Tiga Pilar Utama Mengawal Kesuksesan Program Buku Bacaan Bermutu di Indonesia
loading...
A
A
A
Dukungan Para Pemangku Kepentingan
Pada kesempatan ini, Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian pemerintah yang menyediakan bantuan buku dan modul literasi. “Saya mengimbau kepada guru dan murid di sekolah penerima buku untuk memanfaatkan buku-buku tersebut dengan baik untuk mewujudkan generasi cerdas berkarakter,” katanya.
Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah menilai bahwa dengan buku-buku yang berkualitas dapat melatih imajinasi dan wawasan anak-anak terhadap informasi yang sifatnya lintas waktu dan
tempat.
“Kami harap kegiatan ini bisa terus berlanjut tidak hanya untuk daerah tertinggal saja tapi juga (untuk) seluruh kabupaten/kota di Indonesia,” imbuhnya.
Berikutnya, Gubernur Riau Syamsuar turut menggarisbawahi pentingnya penyediaan buku dengan konten menarik untuk meningkatkan daya tarik pembaca. Selain itu, ia juga berharap, semoga dengan program ini, indeks literasi Indonesia akan meningkat dari tahun ke tahun.
Tak ketinggalan, Penjabat (Pj.) Bupati Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, Rinny Tamuntuan yang meyakini bahwa untuk meningkatkan kemampuan literasi, buku bacaan merupakan media yang sangat bermanfaat. Oleh karena itu, ia beserta jajarannya akan mendukung program Buku Bacaan Bermutu.
“Saya selaku penjabat bupati bersama kepala dinas pendidikan dan kebudayaan daerah akan memberikan perhatian khusus kepada fasilitator pendamping supaya guru dapat memanfaatkan buku-buku ini semaksimal mungkin sebagai bahan ajar yang mendukung peningkatan mutu literasi di sekolah,” tuturnya.
Menurut Bupati Lombok Utara Najmul Akhyar, bantuan buku sejumlah lebih dari 134 ribu eksemplar yang diberikan oleh Kemendikbudristek kepada 80 SD di Lombok Utara tentu akan bisa dimanfaatkan anak-anak. "Ini akan mendukung pembangunan SDM di Lombok Utara ke depannya,” imbuhnya.
Senada dengan yang disampaikan sebelumnya, Wali Kota Dumai Paisal. Ia mengakui, hibah buku memang diperlukan di daerah yang masih kurang buku bacaan bermutu.
“Kami menyambut baik program pendampingan pemanfaatan buku bacaan literasi yang diselenggarakan ini semoga berjalan sukses dan berkesinambungan,” tambahnya.
Ia optimistis, program Buku Bacaan Bermutu yang diikuti oleh 30 SD di daerahnya, akan menambah minat anak dalam membaca.
Pada kesempatan ini, Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian pemerintah yang menyediakan bantuan buku dan modul literasi. “Saya mengimbau kepada guru dan murid di sekolah penerima buku untuk memanfaatkan buku-buku tersebut dengan baik untuk mewujudkan generasi cerdas berkarakter,” katanya.
Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah menilai bahwa dengan buku-buku yang berkualitas dapat melatih imajinasi dan wawasan anak-anak terhadap informasi yang sifatnya lintas waktu dan
tempat.
“Kami harap kegiatan ini bisa terus berlanjut tidak hanya untuk daerah tertinggal saja tapi juga (untuk) seluruh kabupaten/kota di Indonesia,” imbuhnya.
Berikutnya, Gubernur Riau Syamsuar turut menggarisbawahi pentingnya penyediaan buku dengan konten menarik untuk meningkatkan daya tarik pembaca. Selain itu, ia juga berharap, semoga dengan program ini, indeks literasi Indonesia akan meningkat dari tahun ke tahun.
Tak ketinggalan, Penjabat (Pj.) Bupati Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, Rinny Tamuntuan yang meyakini bahwa untuk meningkatkan kemampuan literasi, buku bacaan merupakan media yang sangat bermanfaat. Oleh karena itu, ia beserta jajarannya akan mendukung program Buku Bacaan Bermutu.
“Saya selaku penjabat bupati bersama kepala dinas pendidikan dan kebudayaan daerah akan memberikan perhatian khusus kepada fasilitator pendamping supaya guru dapat memanfaatkan buku-buku ini semaksimal mungkin sebagai bahan ajar yang mendukung peningkatan mutu literasi di sekolah,” tuturnya.
Menurut Bupati Lombok Utara Najmul Akhyar, bantuan buku sejumlah lebih dari 134 ribu eksemplar yang diberikan oleh Kemendikbudristek kepada 80 SD di Lombok Utara tentu akan bisa dimanfaatkan anak-anak. "Ini akan mendukung pembangunan SDM di Lombok Utara ke depannya,” imbuhnya.
Senada dengan yang disampaikan sebelumnya, Wali Kota Dumai Paisal. Ia mengakui, hibah buku memang diperlukan di daerah yang masih kurang buku bacaan bermutu.
“Kami menyambut baik program pendampingan pemanfaatan buku bacaan literasi yang diselenggarakan ini semoga berjalan sukses dan berkesinambungan,” tambahnya.
Ia optimistis, program Buku Bacaan Bermutu yang diikuti oleh 30 SD di daerahnya, akan menambah minat anak dalam membaca.