Kisah Sukses Alumni SMK Bekerja di Jepang, Rumah Terbeli dan Ingin Berangkatkan Haji Orang Tua

Rabu, 10 Mei 2023 - 12:58 WIB
loading...
Kisah Sukses Alumni SMK Bekerja di Jepang, Rumah Terbeli dan Ingin Berangkatkan Haji Orang Tua
Alumnus SMKN 1 Sikur, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat Eko Saputra. Foto/Laman Ditjen Diksi.
A A A
JAKARTA - Alumnus SMKN 1 Sikur, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat Eko Saputra berbagi kisah suksesnya meraup Yen di Jepang. Jatuh bangun Eko yang berasal dari warga kurang mampu dan ingin mengangkat derajat keluarganya patut diacungi jempol.

Kecintaannya akan Anime Mendorong Eko ke Negeri Sakura


Eko Saputra adalah salah satu alumni Jurusan Multimedia SMKN 1 Sikur yang kini sukses di negeri Sakura. Perjalanan yang harus ia lewati cukup panjang, jatuh bangun ia hadapi hingga bisa menjadi seperti sekarang.

Eko bercerita, Jepang menjadi salah satu negara impian yang ingin ia kunjungi. Kecintaannya pada negeri Sakura ini berawal dari kesukaannya pada anime.

“Semenjak SMP saya sudah menyukai anime. Akhirnya saya memutuskan untuk meneruskan di SMK dengan Jurusan Multimedia. Dari situ lah mimpi untuk ke Jepang semakin besar,” ucap Eko, dikutip dari laman Ditjen Pendidikan Vokasi, Rabu (10/5/2023).

Eko menerangkan, selama sekolah di SMK ia berusaha menyerap seluruh ilmu yang diberikan oleh para guru. Ia meyakini jika semua ilmu yang diberikan gurunya akan menuntunnya saat ia telah lepas dari bangku SMK.

Baca juga: Haru! Anak Buruh Tani Wujudkan Mimpi Almarhumah Ibunya untuk Jadi Dokter

Urung Lanjut Kuliah Demi Bantu Orang Tua


Setelah lulus dari bangku SMK, kedua orang tua Eko menyuruhnya untuk lanjut studi ke jenjang perguruan tinggi.

Akan tetapi, karena Eko melihat perekonomian kedua orang tuanya yang semakin memburuk, Eko pun mengurungkan niatnya untuk melanjutkan studinya. Alih-alih kuliah, dia memilih mencari kerja untuk kedua orang tuanya.

“Saya lulus dari SMK itu tahun 2017. Nah, saya itu ditawari orang tua untuk kuliah tapi saya menolak karena alasan ekonomi," katanya,

"Setelah mengurungkan niat untuk kuliah, saya pun mulai mencari informasi tentang ketenagakerjaan di Jepang dan pihak sekolah juga terus membantu saya untuk mencari tahu hal tersebut,” lanjutnya.

Rogoh Kocek Rp5 juta Ikut Kursus Demi ke Jepang

Sembari menunggu informasinya lengkap, Eko mulai mempersiapkan diri salah satunya dengan mengikuti kursus bahasa Jepang selama 4—5 bulan. Tentunya hal ini tidaklah gratis, karena Eko harus merogoh kocek sebesar Rp5 juta untuk mengikuti kursus tersebut.

Usaha Eko pun berbuah manis setelah selesai kursus Eko mendapatkan tawaran untuk interview di salah satu perusahaan Jepang dan dinyatakan lolos. Saat ini Eko telah bekerja di Tajimafarm salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan susu.

“Sebelum kerja di Jepang saya kerja di PT Nozomi. Dikarenakan saya ingin mengembangkan karier akhirnya saya mencari informasi tentang perusahaan di Jepang," ucapnya.

"Tahun 2022 saya diterima kerja di Jepang. Bagian yang saya pegang di sana bermacam-macam, tidak hanya yang berkaitan dengan multimedia saja, tetapi juga berkaitan dengan pengemasan dan lain sebagainya," imbuhnya.

Baca juga: Calon Mahasiswa Baru ITERA Keluhkan Biaya UKT yang Tak Sesuai Golongan Penghasilan Orang Tua

Pengalaman yang ia dapatkan dulu ketika magang di salah satu perusahaan yang ada di Lombok dia terapkan kini. Misalnya adalah kedisiplinannya yang sangat dijunjung tinggi di Jepang.

Rumah dan Tanah Terbeli, Selanjutnya Berangkatkan Orang Tua Haji


Mimpi Eko satu persatu menjadi kenyataan. Salah satunya adalah bekerja di Jepang. Dari hasil keringatnya, kini Eko bisa menopang perekonomian keluarganya. Selain itu sejumlah aset seperti tanah dan rumah pun berhasil dibeli oleh Eko.

Dulu, ujarnya, kedua orang tuanya pinjam uang ke sana kemari agar dia bisa berangkat kerja ke Jepang. Kini, dia memiliki penghasilan yang lumayan tinggi untuk membahagiakan kedua orang tuanya.

"Dari penghasilan itu saya belikan tanah, renovasi rumah, dan sekarang sedang menabung untuk memberangkatkan haji kedua orang tua" pungkas Eko.

Sementara itu, Kepala SMKN 1 Sikur, Hasbi Ahmad, menyampaikan bahwa SMKN 1 Sikur terus melakukan langkah terbaik untuk menghasilkan peserta didik yang produktif, mandiri, dan berkualitas.

Berbagai kerja sama dengan industri telah dijalin oleh SMKN 1 Sikur untuk mempercepat peningkatan sumber daya manusia (SDM) SMKN 1 Sikur. Kerja sama dengan industri di luar negeri pun menjadi target utama SMKN 1 Sikur.

“Saat ini kami telah menjalin kerja sama dengan dua negara, Jepang dan Malaysia. Sudah banyak siswa SMKN 1 Sikur yang sudah kami kirim untuk bekerja di sana. Harapannya melalui kerja sama ini dapat menyerap lebih banyak lagi lulusan dari SMKN 1 Sikur,” tandasnya.
(nnz)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2427 seconds (0.1#10.140)