5 Keunggulan STEM di China, No 4 AI Jadi Fokus Riset

Rabu, 31 Mei 2023 - 14:26 WIB
loading...
5 Keunggulan STEM di...
5 keunggulan STEM di China. Fokus STEM di China salah satunya adalah fokus pada pengembangan Artificial Intelligence (AI). Foto/Shutterstock.
A A A
JAKARTA - China telah mengalami Revolusi STEM (Sains, Teknologi, Rekayasa, dan Matematika) yang mengubah lanskap pendidikan dan inovasi di negara tersebut. Revolusi STEM di China telah menjadi fokus utama pemerintah dalam upaya untuk mendorong kemajuan ilmiah, teknologi, dan ekonomi.

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto pada MNC Forum LXX (70th), Selasa (30/5/2023) memang mendorong Indonesia untuk melakukan Revolusi STEM yang menuju ke sana Indonesia bisa berguru ke China.

Prabowo menuturkan, kebangkitan China salah satunya memang karena Revolusi STEM yang ditandai dnegan banyaknya lulusan di bidang STEM dalam mendukung kemajuan negara bagian Asia Timur tersebut.

Prabowo mengungkapkan, jumlah lulusan STEM di China itu 4.660.000 setiap tahun, lalu India 2.575.000, Amerika Serikat 568.000, Rusia 561.000, Iran 335.000, dan Indonesia jumlah lulusan STEM masih terbilang rendah karena hanya 206.000 setiap tahunnya.

China pun telah banyak mendirikan distrik berteknologi tinggi agar STEM berkembang. Contoh terbaiknya adalah di Shenzhen yang dikenal sebagai pusat teknologi China. Saat ini banyak pelajar internasional yang berduyun-duyun belajar di sini.

Baca juga: Markplus Institute dan MNC University Teken MoU Memperkuat Kolaborasi di Bidang Digital Marketing

Agnes Valencia, salah satu mahasiswa asal Indonesia yang kuliah di CUHK-Shenzhen mengatakan, "China cukup maju dalam hal teknologi, terutama di Shenzhen. Misalnya, Anda akan melihat kendaraan listrik di mana-mana. Bahkan bus-bus di CUHK-Shenzhen menggunakan listrik sebagai sumber tenaganya," mahasiswi Teknik Informasi Elektronik, dikutip dari laman China Admissions.

CUHK-Shenzhen Professor Pooi-Yuen Kam menuturkan, mahasiswa dan peneliti dapat mengejar dan melamar peluang penelitian unik yang ditawarkan oleh pemerintah kota dan provinsi di bidang-bidang seperti AI, jaringan, dan lainnya. “Tentu saja, mereka juga terbuka terhadap ide-ide baru,” kata Profesor Kam.

“Terserah Anda untuk melamar. Mereka terbuka untuk saran. Nyatanya, semakin revolusioner atau radikal ide Anda, semakin besar perhatian yang mungkin didapat!," tambah Prof Kam.

Lalu apa saja aspek yang mencermikan Revolusi STEM di China yang menandai kebangkitan negara tersebut? Berikut ulasannya.

1. Pendidikan STEM yang Diperkuat


Pemerintah China telah mengimplementasikan program pendidikan STEM yang diperkuat di seluruh negara. Program ini dimulai dari tingkat pendidikan dasar hingga perguruan tinggi.

Sekolah-sekolah yang khusus fokus pada pendidikan STEM telah dibuka, sementara kurikulum yang diperbarui dan peralatan laboratorium yang modern diperkenalkan untuk memfasilitasi pembelajaran ilmiah yang lebih praktis dan berbasis proyek.

2. Pusat Inovasi dan Riset Teknologi


China telah mendirikan pusat-pusat inovasi dan riset teknologi di seluruh negara. Contohnya adalah Zona Pengembangan Teknologi Tinggi di Beijing, yang telah menjadi rumah bagi banyak perusahaan teknologi terkemuka dan institusi riset.

Pusat-pusat ini mendorong kolaborasi antara industri, perguruan tinggi, dan pemerintah untuk mendorong inovasi dan pengembangan teknologi baru.

Baca juga: Ini Besaran Biaya Kuliah di Universitas Pelita Harapan Tahun 2023

3. Investasi dalam Riset dan Pengembangan


Pemerintah China telah meningkatkan investasi dalam riset dan pengembangan STEM. Ini mencakup peningkatan dana untuk lembaga riset, universitas, dan perusahaan swasta yang berfokus pada inovasi teknologi.

Tujuannya adalah untuk menciptakan ekosistem yang kondusif bagi penemuan dan pengembangan teknologi maju.

4. Fokus pada Kecerdasan Buatan dan Teknologi Baru


China juga telah menunjukkan fokus yang kuat pada pengembangan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dan teknologi baru seperti 5G, Internet of Things (IoT), dan komputasi awan.

Negara ini berupaya menjadi pemimpin global dalam bidang-bidang ini dan telah meluncurkan inisiatif seperti "Made in China 2025" untuk mendorong inovasi dan pengembangan teknologi.

5. Kolaborasi Internasional


China juga telah melakukan kolaborasi internasional dalam revolusi STEM. Mereka menjalin kemitraan dengan universitas dan lembaga riset terkemuka di seluruh dunia, serta mendorong pertukaran pengetahuan dan talenta.

Banyak mahasiswa dan ilmuwan asing juga tertarik untuk belajar dan bekerja di China karena potensi inovasi dan pengembangan teknologinya.

Revolusi STEM di China telah memainkan peran penting dalam pertumbuhan dan kemajuan negara tersebut dalam berbagai bidang ilmiah dan teknologi.

Melalui pendidikan yang diperkuat, investasi riset yang besar, dan fokus pada inovasi, China berusaha untuk menjadi pusat teknologi global dan pemimpin dalam era digital dan AI.
(nnz)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
FK Unair Hadirkan 2...
FK Unair Hadirkan 2 Ahli dari China Medical University untuk Program Adjunct Professor
MNC University dan Gaoxin...
MNC University dan Gaoxin Education Group Jajaki Peluang Kerja Sama
Sekolah Pascasarjana...
Sekolah Pascasarjana UNJ Terima Mahasiswa China di Kelas Internasional 2025
Inovasi Berbasis Penelitian...
Inovasi Berbasis Penelitian mengenai Jamu Dikembangkan
Kiai Said Aqil Siroj:...
Kiai Said Aqil Siroj: Segera Wujudkan Jalur Sutera Islam Indonesia-China
Pertama di Indonesia,...
Pertama di Indonesia, Terbentuk Asosiasi Mahasiswa Internasional China di President University
Seminar FSI dan Paramadina:...
Seminar FSI dan Paramadina: Perkembangan Militer China Tingkatkan Ketegangan di Kawasan
5 Kampus Terbaik di...
5 Kampus Terbaik di Indonesia Versi Publikasi Riset Nature Index, PTS Ini Bersaing Ketat
Dua Mahasiswi China...
Dua Mahasiswi China Raih Beasiswa Vivo Indonesia di President University
Rekomendasi
Ternyata Aksi Buruh...
Ternyata Aksi Buruh Sudah Ada Sejak Zaman Firaun dan Romawi, Ini Jejaknya
BMW R 1300 RT dan RS...
BMW R 1300 RT dan RS Baru Diluncurkan dengan Segudang Perubahan
BPKH Limited: Bawa Indonesia...
BPKH Limited: Bawa Indonesia ke Tanah Suci lewat Sekotak Nasi
AFC Ubah Format Babak...
AFC Ubah Format Babak 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Konspirasi Timur Tengah untuk Jegal Timnas Indonesia?
Prabowo: 1 Mei Jadi...
Prabowo: 1 Mei Jadi Lambang Perjuangan Kaum Buruh Seluruh Dunia
NSW Beef Escapade Siapkan...
NSW Beef Escapade Siapkan Sajian Istimewa untuk Pengunjung dan Tiket Gratis ke Sydney!
Berita Terkini
Profil Mohsen Mahdawi,...
Profil Mohsen Mahdawi, Mahasiswa Pro Palestina yang Ditahan Otoritas Imigrasi AS
2 jam yang lalu
20 Contoh Soal Tes Potensi...
20 Contoh Soal Tes Potensi Akademik (TPA) Bappenas, Lengkap Beserta Pembahasannya!
3 jam yang lalu
Ini Riwayat Pendidikan...
Ini Riwayat Pendidikan Seluruh Presiden Indonesia, Sudah Tahu?
4 jam yang lalu
Deep Learning Dimulai...
Deep Learning Dimulai Tahun Ajaran 2025/2026, Mendikdasmen: Belum Wajib untuk Semuanya
5 jam yang lalu
Prof. Adnan Hamid, Pjs....
Prof. Adnan Hamid, Pjs. Rektor Universitas Pancasila Siap Mengemban Tugas
15 jam yang lalu
Mendikdasmen Abdul Muti...
Mendikdasmen Abdul Mu'ti Masuk Daftar 10 Menteri Berkinerja Terbaik Versi IndoStrategi
16 jam yang lalu
Infografis
Balas Dendam ke AS,...
Balas Dendam ke AS, China Naikkan Tarif Impor Jadi 125%
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved