami tau minat dan bakat anak apa," kata Supinah, kepala sekolah TK Bina Bangsa 01.
Apalagi jika kita masuk ke dalam. Bangunan fisik dan fasilitas yang tersedia ubahnya sekolah unggulan di Jakarta dan sekitarnya.
Ya, sekolah tersebut berada di area PT Mustika Sembuluh 1, Wilmar di Desa Pondok Damar, Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Sekolah tersebut dikelola Yayasan Bina Bangsa yang bernaung di bawah Wilmar Central Kalimantan Project.
Selain di Kota Waringin Timur, yayasan ini juga mengoperasikan sekolah di Kabupaten Seruyan. Total ada 18 sekolah yang dikelola. Rinciannya 8 TK, 6 SD, 3 SMP, dan 1 SMA dengan total jumlah murid mencapai 5.377 orang. Fasilitas tersebut disediakan untuk anak karyawan. Meski demikian, Yayasan memberikan peluang bagi masyarakat sekitar perkebunan untuk turut menimba ilmu di sekolah tersebut.
Selama ini, Wilmar dikenal sebagai perusahaan yang bergerak dalam industri agribisnis. Lantas, apa yang mendorong perusahaan tersebut concern dalam masalah pendidikan?
Ketua Yayasan Bina Bangsa Eko Yuliadi menuturkan, perusahaan sangat peduli dengan pendidikan. Alasannya pendidikan merupakan pondasi dalam menyiapkan generasi masa depan yang berkualitas dan sumbangsih terhadap negara.
Semua anak perlu mendapatkan kesempatan yang sama dalam memperoleh pendidikan, dimanapun mereka berada. "Ini merupakan kesempatan juga kebanggaan bagi karyawan agar putra-putrinya bisa mendapatkan pendidikan yang lebih baik," katanya saat ditemui dalam kunjungan ke Sekolah Bina Bangsa, Rabu (8/2/2023).
Salah satu upaya mempersiapkan generasi yang baik adalah dengan membina minat dan bakat sejak dini. Hal itu terlihat dalam program unggulan di TK Bina Bangsa, yang terdiri dari seni tari, melukis, berkebun, drum band, dan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Pihaknya juga mengajarkan mengenai budaya agar anak-nak tersebut mengenalnya sejak dini. "Setiap kelas punya khas, ini agar kami tau minat dan bakat anak apa," kata Supinah, kepala sekolah TK Bina Bangsa 01.