Hardiknas, Guru-Murid Harus Sejahtera dan Merdeka dari Dosa Pendidikan
loading...
Guru mengajar di sekolah. Foto/Dok/SINDOnews
A
A
A
JAKARTA - Dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional ( Hardiknas ) 2023 dengan dengan tema “Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar”, Wakil Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjaifudian mendorong agar pemerintah mulai fokus pada guru merdeka sejahtera dan murid merdeka.
Karena, Hetifah melihat, dalam beberapa tahun terakhir atau dalam 24 Episode Merdeka Belajar telah berupaya menjawab berbagai tantangan dalam ekosistem pendidikan Indonesia, mulai dari pendanaan, kualitas pendidikan, infrastuktur dan teknologi, serta keterlibatan berbagai pihak dan masyarakat.
"Harapan saya pada tahun ini fokus pada kemerdekaan dua pemain kunci pada pendidikan Indonesia, yaitu guru merdeka sejahtera serta murid merdeka dari dosa pendidikan," kata Hetifah kepada wartawan, Selasa (2/5/2023) malam.
Menurut Hetifah, bagaimana guru dapat memberikan pengajaran yang maksimal jika kesejahteraannya saja masih di bawah standar. Karenanya, ia mendesak Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) agar menuntaskan kesimpangsiuran seleksi PPPK guru, menyederhanakan mekanismenya, serta mempererat koordinasi dengan Pemda.
"Jangan meminta guru menunggu lebih lama lagi. Selain itu, saya juga mendorong Pemda agar menambahkan skema dana tunjangan guru," desaknya.
Kemudian, Hetifah melanjutkan, bagaimana murid dapat belajar secara maksimal jika dirinya masih berada dalam kondisi yang tidak aman dari 3 dosa pendidikan yakni perundungan, intoleransi dan kekerasan seksual.
Karenanya, ia juga mendorong Kemendikbudristek untuk kembali mengevaluasi program pendidikan karakter dan regulasi terkait.
"Selain itu, saya juga mengajak Pemuda, organisasi persatuan guru, persatuan orang tua, untuk duduk bersama dan menyelesaikan hal ini. Ini adalah tanggung jawab kita bersama," terang politikus Golkar ini.
"Dengan kemerdekaan guru dan murid dalam kegiatan belajar mengajar, saya optimis tujuan Merdeka Belajar akan tercapai dengan optimal," tandas Hetifah.
Karena, Hetifah melihat, dalam beberapa tahun terakhir atau dalam 24 Episode Merdeka Belajar telah berupaya menjawab berbagai tantangan dalam ekosistem pendidikan Indonesia, mulai dari pendanaan, kualitas pendidikan, infrastuktur dan teknologi, serta keterlibatan berbagai pihak dan masyarakat.
"Harapan saya pada tahun ini fokus pada kemerdekaan dua pemain kunci pada pendidikan Indonesia, yaitu guru merdeka sejahtera serta murid merdeka dari dosa pendidikan," kata Hetifah kepada wartawan, Selasa (2/5/2023) malam.
Menurut Hetifah, bagaimana guru dapat memberikan pengajaran yang maksimal jika kesejahteraannya saja masih di bawah standar. Karenanya, ia mendesak Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) agar menuntaskan kesimpangsiuran seleksi PPPK guru, menyederhanakan mekanismenya, serta mempererat koordinasi dengan Pemda.
"Jangan meminta guru menunggu lebih lama lagi. Selain itu, saya juga mendorong Pemda agar menambahkan skema dana tunjangan guru," desaknya.
Kemudian, Hetifah melanjutkan, bagaimana murid dapat belajar secara maksimal jika dirinya masih berada dalam kondisi yang tidak aman dari 3 dosa pendidikan yakni perundungan, intoleransi dan kekerasan seksual.
Karenanya, ia juga mendorong Kemendikbudristek untuk kembali mengevaluasi program pendidikan karakter dan regulasi terkait.
"Selain itu, saya juga mengajak Pemuda, organisasi persatuan guru, persatuan orang tua, untuk duduk bersama dan menyelesaikan hal ini. Ini adalah tanggung jawab kita bersama," terang politikus Golkar ini.
"Dengan kemerdekaan guru dan murid dalam kegiatan belajar mengajar, saya optimis tujuan Merdeka Belajar akan tercapai dengan optimal," tandas Hetifah.
(mpw)
Lihat Juga :
