5 Destinasi Wisata Pendidikan di Indonesia, No 2 Warisan Budaya Dunia UNESCO

Kamis, 11 Mei 2023 - 06:00 WIB
loading...
5 Destinasi Wisata Pendidikan di Indonesia, No 2 Warisan Budaya Dunia UNESCO
Foto udara teater Keong Mas TMII, Jakarta Timur. Foto/SINDOnews/Yorri Farli.
A A A
JAKARTA - Artikel kali ini akan mengupas 5 destinasi wisata pendidikan di Indonesia. Dua diantaranya adalah Taman Mini Indonesia Indah ( TMII ) dan situs manusia purba Sangiran.

5 destinasi wisata pendidikan berikut ini tidak hanya akan memanjakan mata akan keindahannya namun juga akan menambah wawasan dan pengetahun.

Berikut ini 5 destinasi wisata pendidikan di Indonesia untuk belajar hal-hal baru, seperti dikutip dari laman Direktorat Pendidikan SMP Kemendikbudristek.

5 Destinasi Wisata Pendidikan di Indonesia

1. Taman Mini Indonesia Indah (TMII)


TMII yang terletak di Jalan Raya Taman Mini, Jakarta Timur menjadi destinasi wisata pendidikan yang kerap dikunjungi masyarakat. Baik untuk tujuan wisata maupun study tour.

TMII diresmikan pada 20 April 1975 oleh Presiden Soeharto. TMII berdiri di lahan seluas 150 hektar dan mengusung konsep green, smart, culture, dan inclusive.

Pada 2022, dilakukan revitalisasi di TMII yang dikenal sebagai miniatur Indonesia ini dan sempat ditutup untuk umum. Penataan dilakukan di Keong Mas, Museum Teater Garuda, dan lainnya sehingga TMII semakin menarik untuk dikunjungi.

Baca juga: Nadiem Luncurkan Platform Rapor Pendidikan 2.0, Berguna untuk Assesmen Nasional

Di dalam TMII, terdapat 37 anjungan daerah yang menampilkan bangunan adat dari seluruh provinsi di Indonesia. Istana Anak-Anak Indonesia dan kereta gantung banyak menarik minat masyarakat untuk mengunjungi TMII.

2. Situs Manusia Purba Sangiran


Situs Sangiran adalah situs peninggalan manusia purba di Indonesia yang terletak di dua kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, yakni Kabupaten Sragen dan Kabupaten Karanganyar, dengan luas mencapai 59,21 kilometer persegi.

Di kawasan Situs Sangiran, terdapat Museum Sangiran yang dibagi menjadi lima klaster, yaitu Klaster Krikilan, Klaster Dayu, Klaster Bukuran, Klaster Ngebung, dan Museum Manyarejo.

Klaster Krikilan sendiri berperan sebagai pusat kunjungan atau visitor center yang memberikan informasi lengkap tentang Situs Sangiran.

Di situs ini kalian bisa belajar banyak mengenai manusia-manusia purba. Karena nilai-nilainya yang tinggi, Situs Sangiran ditetapkan oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia pada tahun 1996 dengan nama The Sangiran Early Man Site.

3. Taman Pintar


Pulang ke kotamu, ada setangkup haru dalam rindu. Demikian sepenggal lirik lagu Yogyakarta dari KLA Project yang membingkai kota Yogyakarta sebagai salah satu destinasi wisata favorit di Indonesia.

Yogyakarta tak hanya ada Malioboro ataupun keraton, di sana ada Taman Pintar yang merupakan destinasi wisata edukasi yang berlokasi di Jalan. Panembahan Senopati No.1-3.

Taman Pintar ini diresmikan pada 2008 oleh mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan menyediakan sejumlah wahana edukasi yang terbagi dalam beberapa area.

Untuk menikmati wahana tersebut, pengunjung harus membayar tiket tambahan karena tidak termasuk dalam harga tiket masuk. Beberapa wahana yang tersedia antara lain Kampung Kerajinan, Playground, dan Wahana Bahari.

4. Museum Dewantara Kirti Griya


Masih di Yogyakarta, ada Museum Dewantara Kirti Griya yang terletak di kompleks Majelis Luhur Tamansiswa di Jalan Taman Siswa nomor 31, Yogyakarta.

Baca juga: MAN Insan Cendekia Bangka Tengah Raih 19 Medali Ajang Olimpiade Sains Nasional 2023

Bangunan ini dulunya merupakan kediaman dari Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Indonesia. Pada tanggal 2 Mei 1970, Nyi Hajar Dewantara meresmikan museum tersebut.

Museum ini menyimpan lebih dari 3.000 koleksi berupa perabot rumah tangga, naskah, foto, koran, buku, majalah, dan surat-surat peninggalan Ki Hajar Dewantara semasa hidupnya.

Selain itu, Museum Dewantara Kirti Griya juga menjadi markas Badan Musyawarah Musea (Barahmus) DIY.

5. Kebun Raya Bogor

Destinasi wisata pendidikan selanjutnya terletak di Kota Hujan Bogor. Kebun Raya Bogor telah ada sejak masa Hindia Belanda yang awalnya hanya untuk tempat percobaan menanam tanaman perkebunan.

Kini Kebun Raya Bogor telah bertransformasi menjadi pusat ilmu pengetahuan di Indonesia, terutama dalam bidang botani pada periode antara tahun 1880 hingga 1905. Kebun Raya Bogor menjadi wadah bagi para ilmuwan Indonesia untuk mempelajari tanaman secara terorganisir.

Masyarakat juga bisa healing atau rekreasi sekeluarga di Kebun Raya Bogor dengan melihat hijaunya taman yang bisa dikunjungi, seperti Taman Meksiko, Taman Kopi, Taman Akuatik, Ecodome, Taman Teijsmann, dan lainnya.
(nnz)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1872 seconds (0.1#10.140)