Kepala Perpusnas: Program TPBIS Jadi Solusi Pemulihan Ekonomi Pascapandemi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perpustakaan Nasional ( Perpusnas ) memiliki program prioritas nasional Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS). Program ini menjadi solusi untuk pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19.
Melalui program TPBIS perpustakaan bertransformasi menjadi tempat untuk masyarakat mendapatkan pendampingan dan pelatihan soft skills berbasis bahan bacaan ilmu terapan guna menghasilkan barang dan jasa.
“Perpustakaan harus bisa menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Karena perpustakaan adalah bangku pendidikan terakhir yang dapat mereka datangi untuk mendapatkan ilmu dan memperbaiki perekonomian keluarga,” ujar Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando, melalui siaran pers, Rabu (15/2/2023).
Baca juga: Wapres Minta Jumlah Sekolah Unggulan di Sumatra Utara Diperbanyak
Kepala Perpusnas menyebut program TPBIS menjadi solusi untuk pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19. Ditegaskan bahwa para penerima manfaat program TPBIS memberikan respons positif setelah mendapatkan pendampingan di perpustakaan.
Setelah memiliki keterampilan hidup, ujar Syarif Bando, terbuka peluang untuk membuat usaha mikro dan home industry dalam mengatasi masalah ekonomi.
“Dan testimoni mereka tentang keberhasilan itu bisa berdampak sangat luas,” urainya.
Hal ini dia sampaikan pada RDP Lintas Kementerian di Komisi X DPR, Selasa (14/2/2023). RDP lintas kementerian/lembaga tersebut mengagendakan peningkatan literasi nasional terkait indeks literasi berdasarkan Perpusnas dan UNESCO.
Muhammad Syarif Bando, menjelaskan indeks literasi negara di dunia tidak ditentukan oleh UNESCO. Oleh karenanya, Perpusnas menyusun indeks literasi yang disesuaikan dengan kondisi masyarakat Indonesia, yaitu Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM).
Baca juga: Latih Kepedulian Anak, Sekolah Regina Pacis Gandeng MNC Peduli Galang 1000 Buku
Melalui program TPBIS perpustakaan bertransformasi menjadi tempat untuk masyarakat mendapatkan pendampingan dan pelatihan soft skills berbasis bahan bacaan ilmu terapan guna menghasilkan barang dan jasa.
“Perpustakaan harus bisa menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Karena perpustakaan adalah bangku pendidikan terakhir yang dapat mereka datangi untuk mendapatkan ilmu dan memperbaiki perekonomian keluarga,” ujar Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando, melalui siaran pers, Rabu (15/2/2023).
Baca juga: Wapres Minta Jumlah Sekolah Unggulan di Sumatra Utara Diperbanyak
Kepala Perpusnas menyebut program TPBIS menjadi solusi untuk pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19. Ditegaskan bahwa para penerima manfaat program TPBIS memberikan respons positif setelah mendapatkan pendampingan di perpustakaan.
Setelah memiliki keterampilan hidup, ujar Syarif Bando, terbuka peluang untuk membuat usaha mikro dan home industry dalam mengatasi masalah ekonomi.
“Dan testimoni mereka tentang keberhasilan itu bisa berdampak sangat luas,” urainya.
Hal ini dia sampaikan pada RDP Lintas Kementerian di Komisi X DPR, Selasa (14/2/2023). RDP lintas kementerian/lembaga tersebut mengagendakan peningkatan literasi nasional terkait indeks literasi berdasarkan Perpusnas dan UNESCO.
Muhammad Syarif Bando, menjelaskan indeks literasi negara di dunia tidak ditentukan oleh UNESCO. Oleh karenanya, Perpusnas menyusun indeks literasi yang disesuaikan dengan kondisi masyarakat Indonesia, yaitu Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM).
Baca juga: Latih Kepedulian Anak, Sekolah Regina Pacis Gandeng MNC Peduli Galang 1000 Buku