Jawab Keluhan Warga, Komisi V DPRD Jabar Minta KBM Daring Dievaluasi

Rabu, 22 Juli 2020 - 21:50 WIB
loading...
Jawab Keluhan Warga,...
Anggota Komisi V DPRD Jabar, Dadan Hidayatullah (tengah) saat menyampaikan keterangan pers di Bandung. Foto/SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - Penerapan kegiatan belajar mengajar (KBM) dalam jaringan ( daring ) di masa pandemi COVID-19 mulai dikeluhkan orang tua siswa.

Anggota Komisi V DPRD Jabar, Dadan Hidayatullah menyatakan, keluhan orang tua siswa harus menjadi bahan acuan untuk mengevaluasi KBM daring. Menurut dia, banyak orang tua siswa yang tak mampu menerjemahkan bahan ajar kepada anaknya, termasuk kesulitan membagi waktu antara bekerja dan membimbing anaknya.

Diakui Dadan, KBM daring dalam dunia pendidikan di Indonesia merupakan hal yang sangat baru. Alhasil, guru yang biasanya mengajar dengan tatap muka harus mengeksplore kemampuan dan keterampilannya dalam merancang KBM daring, sedangkan siswa harus beradaptasi dengan belajar tanpa bertemu dengan guru. (Baca juga: 6 Bulan Tak Digaji, 595 Guru Madrasah di Labuhanbatu Menjerit )

"Dari hasil pengamatan saat ini, pembelajaran daring masih terfokus pada pengembangan pembelajaran pada ranah pengetahuan (kognitif) sementara ranah pengembangan sikap (afektif) dan keterampilan belum bisa dikembangkan secara efektif," ujar Dadan di Bandung, Rabu (22/7/2020).

Dia mencontohkan, dalam pembelajaran IPA, siswa perlu dilatih agar terampil menggunakan alat, misalnya mikroskop atau alat lainnya. Menurutnya, hal itu belum dapat difasilitasi dalam KBM daring. (Baca juga: FIK UI Kembangkan Buku Digital Kesehatan Ibu dan Anak )

Selain itu, kata Dadan, KBM daring juga memiliki keterbatasan dalam hal pengguna. Menurutnya, KBM daring belum efektif diterapkan pada siswa jenjang pendidikan dasar, seperti anak usia dini, TK, dan SD kelas rendah (kelas 1-3).

"Tidak hanya itu, jika dilihat dari aspek ekonomi, tidak semua orang tua memiliki kemampuan untuk membeli dan menyediakan perangkat untuk anaknya dalam belajar, apalagi dalam kondisi pandemi yang sebagian besar orang tua mengalami penurunan pendapatan/penghasilan bahkan ada yang dirumahkan," paparnya.

Meskipun menilai KBM daring sebagai cara terbaik dan aman dalam proses pendidikan di tengah pandemi, namun Dadan menilai, harus dilakukan pengkajian ulang jika KBM daring akan diterapkan dalam jangka waktu yang lama.

"Seberapapun canggihnya teknologi, namun dalam proses pendidikan kehadiran dan sentuhan guru masih sangat diperlukan, terutama dalam mengembangkan ranah sikap dan keterampilan siswa agar proses pendidikan dapat berjalan secara utuh," pungkasnya.

Sementara itu, salah seorang wali murid Desri (29) mengakui bahwa dirinya tidak mampu membantu anaknya yang kini duduk di kelas 1 SD karena keterbatasan bahan ajar. Terlebih, dia pun kesulitan membagi waktu antara bekerja dan membimbing anaknya.

"Saya sangat berharap sekolah kembali dibuka. Pasalnya, anak akan lebih pas jika belajar didampingi gurunya daripada orang tua," jelas karyawati swasta ini.

Hal senada diungkapkan Udah (30), wali murid lainnya. Dia juga meminta sekolah kembali dibuka karena dia tak bisa mengajarkan membaca anaknya yang saat ini duduk di kelas 1 SD.

"Saya berharap berharap sekolah dibuka dengan penerapan protokol pencegahan COVID-19 yang ketat. Jika perlu, lakukan swab berkala kepada guru-guru di sekolah. Jujur, kami kewalahan dalam penerapan belajar daring ini di rumah," ungkapnya.
(mpw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
500 Pelajar Dunia akan...
500 Pelajar Dunia akan Hadiri AWMUN XII di Bali
Mengenal Kurikulum Cinta...
Mengenal Kurikulum Cinta yang Diinisiasi Kemenag, Ada Mapel Baru?
Mendikdasmen Tekankan...
Mendikdasmen Tekankan Pentingnya Metode Deep Learning dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan
Hadirkan Universitas...
Hadirkan Universitas Berkelas Dunia, Study in UK Expo 2025 Tarik Minat Ratusan Pelajar
Pelajar Depok Raih Honourable...
Pelajar Depok Raih Honourable Mention di AYIMUN ke-16 Malaysia
Apa Itu Kurikulum? Ini...
Apa Itu Kurikulum? Ini Penjelasannya dalam UU Sisdiknas
Dazle David Toalu, Siswa...
Dazle David Toalu, Siswa SD yang Harumkan Nama Indonesia di Kompetisi Internasional
Ciptakan Ruang Digital...
Ciptakan Ruang Digital Bersih, Pelajar dan Generasi Muda Harus Dijauhkan dari Judi Online
Cyberbullying di Dunia...
Cyberbullying di Dunia Pendidikan? Ini yang Harus Dihindari Pelajar dan Para Guru
Rekomendasi
Tokoh Masyarakat Papua...
Tokoh Masyarakat Papua Desak Aparat Tindak Tegas OPM
Hari Kartini, Megawati...
Hari Kartini, Megawati Tegaskan Perempuan Bukan Makhluk yang Harus Tunduk dalam Diam
Viral! Remaja di Lampung...
Viral! Remaja di Lampung Diduga Alami Perundungan, Dipaksa Sujud dan Cium Kaki
2 Pelari Indonesia Tatap...
2 Pelari Indonesia Tatap London Marathon 2025, Galang Dana Pendidikan untuk Anak Kurang Mampu
BREAKING NEWS! Paus...
BREAKING NEWS! Paus Fransiskus Meninggal Dunia
Aliran Dana Korupsi...
Aliran Dana Korupsi hingga Judi 2024 Capai Rp1.459 Triliun, Sahroni: Balikin Duitnya Semaksimal Mungkin!
Berita Terkini
Riwayat Pendidikan Pemimpin...
Riwayat Pendidikan Pemimpin Umat Katolik Paus Fransiskus yang Meninggal Dunia di Usia 88 Tahun
22 menit yang lalu
10 Ucapan Hari Kartini...
10 Ucapan Hari Kartini untuk Acara Sekolah, Penuh Makna
1 jam yang lalu
Pemprov Jakarta dan...
Pemprov Jakarta dan Sumbar Teken LOI Bidang Pendidikan dengan Malaysia
2 jam yang lalu
Kharisma atau Karisma,...
Kharisma atau Karisma, Mana Kata yang Baku Menurut KBBI?
9 jam yang lalu
Cara Tarik Dana PIP...
Cara Tarik Dana PIP di Teller Bank: Syarat, Dokumen, dan Prosedur Lengkap
1 hari yang lalu
Dipantau Ketat, Itera...
Dipantau Ketat, Itera Siapkan 196 Pengawas untuk UTBK SNBT 2025
1 hari yang lalu
Infografis
128.000 Warga Israel...
128.000 Warga Israel Dukung Penghentian Genosida di Gaza
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved