Kemendikbudristek Dukung Mahasiswa Jadi Eksportir Muda
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kemendikbudristek melalui Ditjen Diktiristek menjalankan program Sekolah Ekspor sebagai bagian program Kampus Merdeka . Sebanyak 2.200 mahasiswa telah bergabung di program ini.
Plt Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset, Teknologi (Diktiristek) Kemendikbudristek Prof Nizam mengatakan, saat ini program Sekolah Ekspor telah berjalan selama tiga tahun.
"Sejak 3 tahun ini di Kampus Merdeka ada program namanya Sekolah Ekspor dengan teman-teman dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin)," katanya usai Konferensi Kolaborasi Ekspor Nasional, melalui siaran pers, Rabu (21/6/2023).
Baca juga: Universitas Terbaik di Jember, Bisa Jadi Referensi Jalur Mandiri
Prof Nizam menyampaikan, Sekolah Ekspor, kata Nizam, bertujuan melatih mahasiswa untuk mengenal seluk beluk perdagangan internasional. Nizam mengatakan para mahasiswa belajar menjadi eksportir.
"Selama tiga tahun program ini Alhamdulillah ini 2.200 eksportir muda sudah dilatih. Dia mengenal seluk beluk bagaimana pedagang internasional, dia menjadi eksportir," katanya.
Konferensi Kolaborasi Ekspor Nasional 2023 merupakan pertemuan yang diselenggarakan dalam rangka mencetak dan mengembangkan para eksportir muda Indonesia dari kalangan mahasiswa dan dosen serta mewujudkan kolaborasi nyata antara perguruan tinggi, pemerintah, dan Dunia Usaha.
Baca juga: STIK Akan Jadi Universitas Kepolisian Indonesia, Ini Penjelasan Kapolri
Serangkaian acara pada konferensi ini meliputi penandatanganan Memorandum of Arrangement (MOA) antara Ditjen Diktiristek yang diwakili oleh Direktur Pembelajaran dan Mahasiswa, Sri Gunani Partiwi bersama Director General of International Economic Affairs Burea, The Ministry of Economy and Finance of The Republic of Korea on The Development of Human Resources in Higher Education for the FTA-Linked Economic Cooperation Work Programme, Kuliah Ekspor oleh Duta Besar RI untuk Meksiko, serta peresmian Sekolah Ekspor Dosen bersertifikat dan Sekolah Ekspor Impor Diaspora.
Pada konferensi ini, 12 tim Export Startup Matchup sebagai bagian dari Sekolah Ekspor diberikan kesempatan untuk menampilkan barang-barang hasil produksinya dan mendapatkan saran serta masukan langsung tentang kiat-kiat menjadi eksportir.
Handito Joewono selaku Kepala Sekolah Ekspor menuturkan bahwa Konferensi Kolaborasi Ekspor Nasional 2023 ini menjadi ajang kolaborasi antara pendidikan tinggi, pemerintah, dan masyarakat dalam menemukan terobosan yang dapat mendorong dan membangun ekspor nasional.
“Pertemuan ini bisa dikatakan sebuah pertemuan kolaborasi antara dunia usaha dengan dunia pendidikan tinggi, pemerintah, dan masyarakat," jelasnya.
"Itu tentu saja menjadi ajang bagaimana mencari terobosan untuk pembangunan Indonesia. Itu benar-benar kolaborasi yang luar biasa antara seluruh unsur yang terkait dengan pembelajaran nasional dan hari ini kita melakukan itu kembali dalam mendorong ekspor nasional,” pungkasnya.
Plt Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset, Teknologi (Diktiristek) Kemendikbudristek Prof Nizam mengatakan, saat ini program Sekolah Ekspor telah berjalan selama tiga tahun.
"Sejak 3 tahun ini di Kampus Merdeka ada program namanya Sekolah Ekspor dengan teman-teman dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin)," katanya usai Konferensi Kolaborasi Ekspor Nasional, melalui siaran pers, Rabu (21/6/2023).
Baca juga: Universitas Terbaik di Jember, Bisa Jadi Referensi Jalur Mandiri
Prof Nizam menyampaikan, Sekolah Ekspor, kata Nizam, bertujuan melatih mahasiswa untuk mengenal seluk beluk perdagangan internasional. Nizam mengatakan para mahasiswa belajar menjadi eksportir.
"Selama tiga tahun program ini Alhamdulillah ini 2.200 eksportir muda sudah dilatih. Dia mengenal seluk beluk bagaimana pedagang internasional, dia menjadi eksportir," katanya.
Konferensi Kolaborasi Ekspor Nasional 2023 merupakan pertemuan yang diselenggarakan dalam rangka mencetak dan mengembangkan para eksportir muda Indonesia dari kalangan mahasiswa dan dosen serta mewujudkan kolaborasi nyata antara perguruan tinggi, pemerintah, dan Dunia Usaha.
Baca juga: STIK Akan Jadi Universitas Kepolisian Indonesia, Ini Penjelasan Kapolri
Serangkaian acara pada konferensi ini meliputi penandatanganan Memorandum of Arrangement (MOA) antara Ditjen Diktiristek yang diwakili oleh Direktur Pembelajaran dan Mahasiswa, Sri Gunani Partiwi bersama Director General of International Economic Affairs Burea, The Ministry of Economy and Finance of The Republic of Korea on The Development of Human Resources in Higher Education for the FTA-Linked Economic Cooperation Work Programme, Kuliah Ekspor oleh Duta Besar RI untuk Meksiko, serta peresmian Sekolah Ekspor Dosen bersertifikat dan Sekolah Ekspor Impor Diaspora.
Pada konferensi ini, 12 tim Export Startup Matchup sebagai bagian dari Sekolah Ekspor diberikan kesempatan untuk menampilkan barang-barang hasil produksinya dan mendapatkan saran serta masukan langsung tentang kiat-kiat menjadi eksportir.
Handito Joewono selaku Kepala Sekolah Ekspor menuturkan bahwa Konferensi Kolaborasi Ekspor Nasional 2023 ini menjadi ajang kolaborasi antara pendidikan tinggi, pemerintah, dan masyarakat dalam menemukan terobosan yang dapat mendorong dan membangun ekspor nasional.
“Pertemuan ini bisa dikatakan sebuah pertemuan kolaborasi antara dunia usaha dengan dunia pendidikan tinggi, pemerintah, dan masyarakat," jelasnya.
"Itu tentu saja menjadi ajang bagaimana mencari terobosan untuk pembangunan Indonesia. Itu benar-benar kolaborasi yang luar biasa antara seluruh unsur yang terkait dengan pembelajaran nasional dan hari ini kita melakukan itu kembali dalam mendorong ekspor nasional,” pungkasnya.
(nnz)