Mulai Maret, 59.852 Santri Pesantren Salafiyah Ikuti Ujian Pendidikan Kesetaraan
loading...
A
A
A
“Selanjutnya setelah Idul Fitri, ujian pada jenjang Wustha dilaksanakan mulai 8 sampai 14 Mei 2023. Untuk jenjang Ula, ujian mulai 22 sampai 27 Mei 2023,” sambungnya.
Kepala Sub Direktorat Pendidikan Kesetaraan pada Direktorat PD Pontren, Rahmawati menambahkan, pihaknya saat ini masih terus melakukan validasi data peserta ujian. Validasi tidak hanya pada database Kementerian Agama, tetapi juga Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
“Validasi data sangat penting sebagai salah satu cara melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keabsahan lembaga PKPPS itu sendiri. Tidak luput monitoring keabsahan identitas santri, serta rekam jejak pembelajarannya selama di PKPPS,” terang Rahmawati.
Untuk ujian kesetaraan tahun 2023, lanjut Rahmawati, peserta yang telah tervalidasi di data EMIS Kemenag maupun data Kemendikbudristek berjumlah 59.852 santri. Mereka tersebar pada tiga jenjang, yaitu 17.844 santri Ulya, 37.693 santri Wustha, dan 4.315 santri Ula.
“Jumlah ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2022,” sebutnya.
Penyusun kisi-kisi dan Juknis ujian kesetaraan tahun 2023 melibatkan Forum Komunikasi PKPPS Indonesia. Sedangkan kendali mutu pelaksanaan ujian dilakukan oleh Direktorat PD Pontren sendiri. Pengendalian tersebut mencakup kendali mutu isi, proses, dan penilaian.
“Tidak hanya mutu soal-soalnya saja, tetapi juga untuk memunculkan kekhasan pendidikan yang diselenggarakan oleh pondok pesantren salafiyah di Indonesia,” tandasnya.
Kepala Sub Direktorat Pendidikan Kesetaraan pada Direktorat PD Pontren, Rahmawati menambahkan, pihaknya saat ini masih terus melakukan validasi data peserta ujian. Validasi tidak hanya pada database Kementerian Agama, tetapi juga Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
“Validasi data sangat penting sebagai salah satu cara melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keabsahan lembaga PKPPS itu sendiri. Tidak luput monitoring keabsahan identitas santri, serta rekam jejak pembelajarannya selama di PKPPS,” terang Rahmawati.
Untuk ujian kesetaraan tahun 2023, lanjut Rahmawati, peserta yang telah tervalidasi di data EMIS Kemenag maupun data Kemendikbudristek berjumlah 59.852 santri. Mereka tersebar pada tiga jenjang, yaitu 17.844 santri Ulya, 37.693 santri Wustha, dan 4.315 santri Ula.
“Jumlah ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2022,” sebutnya.
Penyusun kisi-kisi dan Juknis ujian kesetaraan tahun 2023 melibatkan Forum Komunikasi PKPPS Indonesia. Sedangkan kendali mutu pelaksanaan ujian dilakukan oleh Direktorat PD Pontren sendiri. Pengendalian tersebut mencakup kendali mutu isi, proses, dan penilaian.
“Tidak hanya mutu soal-soalnya saja, tetapi juga untuk memunculkan kekhasan pendidikan yang diselenggarakan oleh pondok pesantren salafiyah di Indonesia,” tandasnya.
(mpw)