LAFKI-IKI Kerja Sama, Tingkatkan Profesionalisme Insan Kesehatan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Lembaga Akreditasi Fasilitas Kesehatan Indonesia (LAFKI) dan Institut Kesehatan Indonesia (IKI) menandatangani Memorandum of Understanding-Perjanjian Kerja Sama (MoU-PKS). Kerja sama berkenaan dengan pelaksanaan pendidikan Fellow of Indonesian Health Facility Accreditation Agency (FIHFAA).
Penandatanganan kerja sama antarkedua lembaga tersebut dilakukan Ketua Umum LAFKI Friedrich M Rumintjap, dan Rektor IKI Nurlis Effendi di Kampus IKI, Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (15/2/2023). "Baru LAFKI yang pertama kali mengadakannya dan bekerja sama dengan IKI," kata Friedrich dalam keterangan tertulisnya, Kamis (16/2/2023).
Friedrich yang akrab disapa dr Frits mengatakan FIHFAA merupakan kursus perdana yang digelar di Indonesia. FIHFAA merupakan pengakuan atas selesainya pendidikan singkat yang telah dilalui seorang insan kesehatan.
FIHFAA diberikan secara selektif oleh Tim Kredensial yang dibentuk Pimpinan Pusat (PP) LAFKI. "FIHFAA merupakan salah satu program kerja PP LAFKI periode 2022-2027," ungkap purnawirawan TNI AU berpangkat kolonel itu.
Pendidikan atau kursus FIHFAA ini bertujuan meningkatkan kemampuan, kepemimpinan, serta profesionalisme dengan mengikuti berbagai aktivitas di lembaga survei akreditasi khususnya di LAFKI. "Dalam kursus ini kita juga ingin meningkatan motivasi dan inspirasi bagi para peserta," imbuh mantan Kepala RS TNI AU Atang Sanjaya itu.
Program FIHFAA ini, lanjut dia, akan berlangsung selama 3 bulan penuh. Baik secara luring, daring, maupun hybrid. Para pesertanya adalah anggota aktif LAFKI yang telah mengikuti pelatihan surveyor dari Kementerian Kesehatan dan bersertifikat.
Selain itu, program ini juga bisa diikuti oleh insan kesehatan lainnya yang telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Bidang Diklat LAFKI. “Modul pendidikannya meliputi manajemen, patient centered care, patient safety, dan program nasional," papar Frits.
Dia berharap program kursus FIHFAA ini dapat membawa manfaat bagi para peserta, lembaga-lembaga kesehatan, fasilitas pelayanan kesehatan, serta masyarakat. "Insan kesehatan harus selalu berusaha meningkatkan kemampuan profesionalismenya yang akhirnya bermuara pada kemanfaatan bagi masyarakat menuju Indonesia sehat," tandasnya.
Penandatanganan kerja sama antarkedua lembaga tersebut dilakukan Ketua Umum LAFKI Friedrich M Rumintjap, dan Rektor IKI Nurlis Effendi di Kampus IKI, Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (15/2/2023). "Baru LAFKI yang pertama kali mengadakannya dan bekerja sama dengan IKI," kata Friedrich dalam keterangan tertulisnya, Kamis (16/2/2023).
Friedrich yang akrab disapa dr Frits mengatakan FIHFAA merupakan kursus perdana yang digelar di Indonesia. FIHFAA merupakan pengakuan atas selesainya pendidikan singkat yang telah dilalui seorang insan kesehatan.
FIHFAA diberikan secara selektif oleh Tim Kredensial yang dibentuk Pimpinan Pusat (PP) LAFKI. "FIHFAA merupakan salah satu program kerja PP LAFKI periode 2022-2027," ungkap purnawirawan TNI AU berpangkat kolonel itu.
Pendidikan atau kursus FIHFAA ini bertujuan meningkatkan kemampuan, kepemimpinan, serta profesionalisme dengan mengikuti berbagai aktivitas di lembaga survei akreditasi khususnya di LAFKI. "Dalam kursus ini kita juga ingin meningkatan motivasi dan inspirasi bagi para peserta," imbuh mantan Kepala RS TNI AU Atang Sanjaya itu.
Program FIHFAA ini, lanjut dia, akan berlangsung selama 3 bulan penuh. Baik secara luring, daring, maupun hybrid. Para pesertanya adalah anggota aktif LAFKI yang telah mengikuti pelatihan surveyor dari Kementerian Kesehatan dan bersertifikat.
Selain itu, program ini juga bisa diikuti oleh insan kesehatan lainnya yang telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Bidang Diklat LAFKI. “Modul pendidikannya meliputi manajemen, patient centered care, patient safety, dan program nasional," papar Frits.
Dia berharap program kursus FIHFAA ini dapat membawa manfaat bagi para peserta, lembaga-lembaga kesehatan, fasilitas pelayanan kesehatan, serta masyarakat. "Insan kesehatan harus selalu berusaha meningkatkan kemampuan profesionalismenya yang akhirnya bermuara pada kemanfaatan bagi masyarakat menuju Indonesia sehat," tandasnya.
(poe)