Sejarah Hari Pendidikan Nasional dan Sosok Penting di Balik Hardiknas
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) pada tahun ini jatuh pada Selasa (2/5/2023). Seperti ini sejarah dan sosok penting di balik Hardiknas .
Pemerintah menetapkan 2 Mei sebagai Hari Pendidikan Nasional melalui Keppres No 316 Tahun 1959. Hari ini disebut penting sebagai wujud kepedulian pemerintah akan pentingnya pendidikan di Indonesia.
Hari Pendidikan Nasional tahun ini mengambil tema Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar. Peringatan Hardiknas juga sebagai momentum menumbuhkan rasa patriotisme dan nasionalisme bagi seluruh insan pendidikan.
Di balik itu, penetapan Hari Pendidikan Nasional juga dilatarbelakangi oleh sosok yang memiliki jasa luar biasa di dunia pendidikan di Tanah Air, yaitu Ki Hadjar Dewantara.
Baca juga: Wajib Tahu! Berikut Tes Khusus Sekolah Kedinasan yang Harus Disiapkan Agar Lolos Seleksi
Pada 2 Mei inilah Ki Hadjar Dewantara, sosok pahlawan nasional yang juga merupakan Bapak Perintis Pendidikan Nasional di Indonesia ini lahir.
Dikutip dari laman Universitas Medan Area, Ki Hadjar Dewantara lahir di Pakualaman pada2 Mei 1889, dan meninggal di Yogyakarta, 26 April 1959 pada usia 69 tahun. Itu mengapa tanggal kelahirannya diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional di Indonesia.
Seperti diketahui, Ki Hadjar Dewantara adalah seorang pahlawan nasional yang berani menentang kebijakan pendidikan pemerintah Hindia Belanda pada masa itu.
Kebijakan yang ditentang adalah kebijakan tentang pendidikan yang hanya bisa dirasakan oleh anak-anak kelahiran Belanda atau anak-anak dari golongan berada saja.
Kritiknya terhadap kebijakan pemerintah saat itu membuat dirinya diasingkan ke Belanda. Setelah kembali ke Indonesia, Ki Hadjar Dewantara kemudian mendirikan sebuah lembaga pendidikan yang dikenal dengan nama Taman Siswa.
Selain mendirikan Taman Siswa Ki Hadjar Dewantara juga merupakan seorang aktivis pergerakan kemerdekaan Indonesia, kolumnis, politisi, dan pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia di zaman penjajahan Belanda.
Ki Hadjar Dewantara menamatkan pendidikan dasar di ELS (Europeesche Lagere School) atau sekolah dasar pada zaman kolonial Hindia Belanda di Indonesia.
Pemerintah menetapkan 2 Mei sebagai Hari Pendidikan Nasional melalui Keppres No 316 Tahun 1959. Hari ini disebut penting sebagai wujud kepedulian pemerintah akan pentingnya pendidikan di Indonesia.
Hari Pendidikan Nasional tahun ini mengambil tema Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar. Peringatan Hardiknas juga sebagai momentum menumbuhkan rasa patriotisme dan nasionalisme bagi seluruh insan pendidikan.
Di balik itu, penetapan Hari Pendidikan Nasional juga dilatarbelakangi oleh sosok yang memiliki jasa luar biasa di dunia pendidikan di Tanah Air, yaitu Ki Hadjar Dewantara.
Baca juga: Wajib Tahu! Berikut Tes Khusus Sekolah Kedinasan yang Harus Disiapkan Agar Lolos Seleksi
Pada 2 Mei inilah Ki Hadjar Dewantara, sosok pahlawan nasional yang juga merupakan Bapak Perintis Pendidikan Nasional di Indonesia ini lahir.
Sosok Ki Hadjar Dewantara
Dikutip dari laman Universitas Medan Area, Ki Hadjar Dewantara lahir di Pakualaman pada2 Mei 1889, dan meninggal di Yogyakarta, 26 April 1959 pada usia 69 tahun. Itu mengapa tanggal kelahirannya diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional di Indonesia.
Seperti diketahui, Ki Hadjar Dewantara adalah seorang pahlawan nasional yang berani menentang kebijakan pendidikan pemerintah Hindia Belanda pada masa itu.
Kebijakan yang ditentang adalah kebijakan tentang pendidikan yang hanya bisa dirasakan oleh anak-anak kelahiran Belanda atau anak-anak dari golongan berada saja.
Kritiknya terhadap kebijakan pemerintah saat itu membuat dirinya diasingkan ke Belanda. Setelah kembali ke Indonesia, Ki Hadjar Dewantara kemudian mendirikan sebuah lembaga pendidikan yang dikenal dengan nama Taman Siswa.
Selain mendirikan Taman Siswa Ki Hadjar Dewantara juga merupakan seorang aktivis pergerakan kemerdekaan Indonesia, kolumnis, politisi, dan pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia di zaman penjajahan Belanda.
Riwayat Pendidikan Ki Hadjar Dewantara
Ki Hadjar Dewantara menamatkan pendidikan dasar di ELS (Europeesche Lagere School) atau sekolah dasar pada zaman kolonial Hindia Belanda di Indonesia.