Antasena ITS Siap Rebut Juara di Shell Eco Marathon Asia 2023
loading...
A
A
A
“Material carbon fiber digunakan agar mobil memiliki kekuatan konstruksi yang memadai sekaligus mampu menampung banyak komponen,” katanya, melalui siaran pers, Selasa (4/7/2023).
Dipersiapkan sejak Oktober 2022, tim ini telah melakukan berbagai pengembangan untuk meningkatkan performa mobil ketimbang tahun sebelumnya.
Baca juga: Prof Tri Basuki Joewono Dilantik sebagai Rektor UNPAR 2023-2027
Beberapa aspek seperti pada power train, permesinan, dan sistem transmisi tidak luput dari pandangan tim yang dibimbing oleh Sutarsis ini. “Evaluasi, riset, dan test drive merupakan tahapan yang terus dilakukan agar mobil ini memiliki nilai efisien yang terbaik,” tandasnya.
Perihal tingkat keefisienan, mobil ramah lingkungan ini ditargetkan mampu menempuh jarak 500 kilometer per meter kubik penggunaan bahan bakar hidrogen. Nilai yang disasar tersebut jauh melebihi performa mobil Antasena Alpha pada tahun lalu hingga dua kali lipat.
“Bila tercapai, ini akan memvalidasi inovasi dan riset yang dilakukan untuk mengembangkan keseluruhan sistem pada mobil ini,” ungkap mahasiswa Departemen Teknik Material dan Metalurgi ITS ini.
Ghani berharap, Tim Antasena ITS bisa membawa pulang juara pertama ke ITS tahun ini. Dia menjelaskan, kegiatan ini dapat menjadi batu loncatan bagi pengembangan mobil hidrogen di Indonesia terutama di ITS.
“Kompetisi ini akan menjadi penyemangat bagi Tim Antasena ITS untuk terus berinovasi dan berkontribusi terhadap pengembangan teknologi hidrogen di Indonesia,” pungkas Ghani.
Dipersiapkan sejak Oktober 2022, tim ini telah melakukan berbagai pengembangan untuk meningkatkan performa mobil ketimbang tahun sebelumnya.
Baca juga: Prof Tri Basuki Joewono Dilantik sebagai Rektor UNPAR 2023-2027
Beberapa aspek seperti pada power train, permesinan, dan sistem transmisi tidak luput dari pandangan tim yang dibimbing oleh Sutarsis ini. “Evaluasi, riset, dan test drive merupakan tahapan yang terus dilakukan agar mobil ini memiliki nilai efisien yang terbaik,” tandasnya.
Perihal tingkat keefisienan, mobil ramah lingkungan ini ditargetkan mampu menempuh jarak 500 kilometer per meter kubik penggunaan bahan bakar hidrogen. Nilai yang disasar tersebut jauh melebihi performa mobil Antasena Alpha pada tahun lalu hingga dua kali lipat.
“Bila tercapai, ini akan memvalidasi inovasi dan riset yang dilakukan untuk mengembangkan keseluruhan sistem pada mobil ini,” ungkap mahasiswa Departemen Teknik Material dan Metalurgi ITS ini.
Ghani berharap, Tim Antasena ITS bisa membawa pulang juara pertama ke ITS tahun ini. Dia menjelaskan, kegiatan ini dapat menjadi batu loncatan bagi pengembangan mobil hidrogen di Indonesia terutama di ITS.
“Kompetisi ini akan menjadi penyemangat bagi Tim Antasena ITS untuk terus berinovasi dan berkontribusi terhadap pengembangan teknologi hidrogen di Indonesia,” pungkas Ghani.
(nnz)