Usung Konsep Pluralisme dan Pancasila, Prof Benyamin Dikukuhkan Jadi Guru Besar

Sabtu, 27 Mei 2023 - 17:10 WIB
loading...
Usung Konsep Pluralisme...
Sidang Senat Terbuka Pengukuhan Guru Besar di Aula John Calvin STT Reformed Injili Internasional. Foto/MPI/Carlos Roy Fajarta.
A A A
JAKARTA - Pdt Prof Benyamin Fleming Intan, PH.D menyuarakan konsep pluralisme dan Pancasila dalam orasi ilmiahnya. Orasi ilmiahnya disampaikan pada Sidang Senat Terbuka Pengukuhan Guru Besar di Aula John Calvin STT Reformed Injili Internasional, Sabtu (27/5/2023).

Prof Benyamin mempercayai seharusnya kemajemukan agama harus menciptakan kebaikan untuk masyarakat. Namun kerap kali agama menjadi pemicu tindakan intoleransi dalam kehidupan bermasyarakat.

Tindakan intoleransi kata di pada umumnya terjadi dengan rumah ibadah. Ia melihat agama menyangkut kehidupan formal manusia salah satunya dalam pemerintahan.

"Sekulerisme bukan solusi dari radikalisme agama. Karena pendekatan sekularisme meminggirkan agama dari ruang publik," kata dia.

Baca juga: Pendaftaran Seleksi Mandiri Unair Dibuka 29 Mei 2023, Ada Jalur UTBK dan Ujian Tulis

Untuk itu Prof Benyamin melihat pendekatan yang cocok untuk diterapkan di Indonesia adalah konsep pluralisme dan Pancasila.

Prof Benyamin mengungkapkan Pancasila dalam perjalanan lahirnya bukan tanpa tantangan dari konsep negara agama maupun negara sekularisme.

"Seperti pemberontakan DI/TII untuk membangun negara Islam, Indonesia juga pernah mengalami pemberontakan komunis yang menganut paham sekulerisme. Dari situ lahir Pancasila yang diterima oleh dua golongan (golongan Islam dan golongan kebangsaan)," tuturnya.

Sila pertama dalam Pancasila Ketuhanan Yang Maha Esa, katanya, menunjukkan Indonesia bukan sebagai negara agama ataupun negara sekuler melainkan negara religius yang mengedepankan nasionalisme dan persatuan.

"Kekerasan dan radikalisme agama di Indonesia jelas merupakan suatu anomali dan tidak bisa dilihat mewakili agama itu sendiri,” jelasnya.

“Diharapkan kebebasan beragama akan sepenuhnya terimplementasikan di Indonesia, mengingat Pancasila dalam kerangka menjamin kebebasan beragama demi terwujudnya sesuai keputusan founding fathers bahwa Indonesia bukan negara sekuler maupun negara agama," pungkasnya.

Baca juga: 5 Jurusan Kuliah yang Diincar XL Axiata, Apa Sajakah Itu?

Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama Ali Ramdhani berharap dengan adanya pengukuhan guru besar di STT Reformed Injili Internasional dapat membantu kerukunan hidup antar umat beragama di Indonesia.

"Berbagi kasih di antara kita semua. Mengambil jalan nilai tengah di antara hubungan antar manusia. Tidak ekstrim kiri dan ekstrim kanan. Hari ini kita berbahagia, mari bersama-sama membangun semangat kebersamaan melalui forum akademik ini. Sebagai ahli di bidang teologi politik. Agar tetap menyuarakan suaranya demi kemajemukan di Indonesia," ujarnya.

Sementara itu, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas juga mengucapkan selamat atas pengukuhan guru besar Prof Benyamin.

"Tema ini sangat relevan dalam dinamika kehidupan bangsa dalam menyambut tahun politik. Apalagi profesor merupakan jabatan tertinggi di dunia akademisi. Semoga beliau dapat memberikan sumbangsih dalam pemikiran politik dan praktis nya dan berkontribusi dalam dunia pendidikan, riset, dan pengabdian masyarakat," kata Gus Yaqut.
(nnz)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Gaji Dosen Honorer Ternyata...
Gaji Dosen Honorer Ternyata Segini! Cek Kisaran Terbarunya di Sini
FK Unair Kukuhkan Tomoyoshi...
FK Unair Kukuhkan Tomoyoshi Nozaki dari Jepang sebagai Adjunct Professor
Guru Besar UIN Jakarta...
Guru Besar UIN Jakarta Sebut Model Pendidikan Kemenag Membentuk Karakter Anak Didik Tidak Ringkih
Universitas Sanata Dharma...
Universitas Sanata Dharma Kukuhkan 3 Guru Besar Baru
MNC University Jalani...
MNC University Jalani Proses Asesmen Lapangan oleh Asesor BAN-PT
Wujudkan Tridarma Perguruan...
Wujudkan Tridarma Perguruan Tinggi, Unika Atma Jaya Kukuhkan 3 Profesor
Paradigma Hak Asasi...
Paradigma Hak Asasi Manusia di Indonesia Berasaskan Pancasila
Kepala LL Dikti IV Tinjau...
Kepala LL Dikti IV Tinjau Fasilitas Kampus STMIK AMIKBANDUNG
Peluang Pengelolaan...
Peluang Pengelolaan Zakat dan Infak di Kampus Negeri: Sinergi antara Baznas dan Lembaga Amil Zakat
Rekomendasi
Kasmudjo Akui Bukan...
Kasmudjo Akui Bukan Pembimbing Skripsi Jokowi, Politikus PDIP: Terima Kasih kalau Jujur
Perbandingan Trofi Real...
Perbandingan Trofi Real Madrid, Barcelona, Bayern Muenchen, Liverpool
Sesuatu yang Tidak Biasa...
Sesuatu yang Tidak Biasa Terjadi di Struktur Alam Semesta
Trump Klaim AS Bikin...
Trump Klaim AS Bikin Jet Tempur Siluman F-22 Super dan F-55 Versi F-35 Dua Mesin
Sound of Justice, Menangkap...
Sound of Justice, Menangkap Suara Keadilan dari Kampus
Audi Recall 90 Ribu...
Audi Recall 90 Ribu Unit Q5 Akibat Kebocoran Oli yang Memicu Kebakaran
Berita Terkini
Jawab Kebutuhan Dunia...
Jawab Kebutuhan Dunia Kerja, Matana University Buka Program Magister Manajemen
Cara Daftar Antrian...
Cara Daftar Antrian KJP Pasar Jaya Mei 2025 untuk Sembako Murah
Syarat dan Cara Daftar...
Syarat dan Cara Daftar PPG Dalam Jabatan Guru Madrasah 2025, Sudah Dibuka!
UUM dan Uhamka Perpanjang...
UUM dan Uhamka Perpanjang Kerja Sama Strategis Bidang Pendidikan
Daftar Gaji PPPK 2025...
Daftar Gaji PPPK 2025 Golongan 1 hingga 17, Cek Nominal Terbaru di Sini
Darunnajah Hadirkan...
Darunnajah Hadirkan Akademisi Dunia dalam ICOP 2025
Infografis
Mahasiswi ITB Ditangkap...
Mahasiswi ITB Ditangkap Gara-gara Meme Prabowo dan Jokowi
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved